Cinta Di Balik Awan - Bab 221 Apa Aku Boleh Cium Kamu (1)

Suaranya sangat keras sampai Kelly saja ketakutan, Kelly seumur hidup belum pernah melihat Dion semarah ini, setidaknya di hadapan Kelly, Dion tak pernah begini.

Setelah sekian lama, Kelly baru menyadari, Dion sudah keluar dari kamar tidur, tidak tahu ke mana.

Setelah beberapa saat kemudian, Kelly bangkit berdiri, langsung pergi ke balkon di atap, karena Kelly tahu, Dion pasti di sana.

Dion yang mengenakan handuk mandi, tidak akan pergi ke tempat yang terlalu jauh.

Malam tetap gelap, sinar bulan yang terang dan dingin menyinari bumi, membuat malam tidak seburuk mengulurkan tangan dan tidak menyentuh kelima jari, Dion duduk di atas kursi kayu, tangannya memegang sebotol bir, belakang ini terlihat putus asa dan kesepian.

Kelly berjalan ke sana, duduk di samping Dion, kakinya menendang botol kosong yang Dion sudah minum sampai habis, bunyinya KLANG KLANG.

"Dion sayang, waktu satu bulan sudah berlalu 10 hari."

Dion melihat ke arah Kelly dengan sakit hati, menekan pundak Kelly : “meski detik terakhir, aku tidak akan membiarkanmu menyerah, dengar tidak!”

“Aku bukan bilang aku mau menyerah, aku hanya mau bilang, boleh tidak pinjamkan tanganmu padaku.”

Dion terdiam, mengulurkan tangannya, tidak bertanya apa mau Kelly.

Kelly menggenggam tangan Dion, perlahan bersender di bahu Dion, kemudian menggambar lingkaran.

“Alasan kenapa kamu tak menjadi priaku, karena aku belum selesai menggambar 9999 lingkaran, sebelumnya, kamu bilang aku punya waktu seumur hidup, jadi aku santai saja, aku harap sekarang masih keburu untuk berusaha.”

“Baik, mulai hari ini, aku setiap hari akan pulang tepat waktu, menyisakan 2/3 waktuku untukmu, mewujudkan keinginanmu yang belum selesai.”

Dion sangat sayang kepada Kelly, sayang sampai hatinya sendiri jadi erat, Kellynya Dion, impian Kelly sangat banyak, tapi yang Kelly wujudkan selalu begitu sedikit.

Dengan bantuan sinar rembulan yang redup, dan katalis alkohol, Dion agak membungkukkan badannya, dahinya menopang dahi Kelly, nafasnya membara dan cepat berulang kali di pipi Kelly : “apa aku boleh cium kamu?”

Suara Dion tanpa disangka begitu hati-hati, hanya karena Dion demi membalas dendam mengecewakan kesungguhan hati Kelly, jadi meski ingin mencium Kelly sebentar, Dion takut akan ditolak Kelly.

Perlahan mengangkat dagu, sepasang mata Kelly sedikit berembun, mengangguk: “boleh.”

Kalau takdir cinta tidak hanya manis dan hangat, kalau begitu membuat satu sama lain saling tenggelam dan gila dalam rasa sakit.

Jakun Dion menelan ke atas dan ke bawah beberapa kali, menggendong pinggang Kelly keluar dari atap balkon , langsung berjalan ke arah kamar tidur.

Kelly……Dion membiarkan bola matanya jatuh di lehernya, Dion menyibak rambut Kelly yang sudah terbasahi keringat ke belakang telinga Kelly, bicara dengan suara yang gelap dan serak: “aku cinta kamu, aku bersedia memberi segala milikku untukmu.”

Kelly awalnya sudah pada puncak kelelahannya, rasa kantuk telah menyelimutinya , saat itu perlahan membuka mata yang berembun dan melihat Dion.

“Yang aku mau, selalu hanya dirimu.”

Tidak perlu Dion memberi segala miliknya untuk Kelly, yang Kelly mau hanya sebuah perasaan tanpa dusta.

Di kegelapan, Dion menunduk melihat Kelly, kantung matanya perlahan agak memerah: “aku selalu milikmu, baik sekarang maupun kedepannya.”

Kalau itu janji Dion, maka, Kelly akan menganggap seperti itu.

——

Di depan pintu kantor presdir perusahaan Stenheim, Maxim sudah lama berdiri, tidak punya keberanian untuk membuka pintu itu.

Melihat raut wajah Maxim langsung ketahuan, yang mau Maxim laporkan, adalah sebuah berita yang amat tidak bagus.

Tok tok……

"Masuk. "

Berjalan masuk tidak bertenaga, berjalan ke depan meja kerja Dion, bicara dengan suara pelan ke Dion yang sedang sibuk: “presdir, kita gagal…… “

Sepasang tangan yang awalnya mengetik dengan cepat di keyboard tiba-tiba terhenti, bulu mata Dion yang terasa berat gemetar dan bersinar, dari tenggorokannya dengan sulit berbicara beberapa kata: “beritahu aku hasilnya.”

“Saksi dari kapal waktu itu dibawah ancaman dan janjiku, akhirnya mengungkap faktanya…… “

Maxim menutup matanya menderita, sesungguhnya tidak tega melanjutkan.

“Bagaimana? “

Dion bangkit berdiri seperti melompat, tubuh Dion, sedikit gemetar.

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu