Cinta Di Balik Awan - Bab 164 Kesal Sekali 1

Sedang Sibuk?

Dia ganti menelepon Giselle: “Gis, kamu kirim bunga untuk aku? “

“Kirim bunga? Kamu mimpi ya? Lagian aku juga bukan pacarmu, untuk apa kirim bunga? “

“Oh, ok, bye-bye. “

Begitu telepon ditutup, dia ingin terus menelepon tapi baru sadar sudah tidak ada orang lagi yang bisa dia telepon.

Dia terus menelepon nomor Dion, dan masih saja sibuk, hatinya sedikit kesal: Teleponan dengan siapa sih, lama sekali.

Kesal, kesal, kesal sekali.

Benci, benci, benci sekali.

Tok tok, Bibi Yu mengetok pintu: “Nona, di dalam bunga ada post card, cepat lihat. “

“Aah? Ohh, iya, aku datang. “

Dia bangkit dan berlari keluar dari ruangan, seluruh vila gelap.

“Mati lampu? “

Terbesit suara bzz dikepalanya, dia yang penakut mundur kesudut ruangan.

Sudah umur 25 tahun, masih saja seperti anak kecil takut gelap.

“Bibi Yu……Bibi Yu……Mati lampu……“

Dirinya mulai panik berteriak keras, mengingat mereka di atas gunung, tidak ada tetangga dan Dion juga tidak ada.

Tidak ada yang menjawabnya, bibi Yu hilang?

Dia mulai berjongkok dan tidak berani berteriak, di rumah yang besar ini, kalau berteriak keras akan menggema kuat, seisi rumah akan penuh dengan suaranya sendiri, ini terdengar sangat menakutkan.

Dia ketakutan hingga tak berani keluar, saat dia mau menangis, terdengar alunan musik lembut ditelinganya, sangat sangat lembut, selamat ulang tahun……

Dia perlahan menengadah, mencari sumber musik, seolah dalam mimpi melihat lilin yang menyala, seperti kunang-kunang kecil, melompat dalam kegelapan.

Dia yang pemalu langsung dibanjiri rasa ingin tahu, turun kebawah dengan bantuan cahaya lilin yang lemah, dan melangkah ke tempat lilin itu diletakkan, Yang dia lihat adalah sebuah kue besar, yang bertuliskan: Selamat ulang tahun untuk wanita tercintaku.

Waktu seolah berhenti, hati Kelly penuh dengan kejutan besar.

Tepat saat berbalik, sepasang tangan memeluknya dengan kuat dari belakang, lalu, nafas yang familiar berhembus di wajahnya mengucapkan: “Happy birthday“

“Dion……“

Sambil memegang tangannya, dia merasa seolah-olah dalam mimpi, semua ini tampak tidak nyata, apakah karena terlalu mengharapkannya makanya muncul halusinasi seperti ini?

Suara ‘Phak’, lampu menyala kembali, dan ruang tamu yang besar kembali terang seperti sebelumnya.

Dion membungkuk didepannya, dan dia baru menyadari, seluruh pakaiannya basah, kilauan cahaya dirambutnya yang hitam adalah kilauan dari air.

“Maaf, telat pulang. “

Dia membungkuk mengusap bibir merah mudanya, bibirnya sangat dingin tapi ciumannya sangat hangat.

“Bukankah kamu dinas? “

Kelly menahan kegembiraan dihatinya, dan bertanya dengan lembut.

“Ini adalah ulang tahun pertama yang kita lalui bersama, bagaimana mungkin aku tidak menemanimu melewatinya? “

Dia mengangkat wajahnya: “Sayang, didunia ini tidak ada yang lebih bahagia selain bersama denganmu. “

Aku ingin bahagia sampai pingsan!

Kelly menjulurkan tangan memegang lehernya, lalu inisiatif berjinjit menciumnya dengan semua kehangatan cinta dan ciuman yang hangat yang dia miliki.

Setelah ciuman yang mendalam, keduanya enggan lepas, lilin-lilin yang dinyalakan telah padam, tapi lagu selamat ulang tahun masih berputar.

