Cinta Di Balik Awan - Bab 298 Kemarahan

Kelly berdiri di bawah pohon sycamore, menatap dedaunan hijau yang rimbun dan berkata dengan penuh perasaan: "Ketika aku melihatmu lagi setelah tiga tahun, kamu menginjak dedaunan yang jatuh dan berjalan menuju ke taman bermain. Kehadiranmu waktu itu membuatku terkejut dan hampir mengalami serangan jantung."

Dionysius berdiri di belakangnya dan mendengarkan kata-kata yang penuh emosi secara tiba-tiba, hatinya merasa ada yang tidak benar: "Kelly, apa yang sebenarnya ingin kamu katakan?"

"Aku menyembunyikan sesuatu darimu ..."

"Apa itu?"

Kelly berbalik secara perlahan, matanya berkaca-kaca, meskipun dia tidak ingin semua ini terjadi, dia tetap harus melaksanakan keputusannya malam ini.

Kelly menarik napas dalam-dalam dan menceritakan semuanya tentang masalah Leheon Mozard di hotel. Kelly tidak berani menatap mata pria yang ada di depannya, tetapi dia bisa merasakan dengan jelas napas dingin Dionysius di dekatnya ...

Dionysius berdiri kaku seperti patung dan wajahnya tidak berekspresi, bahkan tidak marah. Keheningan ini berlangsung lama dan kemudian Kelly berbicara lagi.

"Abang Dion, aku tidak berharap kamu memaafkan aku, tetapi aku hanya ingin kamu tahu bahwa hatiku tidak pernah mengkhianatimu. Jika kamu tidak bisa menerimanya, kamu boleh memarahiku, kamu boleh melakukan apapun yang kamu inginkan, aku hanya berharap kamu tidak diam seperti ini...."

"Apakah wanita yang kamu jumpai di India, itu adalah dirimu sendiri?"

Dionysius bertanya dengan dingin, wajahnya masih tidak berekspresi. Kelly berharap Dionysius akan marah.

"Iya……"

Dionysius tidak berkata apa-apa tentang pengakuan dan kejujuran Kelly, dia hanya berbalik masuk di mobil, dan berjalan pergi ...

Ketegaran hati Kelly akhirnya runtuh. Tubuhnya lemes dan dia terduduk di atas tanah, dia ingin sekali menangis dengan keras, tetapi tidak bisa. Pada akhirnya, dia tetap menyakiti pria yang paling dia cintai dan melukai pria yang ingin dia jaga seumur hidupnya.

Jika Dionysius menunjukkan sedikit saja emosinya, mungkin hati Kelly tidak akan begitu sakit, Tetapi karena Dionysius bersikap begitu tenang, itu sudah membuktikan bahwa dirinya benar-benar tidak bisa menerimanya.

Jalan di malam hari dan angin sepoi-sepoi yang meniup daun menciptakan suara gemerisik, ini terlihat jelas adalah fenomena alam, tetapi suara itu terdengar seperti suara tawa dan mengejek di telinga Kelly.

Kelly terhuyung-huyung dan berjalan lurus ke depan, jika bukan karena Dionysius merasa tidak bisa menerima kebenaran ini, dia tidak akan hanya meninggalkan Kelly sendirian di jalan, dia tidak pernah menjadi orang yang begitu kejam.

Kelly menggulurkan tangannya dan menghentikan taksi, dia kembali ke Taman Bunga Wisteria. Dia tidak melihat mobil Dionysius di sana, meskipun dia sedih tetapi dia tidak heran. Malam ini, Dionysius tidak akan pernah kembali.

Kelly naik ke atas dengan lemah, bahkan lampu saja dia malas untuk menghidupkannya. Dia duduk sendirian di samping tempat tidur sampai subuh.

Bibi Yu datang mengetuk pintu, setelah beberapa saat, dia baru berjalan danmembuka pintu, "Nona, waktunya sarapan."

Melihat selimut yang masih terlipat rapi di tempat tidur di kamarnya, Bibi Yu bertanya lagi: "Apakah Tuan muda tidak kembali tadi malam?"

