Cinta Di Balik Awan - Bab 108 Godaan Selembar Cek

Samuel hanya peduli dan sibuk makan makanan lezatnya sendiri, tidak peduli apakah pacarnya memakannya atau tidak.

Kalau Dion, yang kadang-kadang menambahkan makanan ke piring Kelly. Dia duduk di antara mereka. Di sebelah kiri adalah Dion, dan di sebelah kanan adalah Samuel.

Dion hanya sesekali minum anggur dan makan sangat sedikit.

“Kelly, kenapa kamu tidak makan?”

Samuel akhirnya memperhatikannya dan bertanya dengan santai sambil mengunyah abalon.

Kelly menggelengkan kepalanya: ”aku tidak lapar.” Dia menambahkan dalam hatinya: kamu sudah menghancurkan nafsu makanku.

Setelah beberapa obrolan, Dion menatapnya. Maxim segera mengeluarkan cek yang sudah disiapkan sebelumnya: ”Tuan Samuel, ini adalah niat baik dari tuan mudaku. Mohon diterima. ”

Samuel terkejut dengan angka di atas cek sehingga dia melambaikan tangannya dengan cepat: ”Tidak, tidak, tidak. Maaf, Anda mengundangku untuk makan malam. Bagaimana aku bisa menerima uang Anda lagi? ”

Kelly menghela nafas lega. Untungnya, dia masih mempertahankan martabat terakhirnya. Kalau tidak, dia akan sangat kecewa.

”Itu tidak masalah. Ambil saja. Walaupun Zurich bukan kota yang sangat maju, tetapi biaya hidup tidak murah, orang pasti membutuhkan uang untuk makan dan tinggal. ”

Dion menggangguk dan tersenyum.

”Tapi aku tidak punya alasan untuk menerima uang Anda? ”

”Harus ada alasan? Apakah dengan alasan sebagai orang dari negara yang sama diperhitungkan? ”

Jantung Samuel berdetak cepat dan tangannya menekan meja siap bergerak.

Khawatir bahwa dia akan meninggalkan martabat satu-satunya, Kelly dengan keras menginjak kakinya di bawah meja.

”Ini, apakah kamu ingin menanyakan pendapat pacarku dulu? ”

Mulut sih bilang tanyakan pendapat pacar dulu, tapi matanya terus mengawasi cek di depannya.

”Terima kasih atas kebaikan anda. Kami menghargai dan menerima maksud baikmu, tetapi uang, kami tidak dapat menerimanya. ”

Samuel tahu bahwa dia akan berkata begitu, dan tidak bisa menahan diri untuk tidak mengatakan: ”Jika Tuan Dion bisa mengatur tempat tinggal untukku, aku bisa menghemat banyak uang. ”

Dion terkejut dan mengangguk: ”Tidak masalah, tetapi kamu masih tetap bisa memiliki uang itu, anggap saja sebagai hadiah untuk pernikahan kalian nanti. ”

Tidak ada alasan yang lebih baik dari itu, setidaknya Samuel berpikir begitu.

Dia mengulurkan tangannya dengan gembira: ”Ya, Kelly dan aku mengucapkan terima kasih kepadamu. ”

Amarah sudah tidak bisa dibendung lagi. Kelly memukul meja makan dengan keras dan bangkit dengan marah dan berkata, "Samuel, kalau kamu berani menerima cek ini, dan hubungan kita berdua akan berakhir!"

Setelah itu, dia berlari keluar dari hotel.

Samuel menyusul dan meraihnya: ”Apakah aku bisa tidak menerimanya? Mengapa kamu harus lari pergi? ”

”Apakah kamu harus memaksaku untuk mengatakan kata-kata pedas untuk menghentikanmu! Apakah kamu akan mati jika kamu bisa menjaga harga dirimu sedikit ?! ”

”Berapa sih nilai dari harga diri? Jangan buang-buang uang. Aku pikir kamu sekolah makin tinggi makin bodoh. ”

Samuel terlihat tidak menyesal, mata Kelly memerah: ”Ya, aku sekolah makin tinggi makin bodoh, kalau begitu kamu sekarang kembali untuk menerima cek itu, jangan demi wanita bodoh ini merugikan kamu sendiri! ”

Dia terus berlari. Samuel tidak benar-benar kembali untuk menerima cek. Dia mengikutinya dengan cepat dan mulai mencuci otaknya: ”Kelly, orang-orang harus realistis ketika mereka hidup. Tanpa uang, semuanya omong kosong. Apakah kamu tidak menyadari bahwa cek itu ada enam digit, enam digit, cukup untuk kita pakai selama beberapa tahun? ”