“Cepat beritahu aku, sebenarnya apa yang terjadi? “

Kelly memeluk lengan Dion bertanya dengan senang. “Sebenarnya aku dari awal sudah tahu hari ini hari ulang tahunmu, aku bisa membantumu membuat pesta ulang tahun yang meriah, tapi aku tahu ini bukan yang kamu inginkan. “

“Terus apa yang kuinginkan? “

“Yang kamu inginkan, sebuah kue ulang tahun, sebuah lagu ulang tahun, seseorang yang mencintaimu dengan tulus menemanimu, “

Matanya merah dan hatinya tersentuh.

“Untuk apa membohongiku keluar dinas? “

“Aku tidak membohongimu, waktu dinas sudah kuundur satu hari, kamu tahu hari ini aku lakukan apa? “

Dia menggeleng: “Tidak tahu. “

“Mempersiapkan hadiah spesial untukmu. “

“Hadiah apa? “

Dia menarik tangannya berjalan kedepan pintu dan menunjuk kearah taman: “Hadiahnya sudah kutanam ditanah, setiap hari kamu teriak ditaman: Aku mau hadiah, tiga bulan kemudian, hadiahnya akan keluar dari tanah. “

Kelly kaget, lalu tertawa memukulnya: “Bohong, aku tidak percaya. “

“Tidak percaya coba saja. “

Kelly menatap pakaian Dion yang basah kuyup: “Apakah kamu menguburkan hadiah di tengah hujan deras?“

“Hem. “

“Terus apa? “ Dia mulai memohon: “bilang, bilang. “

“Untuk sementara rahasia, kamu cukup lakukan saja apa yang ku bilang, akan ada hasil yang tak terduga. “

Dion menyeringai dan berbalik ke dalam rumah.

“Heii, kalau kamu tidak memberitahuku, besok kubawa bibi Yu pergi menggali kebun, aku tak percaya tidak bisa menemukannya. “

“Kalau begitu pergi gali lah, sebelum waktunya tiba, digalipun tidak ada gunanya. “

“Mana bisa begini?Hadiah ulang tahun harus dikasih ke yang ulang tahun baru ada artinya, kalau sudah lewat siapa yang mau……“

“Iya sudah, jangan tanya terus, kuberi kamu surprise? ok? “

Kelihatannya dia tetap ngotot tidak mau memberitahunya, Kelly menggangguk tidak iklas: “Baiklah, jangan tanya ya sudah tidak tanya. “

“Sini, berdoa. “

“Semua lilin sudah padam……“

“Hidupkan saja lagi, aku beli banyak. “

“Ya sudah kamu buang dulu lilin sebelumnya“, kemudian pasang lagi 25 lilin: “Mulai. “

Kelly menyatukan kedua tangannya, menutup matanya dan mulai berdoa, di bawah cahaya lilin, bulu matanya tiba-tiba berkedip, sampai kedipan itu masuk ke hati Dion……

“Tiup yang kuat, doamu pasti terkabulkan. “

“Doa apa? “

“Selamanya bersama denganmu. “

Phak……dia menepuk lembut kepalanya.

“Untuk apa memukulku? “

“Kalau dikatakan tidak terkabulkan! “

“……Terus untuk apa kamu nanya! “

Kelly memotong kue ulang tahun, dan duduk disampingnya: “Ayo kita makan bersama. “

“Iya. “

Hal yang paling membahagiakan tak lain adalah saat ini, saling mengandalkan hati dan jiwa satu sama lain.

“Ayo foto buat kenang-kenangan? “ Ucap Kelly.

“OK. “

Lalu, dia mengeluarkan HP, camera menghadap ke dia dan Dion: “Senyumlah. “

Dion tersenyum paksa, saat terdengar suara jepretan kamera, cream kue ulang tahun dicolek ke wajahnya, ini momen yang paling sulit dilupakan.

“Hahaha——“

Ada seseorang yang tersenyum bangga mencondongkan badan kedepan mengangkat tinggi-tinggi HP dan mengatakan: “Besok foto ini ku sebarkan di web internal perusahaan, judulnya: Kehidupan pribadi CEO “

“Kelly——“

Dion mengejarnya: “Berani mempermainkanku, lihat bagaimana aku membereskanmu……“

“Tolong……“

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu