Cinta Di Balik Awan - Bab 193 Menumpang (1)

Kelly bangkit berdiri dengan tenang, berjalan ke hadapan Jesan, mengangkat air mendidih yang hampir membuatnya melepuh, minum menghadap langit sehingga lehernya terangkat.

Ingin menyalahkan orang lain mencari-cari kesalahan, tak perlu perang dengan kata-kata, tindakan bisa membuktikan segalanya.

Bibi Min melihat tak ada yang seru ditonton, dengan marah duduk di depan Jesan, baru angkat sumpit, Kelly bersuara tajam: "Bibi Min, kamu sedang apa? "

"Aku makan lah. "

"Kamu hanya pembantu, apa boleh makan di meja yang saja dengan majikan?"

Bibi Min terdiam, detik selanjutnya, bicara dengan kuat: "Nona Kelly, aku pengurus Rumah Stenheim, 20 tahun di Rumah Stenheim, aku selalu makan di meja yang sama dengan Tuan Muda! "

Ia menggebrak meja: "kamu pengurus Rumah Stenheim, disini kan bukan, tempat ini bukan Rumah Stenheim, ini Taman Bunga Wisteria, Taman Bunga Wisteria tak butuh pengurus rumah, jadi tolong kamu ikuti Bibi Yu, berdiri di samping sana! "

"Kamu!!"

"Aku kenapa? "

Bibi Yu segera menyela: "di Taman Bunga Wisteria dengarkan kalau Nona Kelly sudah bicara, kalau ada orang yang ribet, bisa naik ke atas berdebat dengan Tuan Muda. "

"Sudah sudah, Bibi Min, aku menumpang, kamu berdiri saja. "

Jesan bicara tanpa ekspresi, kaki Bibi Min menginjak-injak dengan kesal, dengan tidak rela mundur ke belakang Jesan, marah sampai wajahnya jadi berwarna merah keunguan.

Naik ke atas setelah makan malam, Kelly mengintip sedikit saat berjalan di luar ruang belajar, melihat Dion sedang serius kerja, tidak mengganggu Dion, balik ke kamar tidur.

Tiduran bolak-balik di ranjang tak bisa tidur, lantas merangkak bangkit, berlari ke lantai bawah.

Bibi Yu sedang mencuci piring, melihat Kelly datang ke dapur, bertanya dengan kaget: "nona, ada apa? "

"Tak bisa tidur, bersiap membungkus pangsit untuk Dion sayang makan. "

"Apa kamu bisa bungkusnya? "

"Bisa lah, ada satu hari saat kamu tertidur, aku membuatkannya untuk Dion makan."

Bibi Yu tertawa: "nona sekali lihat juga ketahuan karakternya baik. "

"Mereka semua sudah tidur kan? "

Ia dengan was-was mengintip ke luar pintu, jangan belum tidur kemudian lari datang mengacaukan.

"Harusnya sih tidur."

Bibi Yu duduk: "aku bantu. "

"Baik. "

Mereka berdua sambil bungkus pangsit, sambil ngobrol.

"Jesan berpindah, kamu yang telepon Tuan Muda kan? Berpikir sekalinya masuk, melihat Dion sedang bertengkar dengan Jesan, Kelly berpikir pasti Bibi Yu menelepon dan memberitahu Dion untuk pulang."

"Benar. "

Bibi Yu bicara dengan marah: "sungguh terlalu, meski kedua kakinya diamputasi demi menyelamatkan Tuan Muda, tapi tak perlu sebegitu mengganggunya kan, Tuan Muda mau mengantar Jesan ke Rumahnya, Jesan marah-marah tidak jelas, bersikap seperti kalau tak membiarkannya tinggal, ia tak mau hidup. "

Kelly menggelengkan kepala dengan pasrah: "wanita, saat tak ada jalan, suka menggunakan trik semacam ini."

"Jadi nanti suatu hari kalau Tuan Muda mengecewakan kamu, akan pakai trik ini?"

Kelly terdiam, gerakan tangannya terhenti, Bibi Yu menyadari mungkin ia salah bicara segera membenarkan: "aku bilang kalau, tentu saja tak mungkin."

"Kalau Dion mengecewakan aku, aku tak akan menggunakan trik apapun membalasnya, aku akan pergi ke suatu tempat dimana tak ada yang kenal aku, menghabiskan sisa hidupku. "

"Itu sama sekali tak mungkin, tak ada orang yang dicintai masih ada orangtua dan keluarga, mana bisa sendirian menghabisi seluruh hidup! "

"Bibi Yu kamu tak tahu, demi bersama dengan Dion sayang, aku sudah bertengkar hebat dengan keluargaku, papaku sekarang tak memaafkan aku, mamaku meski mendukungku, tapi kalau aku dikecewakan, hati mamaku akan lebih sakit dariku, sedangkan aku, bagaimanapun ceritanya juga tak berharap ia terluka. "

"Tenang saja, kamu akan bahagia, kamu sebaik ini, Tuhan tak akan memperlakukanmu dengan tak adil."

"Berharap saja…… "

Dengan bantuan Bibi Yu, pangsitnya lebih awal jadi, Kelly membawanya dengan sangat hati-hati ke lantai atas, membuka pintu ruang belajar.

"Wangi sekali, pangsitnya. "

Kelly belum jalan sampai depan Dion, Dion sudah bilang begitu setelah yakin dengan wanginya.

"Kenapa kamu bisa tahu ini pangsit? "

"Kelly bertanya penasaran."

"Bodoh, terakhir kali bukannya sudah makan sekali, aku sudah dari awal mengigatnya dalam hati."

"Hehe." Kelly tertawa: "kalau gitu kamu buruan makan selagi panas, setelah makan aku kasih kamu semangkuk lagi."

"Terima kasih. "

Dion mencium kening Kelly terharu, mengangkat sumpit dan menjepit 1 pangsit, memasukan ke mulut: "enak, selalu enak. "

"Kalau enak kamu nanti kasih aku gaji, aku bikinin pangsit tiap hari."

"Kalau gitu mending aku kasih kamu uang buka toko pangsit dong."

"Tidak mau, buka toko pangsit, pangsit yang dibungkus jadi tak enak lagi."

Novel Terkait

Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu