Cinta Di Balik Awan - Bab 405 Berhati Lembut Seperti Wanita

Malam, begitu gelap sehingga dia tidak bisa melihat jari-jarinya, Kelly menunggu satu jam lagi, akhirnya memutuskan mengakhiri penantian malam ini, sebuah malam yang penuh harapan dan akhirnya mengecewakan juga, tetapi dia, sama sekali tidak menyesal.

Dalam proses menunggu Dion, dia sangat merasakan suasana hati nenek, akhirnya mengerti bagaimana rasanya menunggu, untungnya, dia masih ada harapan.

Berdiri, berbalik, saat menutup pintu, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari luar, dia gemetar, berlari keluar pintu, dia mengira Dion sudah kembali, didetik berikutnya, dia dibungkus kedalam karung hitam, seluruh orangnya diangkat pergi, semakin dia berjuang mengangkat kedua tangannya semakin cepat dia berjalan, baru beberapa langkah saja dia sudah terlempar kedalam mobil, kemudian, terdengar suara menutup pintu.

Ini adalah kedua kalinya dia diculik, dibandingkan dengan kepanikan pertama, kali ini sedikit tenang, dia tidak menangis dan tidak ribut, tetapi mendengarkan percakapan antara dua orang di kursi depan mobil dengan saksama.

“Bagaimana rencana selanjutnya?”

“Tentu saja menyingkirkan saksi….”

“Perlukah sangat serius? Itu hanya seorang wanita, apakah sedikit terlalu kejam?”

“Berhati lembut seperti wanita.”

……

Tidak tahu kemana arah mobil itu pergi, sepanjang jalan terus terjadi sentakan, kepala Kelly sakit seperti ingin meledak, akhirnya mobil itu berhenti, dia diangkat oleh dua pria turun dari mobil.

“Lepaskan aku.”

Dengan suara dingin dia berbicara : “Seberapa banyak uang yang diberikan oleh orang yang mempekerjakan kalian, aku akan berikan dua kali lipat kepada kalian.”

“Nona, ini bukan masalah uang, tetapi ini masalah di dunia bisnis, jika kami melepaskanmu, lalu berikutnya siapa yang akan berani mencari kami untuk melakukan sesuatu? Kepercayaan itu sangat buruk, benarkah?” Salah satu pria bertanya kepada rekannya.

“Benar.”

Mereka melepaskan karung yang ada dikepalanya, membiarkan dia melihat dengan jelas wajah kedua orang itu, wajah yang tidak dikenal, umurnya juga tidak terlalu tua.

“Apakah kalian tidak takut aku mengingat penampilan kalian, dimasa depan mencari kalian untuk balas dendam?”

“Hahaha, keduanya tertawa satu sama lain, tentu saja takut, tetapi kami tidak melakukan sesuatu yang tidak menjamin, kamu ingin balas dendam hanya bisa menunggu kami sampai ke neraka baru bisa membalas, hari ini tugas kedua abang ini adalah membuat kamu besok tidak bisa melihat matahari lagi.”

“Stanley yang menyuruh kalian melakukan ini, benarkah?”

“Stanley? Keduanya saling memandang: “Siapa Stanley? Kami bertindak sesuai dengan perintah atasan, tetapi siapa majikan itu kami tidak tahu dengan jelas.”

“Sudahlah, jangan berbicara omong kosong lagi dengan dia, cepat selesaikan lalu pulang ke rumah tidur.”

“Selama ini selalu menyelesaikan pria, pertama kalinya menyelesaikan seorang wanita, benar-benar masih tidak tega untuk bertindak…..”

Kepedihan yang dialami Kelly selama beberapa tahun terakhir telah membuatnya meremehkan hidup dan mati, dia percaya pada kehidupan, benar- benar sangat percaya, jika Tuhan ingin dia mati, maka dia harus mati.

“Buanglah aku ke laut, suamiku juga jatuh ke laut, biarkan aku pergi bersamanya, dengan begitu akan menyelamatkan kedua tangan kamu dari darah, sedikit mengurangi dosa maka kamu bisa hidup lebih satu hari lagi.”

Kedua pria itu merasa takut oleh dia, setelah berjalan didunia bisnis bertahun-tahun, pertama kali bertemu dengan orang yang tidak takut mati, malah seorang wanita, ini membuat pria yang dulu saat mendengar kata-kata akan dibunuh langsung ketakutan dan mengompol terlihat memalukan...

“Baik, kalau begitu lakukan itu saja.”

Mereka meletakkan karung dikepalanya lagi, baru saja ingin berbalik berjalan keluar, pintu ditendang terbuka dengan keras, suara kemarahan itu terdengar: “Lepaskan dia.”

“Siapa kamu?”

“Aku suruh kalian lepaskan dia.”

Leheon pelan-pelan mengangkat pistol ditangannya, kedua pria itu dengan cepat menurunkan Kelly, mengangkat kaki dan berlari, dalam sekejap mata, lari tanpa meninggalkan jejak.

Dia merobek karung diatas kepalanya, melihat wajahnya yang belum berubah dan masih dingin, tiba-tiba hatinya terasa sakit, dalam hidup ini, mungkin dia tidak akan tersenyum padanya lagi.

“Tidak apa-apa kan?”

Kelly memandang pria yang berjongkok di depannya dengan dingin, tiba-tiba tertawa, tetapi itu senyum yang mencela : “Leheon, kalian ayah dan anak berdua sangat menarik, yang satu berpura-pura sebagai pahlawan dan satu lagi berpura-pura sebagai penjahat, kamu kira dengan memainkan permainan itu, aku akan berterima kasih padamu? Kamu bermimpi! Aku bukan saja tidak berterimakasih padamu tetapi akan lebih membencimu, munafik!”

“Aku tidak mengerti dengan apa yang sedang kamu katakan.”

Leheon dengan wajah polos membuka ikatan tali yang terikat ditangannya, selalu bepura-pura memperlihatkan wajah yang tidak bersalah.

“Kamu bukan tidak mengerti, tetapi hanya pura-pura bingung, aku sudah tahu tentang kehidupanmu, aku harus memanggilmu dengan nama apa? Leheon ? ataukah Lingdong?”

Pandangan Leheon bersinar dan terkejut, ini dapat dikatakan sejak dia muncul diruang rapat hingga sekarang, satu-satunya pandangan aneh yang terungkap.

“Ayo pergi.”

“Dia tidak berkata apapun, tidak mengakui juga tidak menyangkal, membawanya keluar meninggalkan pondok kecil itu dulu.”

Setelah itu Kelly juga berjalan keluar, tetapi dia tidak naik ke mobil Leheon, dia berjalan disepanjang jalan yang ada didepannya, Leheon mengendarai mobil ke hadapannya, menghalangi jalannya, kemudian turun dari mobil menariknya: “Masuk ke mobil.”

“Jangan sentuh aku!”

Dia menyingkirkan tangannya, pandangan jijik di matanya sama seperti menelan seekor lalat menjijikkan.

Hati Leheon sedikit tertusuk sakit, tetapi tidak mengatakan apapun, langsung mengendongnya, memasukkan dia kedalam mobil : “Jika tidak ingin mati di padang belantara, maka bersabarlah sementara waktu.”

Dia menyalakan mesin, mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, menuju kearah taman bunga wisteria.