Cinta Di Balik Awan - Bab 307 Mabuk

Malam hari yang dipenuhi cahaya bulan yang indah, Kelly duduk diatas ayunan taman bunga wisteria, karena perlahan-lahan sudah mulai terbiasa sendiri, Kelly hanya diam-diam termenung memandangi bulan saja, sudah dapat melewati malam yang panjang dan sunyi sepi.

Sudah lebih dari sepuluh hari, Kelly masih sabar menunggu, meskipun telah berulang kali merasakan kekecewaan, tetapi dia masih bertahan untuk tetap menunggu.

“Ada orang disini?” Suara asing yang berasal dari luar pintu.

Kelly melompat turun dari ayunan, jalan ke arah pintu dengan penuh keraguan: “Kamu mencari siapa?”

“Ada anggota keluargamu yang mabuk, aku adalah seorang supir agen, mengantar dia pulang berdasarkan alamat tempat tinggal yang dia berikan.”

Hati Kelly berdebar kencang, saat Kelly keluar dari pintu, melihat orang yang duduk di dalam mobil adalah Dion, Dion sudah tidur, dibawah cahaya bulan, melihat wajah Dion yang begitu tampan, membuat mata Kelly menjadi basah.

“Terima kasih, bolehkah aku meminta bantuanmu untuk membawa dia masuk ke dalam rumah.”

Kelly membuka pintu mobil, bersama supir agen masing-masing memegang satu lengannya, mengangkat Dion ke kamar tidur yang di lantai dua.

Bibi Yu juga ikut naik ke lantai dua, Bibi Yu bertanya dengan khawatir: “Apakah perlu membuat sup penghilang mabuk untuk tuan?”

“Tidak perlu, buatkan secangkir air madu untuk dia saja.”

“Baiklah.”

Kelly memeras handuk panas kemudian mengusap wajah Dion, sambil mengusap wajahnya sambil berkata: “Setiap hari menunggumu pulang, akhirnya kamu pulang, tetapi dalam keadaan mabuk berat, apabila besok kamu sudah bangun, pasti akan menyesal, karena hari minum minuman keras.”

“Nona, ini air madunya.”

Bibi Yu menghidangkan air madu yang telah dia buat di hadapan Kelly, Kelly menunjuk-nunjuk ke arah meja: “Meletakkan disana dulu, setelah dia bangun baru bisa minum.”

“Apabila begitu, aku akan turun dulu, memanggilku bila kamu membutuhkan sesuatu.”

“Baiklah.”

Di dalam kamar sangat sunyi, hanya ada sebuah lampu di samping tempat tidur yang memancarkan cahaya redup, Kelly berbaring di samping Dion, membantalkan kepala di lengan Dion, menceritakan kerinduan dia kepada Dion.

Kata-kata yang ingin dia katakan kepada Dion, tidak akan pernah habis, tidak sepatah katapun yang bisa Dion dengar, Kelly menggenggam tangan Dion yang terluka, ribuan kata disimpulkan menjadi tiga kata, menulisnya satu per satu di telapak tangannya : “Aku—mencintai—kamu.”

Dini hari, setelah memakai pakaian, Kelly duduk di pinggir kasur, sambil menunggu Dion bangun, bukan karena Kelly tidak ngantuk, tetapi karena dia tidak berani tidur, Kelly takut saat akan memejamkan mata, dia mulai bermimpi buruk lagi.

Beberapa saat kemudian, Dion akhirnya membuka matanya, dia mengusap-usap kepalanya, bangun dari kasur, saat bertatapan mata dengan Kelly, terlihat sedikit tertegun, tetapi rasa tertegun itu hanya sebentar saja, langsung kembali ke sifat dingin yang sebelumnya.

Dion membuka selimut dan bangun dari tempat tidur, membuka lemari baju, mengeluarkan setelan jas dan mengenakannya, lalu pergi ke toilet untuk gosok gigi dan cuci muka, setelah keluar dari toilet, Dion tetap tidak mengatakan sepatah katapun, Kelly menatap Dion, disaat Dion akan melangkah keluar dari kamar, akhirnya tidak bisa menahan diri lagi, Kelly berkata: “ Apakah sebegitu sulitnya?”

Dion tertegun, berdiri diam di pintu, tidak melangkah ke depan dan tidak berjalan mundur ke belakang, bahkan dia sama sekali tidak menjawab.

Kelly melangkah beberapa langkah ke depan, berkata dengan tenang: “Aku tidak ingin melihat kamu menenggelamkan kesedihan dengan cara minum minuman keras, apabila kamu benar-benar tidak bisa menerima, lupakan saja, kita masing-masing kembali ke titik asal, aku akan berusaha melupakan kamu, apabila begitu, kamu juga jangan mengingat orang yang bernama Kelly.”