Kelly menggelengkan kepalanya dan hanya berkata: "Aku tidak mau makan." Lalu menutup pintu.

Siang harinya, Maxim menghubungi Kelly, Kelly menjawab dengan pikiran kosong: "Halo?"

"Nona Kelly, mengapa Tuan Dion tidak datang ke perusahaan hari ini?"

Kelly menutup matanya dan berkata dengan suara gemetar: "Aku memberitahunya tentang masalah itu ...."

"Apa??"

Maxim sangat panik: "Bukankah aku sudah memberitahumu untuk tidak mengatakan hal ini padanya? Mengapa kamu masih mengatakannya?"

"Aku tidak ingin terus-menerus membohonginya, jika aku masih menyembunyikan hal ini darinya, aku rasa aku akan menjadi gila."

"Tapi lihatlah sekarang, setelah kamu mengatakannya, Tuan Dion yang menjadi gila. Dia tidak pernah tanpa alasan tidak datang ke perusahaan. Sekarang ponselnya mati, aku tidak bisa menghubunginya sama sekali!"

"Maaf, tapi aku tidak menyesal mengatakan hal ini kepadanya ..."

Kelly menutup panggilan itu, air matanya terus mengalir. Dari tadi malam hingga sekarang, dia menahan diri untuk tidak menangis, dan akhirnya dia tidak bisa menahannya lagi, hanya karena Maxim mengatakan padanya bahwa Dionysius tidak akan mungkin menghilang tanpa alasan.

Kelly juga sangat lelah dan ingin tidur nyenyak, dia tidak ingin memikirkan apapun. Dia ingin tidur di tempat dimana dia hidup bersama dengan Dionysius selama lebih dari setahun sampai Dionysius kembali.

Setelah Kelly bangun saat itu sudah pagi, kebiasaannya mengulurkan tangan ke bagian kanan dan terasa dingin.

Dionysius masih belum kembali, ataupun mungkin dia tidak akan pernah kembali lagi.

Dionysius tidak akan pernah kembali lagi, buat apa tinggal di sini lagi? Tetapi mengapa tidak ada pemikiran untuk meninggalkan tempat ini? Hati masih terasa begitu tidak rela. Waktu dulu, saat mengetahui Dionysius akan menikah dengan Jesan Bishen, Kelly berusaha sekuat tenaga untuk meninggalkannya, tetapi Dionysius berusaha sekuat tenaga agar Kelly tidak pergi. Dan saat ini, apakah Kelly telah belajar keterikatan dari Dion, dan apakah Dion juga akan belajar toleransi dari Kelly?

Kelly seperti hantu turun dari tangga, kemudian berjalan ke halaman luar dan duduk di ayunan, Dia memikirkan kata-kata yang dikatakan neneknya, cinta itu seperti layang-layang, benang itu dipegang di tangan penjaga layang-layang, apakah benangnya itu mau di tarik ataupun di ulur, semuanya tergantung pada orang yang menerbangkan layang-layang itu.

Kelly merenung untuk waktu yang lama, dan akhirnya dia memahami kata-kata itu. Di ulur artinya menyerah dan tarik berarti berjuang. Jika merasa tidak rela, itu artinya tidak ingin menyerah, jika tidak ingin menyerah maka harus berjuang.

Setelah memikirkan hal itu, Kelly bergegas lari ke atas, mengenakan mantelnya dan mengambil ranselnya lalu berlari keluar.

Kelly akan pergi mencari Dionysius, walaupun dia harus menggali tanah sedalam tiga kaki, dia juga harus menemukannya dan meminta Dionysius untuk memaafkannya, sama seperti waktu dulu saat Dionysius menahannya untuk tidak pergi.

Kelly kemudian menelepon Maxim dan bertanya dengan mendesak: "Apakah kamu sudah menemukannya?"

"Belum."

Kelly menahan rasa sakit di hatinya dan memohon pada Maxim: "Jika kamu sudah menemukannya, tolong hubungi aku sesegera mungkin."

"Baik."

Novel Terkait

Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu