Cinta Di Balik Awan - Bab 256 Wawancara

Dia bingung : “apakah ini dengan Kelly? ”

“Iya.”

Dengan jantung yang berdebar, dia menggelengkan kepalanya dengan malu : “Ini... sepertinya Romanov tidak terlalu menyukaiku.”

“Tidak masalah, Romanov tidak berani tidak mendengarkan aku.”

“Tapi kenapa kamu ingin aku menemani dia?”

“Karena aku sangat menghargai pandanganmu.”

Melihat ekspresi penuh harap Stanley, dia benar-benar ingin menolak, tetapi dia menganggukkan kepalanya melawan hatinya : “baiklah....”

Di lantai tiga, Stanley membawanya ke kantor, mengetuk pintu dan berkata : “Kepala Leheon, nona Kelly ada disini.”

“Silahkan masuk.”

Kelly masuk, Leheon dengan segera bangkit : “Silahkan duduk.”

Kelly duduk di sofa, melihat-lihat isi kantor Leheon, sama seperti dengan rumah Kelly, bersih dan nyaman, namun dengan selera yang bagus.

“Apa kamu yakin ingin masuk ke Siemen Grup? “

“Apa? Aku tidak memenuhi persyaratan dari kalian? “

“Itu tidak benar, kondisimu sangat memenuhi, aku hanya ingin memastikan saja jika kamu tidak dalam suasana hati yang buruk.”

“Jangan khawatir, aku orang yang berpikiran dewasa.”

“Baik, datanglah besok untuk bekerja.”

“Hanya seperti ini langsung setuju?”

“Iya.”

“Apakah kamu membuka jalur belakang?”

“Tidak.”

“Sepertinya perusahaanmu sedang memerlukan orang-orang yang berbakat, atau keberuntunganku sedang sangat bagus.”

Leheon tertawa : “terlalu berlebihan...”

Mereka berbicara sebentar, kemudian Kelly bangkit dan pergi.

Keluar dari Siemen, Kelly ragu-ragu untuk menelpon Giselle, juga tidak tahu tentang pernikahan Maxim, Kelly tahu atau tidak, dilihat dari situasinya dua hari ini, seharusnya tidak tahu.

Keputusan akhirnya adalah masih dua hari lagi, melihat apakah Giselle akan memberitahu Kelly secara langsung.

Di malam hari, Kelly tidur dengan keadaan linglung, tiba-tiba terdengar suara yang keras dari depan pintu, seperti benda yang terjatuh.

Bangun dengan bingung, membuka pintu dan melihat, ternyata itu adalah Dion, Dion terlihat jelas mabuk, seluruh tubuhnya tercium aroma anggur yang kuat.

Kelly berusaha membawa Dion untuk masuk kerumah, membaringkannya di tempat tidur, lalu bergegas turun, membawa secangkir air madu lalu kembali ke atas.

“pegang ini dan minumlah.”

Dion menyipitkan matanya untuk mengambil itu, meminumnya hingga lehernya menengadah ke atas.

Kelly melepas sepatu Dion, juga melepas bajunya, menutupinya dengan selimut lalu pergi ke kamar mandi membasahi handuk dengan air hangat untuk menyeka wajahnya, gerakannya sangat lembut dan sangat berhati-hati, Dion meraih tangan Kelly, melihat Kelly dengan samar-samar, Dion bertanya : “Kelly, apakah kamu masih mencintaiku?”

Kelly tertegun, tidak menjawab, Kelly hanya berbalik dan menaruh kembali handuk itu di kamar mandi.

Berdiri di kamar mandi dalam waktu yang lama, ketika Kelly keluar, Dion sudah tertidur, Kelly dengan hati-hati membuka selimut dan berbaring, mematikan lampu.

Malam, sunyi, gelap.

Setelah beberapa saat, Kelly mendengar napas Dion yang mulai teratur, Kelly dengan perlahan mengulurkan tangannya, memegang pinggang Dion, terisak dan berkata : “aku mencintaimu, tapi aku tidak bisa melepaskan rasa sakit yang telah kamu berikan padaku sebelumnya; aku mencintaimu, tetapi ada terlalu banyak halangan diantara kita; aku mencintaimu, tapi aku tidak terlalu kuat seperti sebelumnya; ya, aku mencintaimu! Segala-galanya, tetapi, tidak bisa kembali ke masa lalu.”

“hanya ketika kamu mengatakan mencintaiku, kamu benar-benar seperti Kelly-ku.”

Kelly terkejut, lalu duduk : “kamu berpura-pura tidur?”

“Aku tidak berpura-pura tidur, aku berpura-pura mengigau.”

“Kamu........”

“Jika aku tidak berpura-pura, bagaimana aku bisa mendengar kejujuran hatimu ?”

“Tidak masuk akal. Bodoh.”

Kelly membuka selimut dan turun dari tempat tidur, tapi Dion memeluknya erat-erat dari belakang.

“Kamu lepaskan aku pergi.”

“Aku tidak akan membiarkanmu pergi.”

“Kamu lepaskan!”

“Aku tidak akan melepasmu pergi.”

“Apa yang ingin kamu lakukan?”