Cinta Di Balik Awan - Bab 165 Perkumpulan

Setelah keluar dari bar, Giselle menunjuk ke arah Leheon dan berkata, “kamu searah tidak ? Kalau searah antar Kelly pulang, dia itu tinggal di dalam hutan. “

“Boleh. “ Leheon menjawab dengan puas.

“Tidak usah, aku sudah menelepon supir, dia akan datang menjemputku. “

“Hei, sudah begitu malam, kamu benar – benar merepotkan orang. “

Giselle memutar bola matanya : “Biar Leheon saja yang mengatarmu pulang. “

Leheon sudah membuka pintu mobil : “Silahkan. “

Tidak enak kalau menolaknya, dia terpaksa menerimanya : “Baiklah kalau begitu, merepotkanmu. “

Mobil berjalan diatas gunung, melihat perjalanan di hutan, sama seperti saat Kelly pertama kali, Leheon merasa bingung : “Kenapa Dion bisa menyembunyikan rumah di atas gunung ? “

“Udaranya sangat bagus. “

Kelly berkedip dan menjawab, arti keberadaan taman bunga Wisteria, cukup dia yang tahu.

“Jadi kamu setiap hari keluar rumah tidak repot ? “

“Tidak, dia mengatur seorang supir untukku. “

“Kamu berencana untuk tinggal di Zurich ? “

“Mungkin. “

Leheon tersenyum penuh arti : “Kamu kelihatannya sangat mencintainya. “

“Itu sudah pasti. “

Sesampainya di taman bunga Wisteria, Kelly turun dari mobil : “Mau masuk duduk – duduk ? “

“Tidak usah. “ Dia menggelengkan kepala : “Sudah terlalu malam, kelihatannya tidak baik. “

Dia menjawabnya, dan melambaikan tangannya : “Baik kalau begitu, sampai jumpa. “

Selama ini dia merasa Leheon orang yang baik, merasa dia orang yang sopan, ini adalah langkah pertama untuk berteman.

Dion pulang kerja, dia sangat sibuk, setiap hari pergi kerja dari pagi hingga malam, waktu untuk menemani Kelly makin lama makin sedikit.

Sampai akhirnya suatu hari, Kelly memprotes, dia dengan diam – diam masuk ke dalam ruang kerjanya, membungkuk mengarah ke telinganya bertanya : “Kamu jangan – jangan sudah suka sama orang lain ? “

Dion kebingungan, berbalik mencubit hidungnya : “Omong kosong, ada kamu sudah cukup. “

“Tapi kamu tahu tidak, akhir – akhir ini kamu bersikap dingin padaku ? “

Dion merasa sedikit bersalah, sudah satu minggu, dia setiap hari menunggunya hingga tengah malam.

“Aku tahu, akhir – akhir ini memang agak sibuk, perusahaan sedang mengembangkan bisnis baru diluar, Maxim juga sakit, pekumpulan sosial semua aku tangani sendiri. “

“Maxim sakit ? “ Kelly sedikit terkejut : “Dia kenapa ? “

“Dia tidak bisa berjalan, setelah melihat dokter, katanya infeksi kulit. “

“Kapan masalahnya ? Waktu itu bukannya masih dalam perjalanan bisnis denganmu ? “

“Pada saat perjalanan bisnis sudah sedikit sakit, setelah pulang sakitnya makin parah, beberapa hari ini aku menyuruhnya untuk merawat diri dulu di rumah. “

Dia menganggukkan kepala : “Rupanya begitu, kalau begitu kamu kerja dulu, aku tidak menganggumu. “

Dengan sedih dia berbalik badan, dia ingin siap – siap untuk tidur, Dion mengulurkan tangannya menarik tangan Kelly, membawanya ke pangkuannya : “Setelah aku selesai pekerjaan ini, aku akan membawamu pergi jalan – jalan. “

“Benarkah ? “

“Iya. “

“Baik, Janji ! “

Kedua orang itu mengaitkan tangan mereka, Kelly melingkarkan tangannya di leher Dion, dengan sungguh – sungguh menciumnya.

Hari kedua ke sekolah, Kelly membuka ponselnya mencari tempat wisata, dan terkadang bertanya pada Giselle, melihatnya menjawab dengan tidak antusias, dia bingung dan bertanya : “Kenapa ?

Suasana hatiku tidak baik. “

“Kenapa suasana hatimu tidak baik ? “

“Semenjak kamu pindah keluar asrama, aku tidak punya kesempatan untuk mendekati Maxim lagi, sedih…“

Giselle sedih, Kelly mendesah, menepuk – nepuk bahunya, dengan sungguh – sungguh berkata : “Kalau kamu beneran suka dengannya, aku bisa membantumu, tapi, aku tidak janji dia bisa suka padamu. “

“Benarkah ? Kamu bisa membantuku ? Kamu mau membantuku ? “ Dia dalam sesaat langsung senang.

“Aku pasti ingin membantumu, kalau tidak bantu kamu, bantu siapa…. “

“Sangat baik, Kelly, aku cinta mati padamu ! memang kamu yang paling baik ! “ Giselle sengan senang memeluknya : “Yang penting kamu bisa menemukan kesempatan agar aku bertemu dengan Maxim, aku bisa dengan percaya diri membuatnya suka padaku. “

Kelly menepuk punggungnya : “Tenang, aku menjaminmu. “

Setelah kelas sore berakhir, dia tidak langsung pulang ke gunung, tapi menyuruh supir untuk mengantarnya ke perusahaan Dion.

Semenjak hubungan diantara mereka dipublikasi, Kelly yang datang ke perusahaan Steinheim, tidak ada yang berani menahannya.

Menaiki lift menuju lantai tertinggi, langsung tepat di hadapan pintu kantor Presdir, dia tersenyum kecil dan berjalan masuk.

“Kelly ? “ Dion melihatnya, dan sedikit terkejut : “Kenapa kamu datang ? “

“Aku datang untuk melihatmu, tidak boleh ? “

“Boleh, pasti boleh. “

Dia berdiri dan memegang tangannya : “Malam ini mau makan apa ? Setelah aku selesai, aku akan membawamu pergi makan. “

“Baik, kalau gitu kamu kerja dulu, aku harus berpikir dulu, setelah terpikir, aku akan memberitahumu. “

Kelly duduk diatas sofa, tangannya menahan dagunya, mulai berpikir bagaimana caranya membantu Giselle.

Ekspresi Dion saat kerja sangat serius, dia sangat fokus, terkadang dia mengangkat matanya melihat orang yang menunggunya, melihatnya duduk dengan diam disana, bibir seksinya membentuk lengkukan garis yang menawan.

Setengah jam kemudian, setelah mengurus pekerjaanya, dia menutup komputernya, dan mulai memakai jasnya.

Kelly berjalan mendekat, dengan sungguh – sungguh berkata : “Dion, aku ingin pergi menjenguk Maxim. “

Dia heran : “Menjenguk Maxim ? Kenapa ? “

“Bukankah kakinya sakit…“

“Kakinya sakit juga tidak perlu kamu untuk menjenguknya. “

“Seperti yang kamu bilang, aku dan Maxim itu teman, bukankah seharusnya aku menjenguknya ? “

Dion mengambil kunci mobil : “Kalau begitu lain hari saja, sekarang pergi makan dulu. “

“Lebih baik hari ini dari pada hari lain, setelah makan kita pergi ya ? “

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu