Cinta Di Balik Awan - Bab 23 Gosip Yang Membuat Gusar

Bab 23 Gosip Yang Membuat Gusar

2 hari berturut-tutut Kelly tak bertemu dengan Dion lagi.

Dion sudah seperti kabut asap, sekalinya angin bertiup, hilang tanpa jejak.

Kadang-kadang saat mendengar keluhan teman kerja di kafe karena tak bisa bertemu dengan Dion, selain Kelly tersenyum saja, dalam hatinya, tanpa disangka ada kekecewaan.

Setiap hari di saat yang sama, Kelly akan menyalahkan dirinya sendiri, merasa ia sendiri sangat munafik.

Malam itu, mengatakan kata-kata seperti itu mengira dirinya sendiri lebih hebat dari kemampuannya, siapapun yang mengalaminya pasti akan merasa sedih, apalagi Dion yang posisinya sangat tinggi di atas sana, kalau Dion tak kepikiran, ia pastik tak menelepon dan memberitahu Kelly malamnya, lain kali kalo ada masalah langsung cari Maxim saja.

Dion sedang memberi garis batas secara tidak langsung antara dia dan Kelly, wanita yang sehati-hati Kelly, mana mungkin tak paham......

Jumat malam, Kelly kembali ke asrama setelah makan malam di kantin, Giselle duduk di ranjang dan melihat majalah hiburan.

“Kelly, Kelly, sini deh.” Giselle melambaikan tangannya dengan kencang, Kelly berjalan mendekat walau bingung dan bertanya: “ada apa?”

“cepat kamu lihat, istri misterius Dion yang dibicarakan......”

Melihat sejenak, seketika itu juga jantung Kelly melompati satu degupan, ia terlalu familiar dengan skenario itu, karena wanita peran utama di foto itu adalah dia sendiri......——《tuan muda dari keluarga Dionysius memberikan benda peninggalan sejarah yang sangat berharga demi senyuman cantik pacar misteriusnya》 judul yang tak sesuai kenyataan itu membuat Kelly mengernyitkan alisnya karena tak senang, berkata: “kamu percaya juga gosip semacam ini.”

“tak akan ada asap kalau tak ada api.” Giselle melihat ke Kelly sekilas, seperti tiba-tiba kepikiran ia berkata: “lah, kok aku merasa tampak belakang wanita ini mirip kamu?”

“mana mungkin!” Kelly memalingkan pandangannya serabutan dan berkata: “aku mana mungkin seberuntung itu.”

“ya benar juga sih.” Giselle dari dulu selalu memang bicaranya seperti itu.

Kelly menyanggah, kemudian langsung berpikir semakin dalam.

“tapi aku lihat figurnya wanita ini sangat muda kan ya, duh, lagi-lagi wanita yang mengandalkan penampilannya untuk mendapatkan orang kaya.”

Kelly keceplosan bicara: “omong kosong apa itu? Bisa saja orang itu hanya berhubungan sebagai teman, jangan sembarang mengambil konklusi kalau tak melihat dengan mata kepala sendiri.”

“bukannya aku sekarang sedang melihat dengan mata kepalaku sendiri? Yah, fotonya ada, kejadiannya juga pasti ada.”

“ini majalah hiburan mingguan, di dalamnya lebih dari setengah itu berita yang tidak sesuai fakta, di edisi yang lalu ia bahkan menulis kalau kaisar jepang kecelakaan dan meninggal, orangnya sampai sekarang masih hidup dengan baik tuh!”

Giselle seperti berdebat dengan Kelly dan berkata: “kadang ada kesalahan teknis tidak berarti kalau tak ada yang sesuai fakta, lagipula kamu lihat baik-baik foto ini, Dion sudah jelas menggunakan tubuhnya untuk menutupi wajah wanita itu, kalau mereka berdua tak punya hubungan yang khusus, apa Dion perlu melindungi wanita itu dengan begitu hati-hati?”

Kelly benar-benar marah, ia merebut majalah tersebut, membuangnya ke sisi: “semakin dibicarakan semakin jauh dari kenyataan, aku sarankan kamu setelah kembali ke China ikut jadi paparazzi, pasti bakal sukses!”

“duh, Kelly aku rasa kamu ini aneh banget deh, aku lagi ngomongin orang lain, kenapa kamu yang emosi sih?!”

Wajahnya memerah, berbalik badan dan berkata dengan marah: “aku tak suka saja melihat ketidakadilan.”

“tak suka melihat ketidakadilan?” Giselle sampai kehabisan kata-katanya dan melanjutkan: “kalau begitu kamu mau mengeluarkan pisau menggantikan orang itu? Kebetulan di sini ada pisau buah, kalau mau jadi orang baik harus sampai akhir, tusuk aku sampai mati juga boleh......”