Dion sedikit menoleh ke samping, mendengus: “Kembali ke titik asal? Menurutmu, apakah itu mudah untuk kembali ke titik asal?”

“Apa yang harus aku lakukan? begini-begini saja? Setiap hari melihat kamu hidup tanpa tujuan, perlahan-lahan menjadi tua dalam waktu menunggumu?”

“Apabila aku melepaskanmu, apakah hidupmu akan menjadi lebih baik dibandingkan sekarang?”

“Tidak akan, tetapi tidak apa-apa, asalkan kamu bahagia saja.”

Huh, Dion tersenyum sindir, membalikkan badan, akhirnya dia menatap Kelly: “Apakah kamu berpikir, setelah melepaskanmu, hidupku akan menjadi lebih baik?”

“Bolehkah kamu memilih untuk tidak melepaskanku? Jika sudah menemukan kebenaran, di antara kita berdua tidak akan ada lagi kesalahpahaman.”

“Kamu selalu memikirkan sesuatu hal dengan begitu sederhana, biarkan aku memberitahumu, aku sudah menemukan kebenarannya.”

“Apa?”

Kelly menggenggam lengan Dion dengan kaget: “Kamu sudah menemukan? Siapakah itu? Siapa yang ingin mengkambing hitamkan aku?”

“Dibandingkan dengan pembunuh sebenarnya, aku lebih ingin mengetahui, apakah kamu pernah berhubungan dengan Leheon?”

Menghadapi tatapan mata Dion yang tajam, Kelly berusaha keras untuk menjelaskan bahwa dia tidak salah, tetapi teringat ekspresi wajah Dion yang datar, keberanian langsung berkurang.

“Kenapa? Kamu tidak tahu? Atau kamu tidak berani mengatakannya?”

“Tidak, pada saat itu, kami berdua dalam keadaan pingsan dan tidak sadar diri, tidak akan terjadi hal-hal apapun.”

Kelly menjelaskan dengan tidak berdaya, tidak berani bertatapan langsung dengan Dion, Kelly tidak mahir dalam hal berbohong, apalagi orang yang paling tidak ingin dia bohongi.

Kata-kata yang dikatakan Bibi Yu memang benar, bahkan pasangan suami istri saja, ada rahasia yang tidak bisa diungkapkan, ada hal yang boleh diceritakan, ada juga hal yang benar-benar tidak boleh diceritakan.

Kelly juga tidak mengerti tujuan sebenarnya Leheon pada hari itu, mungkin ada sedikit keegoisan dalam dirinya sendiri, sehingga, Kelly tidak boleh panik, dan tidak boleh lanjut merumitkan hal-hal yang sudah rumit.

“Huh, apabila tidak ada, mengapa Leheon memilih untuk meninggalkan Zurich?”

“Dia meninggalkan Zurich?” Kelly merasa sangat kaget.

“Kenapa? Apakah kamu tidak tahu?”

“Aku benar-benar tidak mengetahui.”

“Meskipun aku tidak menyukai Leheon, akan tetapi ada satu hal yang dapat dipastikan, apabila dia tidak pernah melakukan hal tersebut, dia tidak akan menghindari tanggung jawab.”

Jantung Kelly berdegup kencang, perlahan-lahan melepaskan lengan Dion: “Apabila begitu, sebenarnya hal yang kamu mempermasalahkan, apakah tubuhku pernah melakukan kontak fisik dengan tubuh Leheon?”

“Benar.”

“Baiklah, aku sudah mengerti, hal-hal yang sudah berlalu, aku sendiri juga tidak bisa membuktikan lagi, apabila kamu benar-benar ingin memperhitungkan, membuat keputusan sekarang saja, apapun keputusan yang kamu ambil, aku tidak akan mengatakan apapun.”

Kelly membalikkan badan, menggigit bibirnya dengan kuat agar dia sendiri tidak mengeluarkan suara tangisan, merasa sangat sedih, sedih hingga merasa kesulitan untuk bernafas, dia tidak tahu apa yang akan dikatakan Dion selanjutnya. tetapi apapun keputusan yang dia ambil, Kelly sudah berusaha, benar-benar sudah berusaha.

Beberapa saat kemudian, waktu seolah-olah berhenti, akhirnya, Kelly mendengar suara langkah kaki Dion.

Dion berdiri di hadapannya, perlahan-lahan jari telunjuknya mengusap air mata yang mengalir di sudut mata Kelly, namun tatapan matanya, tidak selembut dulu lagi.”

“Resepsi pernikahan diadakan sesuai dengan tanggal yang sudah ditentukan.”

Dion hanya mengatakan kalimat itu saja, kemudian membungkukkan badan dan mencium kening Kelly, ciuman itu sebagai tanda bahwa dia sudah memaafkannya, apakah itu karena bibir Dion yang dingin, atau perasaan Kelly yang bermasalah, ciuman itu, terasa dingin.

------------

Novel Terkait

Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu