Cinta Di Balik Awan - Bab 366 Pengenalan Ayah Dan Anak

Dion tidak memberitahukan rencananya kepada Maxim dan hanya menyuruh Maxim untuk memesan tiketnya, setelah kembali ke rumah Stenheim pada malam harinya, dia mencium wangi makanan yang lezat sebelum menginjak masuk ke dalam rumahnya, hanya saja wangi makanan tersebut masih jauh selisih dibandingkan wangi makanan yang mengesan di hatinya.

“Tuan muda sudah pulang ya.”

Bibi Min menghampiri dan mengambil jaketnya, lalu berkata :”Nona Limo juga datang, dia sedang menyiapkan makan malam untukmu.”

“Iya.”

Dion mengangguk, dia sama sekali tidak merasa kaget, meskipun Limo telah menemukan ayahnya pada lima tahun yang lalu, namun dalam beberapa tahun ini dia juga sering datang ke sini, sehingga Dion telah terbiasa dengan tingkahnya.

Dion berjalan ke dalam dapur, dia menatap bayangan punggung Limo dan termenung, pada lima tahun yang lalu, Dion akan kepikiran Kelly apabila bertemu dengan Limo, pada saat ini, ketika melihat gerakan Limo yang sedang memotong sayur, Dion menjadi kepikiran lagi dengan Kelly.

“Sudah lapar ?”

Limo menoleh dan menatap Dion yang sedang termenung, lalu menarik sudut bibirnya dan memperlihatkan senyuman indah.

“Kenapa tidak kasih tahu dulu kalau mau datang ?”

“Aku mana pernah kasih tahu dulu sebelum datang ?” Limo mengangkat alis dan berekspresi sombong :”Jangan-jangan rumah abang Dion sedang menyembunyikan wanita lain, jadi setiap kedatanganku harus mendapatkan persetujuanmu dulu ya ?”

Dion tersenyum ringan :”Bukan juga, hanya saja aku belum tentu akan makan di rumah, takutnya akan mubazir niat baikmu.”

“Menurutmu aku akan melakukan sesuatu yang belum ada kepastian ? Aku sudah memastikan jadwalmu dengan Maxim.”

Limo memperlihatkan ekspresi bandel, lalu menunjuk ke arah luar dan berkata :”Istirahat saja di ruang tamu, di sini banyak bau minyak.”

“Baik.”

Dion berjalan keluar dan duduk di atas sofa ruang tamu, dia memejamkan matanya untuk istirahat, dikarenakan semalam tidak mendapatkan istirahat yang baik, sehingga pada saat ini Dion langsung ketiduran dengan cepat, dia bermimpi tentang Kelly yang sedang berjalan menghampirinya, ketika Kelly akan memegang tangannya, langsung terdengar suara letusan yang sangat nyaring, Kelly terjatuh di hadapannya dengan perlahan-lahan, ada dua orang pria bereaksi kejam yang sedang berdiri di belakang Kelly dan sedang melontarkan suara tertawa yang mengerikan.

“Kelly –“

Dion kaget dan terbangun dari tidurnya, dia bernafas terengah-engah karena penekanan mendadak ini, rupanya hanya sekedar mimpi, namun hati Dion tetap sangat tidak tenang, dia buru-buru mengeluarkan ponselnya dan bermaksud untuk menelepon Kelly yang sedang berada di jauh mata, namun pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara Limo yang berasal dari belakang tubuhnya :”Mimpi buruk ya ?”

Dion terbengong sejenak dan meletakkan ponselnya ke atas meja, lalu mengangguk dan mengeluh nafas.

“Tidak apa-apa ?”

Limo berjalan dan duduk di hadapannya, dia mengeluarkan sehelai sapu tangan yang lembut dari saku bajunya, ketika dia ingin menyeka keringat dingin yang berada di dahi Dion, Dion malah mengulur tangan dan menahannya :”Tidak masalah, sudah selesai masak ?”

“Sudah.”

“Kalau begitu makan saja dulu, aku sudah lapar.”

Dion berdiri dan berjalan terlebih dahulu, sementara Limo juga mengikuti di belakangnya, mereka berdua duduk di meja makan, Dion tidak berbicara sama sekali, jelasnya sedang merisaukan sesuatu.

“Bukannya sudah lapar ya ? Kenapa tidak konsentrasi makannya ?”

Limo mengambilkan lauk ke dalam piringnya dan berkata :”Coba saja bagaimana rasanya ? Aku baru belajar dengan pembantu lama di rumah, bahkan ayahku juga belum sempat mencoba ini.”

“Iya, lumayan.”

Dion mencoba sekilas, meskipun raganya sedang duduk di samping meja makan, namun jiwanya telah melayang sejauh mungkin.

“Dengarnya kamu mau ke Beijing lagi ya ?”

Limo meletakkan sumpit di tangannya, sepertinya sudah tidak berselera lagi karena lelaki yang sedang termenung di hadapannya.

“Iya.”

“Kenapa ? Internal perusahaanmu sudah begitu kacau, ini bukan keputusan yang tepat, tahu kan ?”

“Tahu.”

“Kalau tahu kenapa masih pergi ?”

“Ada alasan yang mesti pergi.”

“Karena wanita itu ?”

Limo bertanya dengan nada panik, matanya membawa jejak tatapan rumit.

“Ini urusan pribadiku.”

“Aku sudah sering bekerja sama denganmu, tetapi aku paling menyesal dengan perjanjian pada kali ini, seandainya sudah tahu akan mendapatkan hasil seperti ini, aku tidak akan membiarkan kamu ke Beijing.”

Dion merenung sejenak setelah mendengar kata-katanya, lalu menatap Limo dan menasihatinya :”Limo, aku jujur saja padamu, wanita itu memiliki nilai yang sangat penting di hatiku, pada lima tahun yang lalu, kami berpisah karena kesalahpahaman, dalam lima tahun ini, aku sama sekali tidak pernah melupakannya, jadi meskipun kamu tidak mengajukan perjanjian kerja sama di Beijing, aku tetap akan ke sana, semua ini bukan masalah kebetulan, malahan masalah waktu.”

Limo menatapnya dengan reaksi kaget, meskipun dia mengetahui bahwa hati Dion sedang menyimpan wanita itu, namun dia tidak pernah kepikiran bahwa Dion akan jujur dalam menghadapi perasaan sendiri, setelah mendengar penjelasan Dion pada barusan, Limo merasa sepertinya dia hanya bisa merahasiakan perasaan dirinya hingga selamanya.

“Cepat makan, setelah selesai makan, aku antar kamu pulang ke rumah.”

“Kamu kali ini ke Beijing, bermaksud untuk menjemput dia ya ?”

Dion menunduk kepalanya :”Seandainya dia mau, aku memang bermaksud seperti itu.”

Hati Limo jatuh tergeletak, dia berkata dengan reaksi kehilangan kendali :”Beberapa pamanmu sedang berusaha menyerangmu dengan membawa nama wanita itu, kenapa kamu malah terus berhubungan dengan dirinya lagi ? Bukannya kamu sedang memberikan kesempatan penyerangan kepada mereka ya ?”

“Terserah.”

Dion berkata dengan nekat :”Aku bukan lelaki yang merelakan cinta hanya demi karir, wanita itu adalah bagian dari hidupku yang tidak dapat ditinggalkan, lagi pula kami sudah memiliki seorang anak, aku sudah pernah meninggalkannya pada dulu, sehingga tidak akan meninggalkannya untuk yang kedua kalinya lagi.” Tidak peduli dengan alasan apapun…. Dion menambah kalimat ini di dalam hatinya sendiri.

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu