Cinta Di Balik Awan - Bab 391 Investigasi

Sepanjang perjalanan kembali ke taman bunga Wisteria, Kelly memikirkan siapa orang yang baru saja dilihatnya di benaknya. Pria itu botak dan memiliki bekas luka di bagian belakang kepalanya. Dia mungkin pernah melihatnya lima tahun yang lalu, bahkan lebih lama dari itu. Waktu spesifiknya tidak akurat, tetapi dia pasti bahwa dia telah melihatnya.

Ketika sampai di gunung, dia menelepon Dion: “Apakah interogasinya sudah selesai?”

“Iya, sudah selesai.”

“Bagaimana? Apakah ada kesimpulan?”

Dion tampak sangat sibuk: “Aku akan mengatakannya ketika pulang. Ada sesuatu yang harus dilakukan sekarang.”

“Baiklah.”

Setelah menutup telepon, hampir seketika, Kelly tiba-tiba melompat, dia sudah terpikir siapa orang itu. Beberapa tahun yang lalu, di sebuah pesta yang diadakan oleh Stanley, dia diculik dengan aneh. Ketika dia bangun, dia sudah diikat di tempat yang dia tidak kenal. Pada saat itu, dia mengenakan penutup mata, jadi dia tidak bisa melihat wajah orang-orang yang menculiknya. Tetapi ketika dia pergi ke toilet di tengah malam, dia melepas penutup matanya dan melihat wajah salah satu penculik dari celah pintu. Orang itu adalah orang yang dia lihat hari ini, dia ingat dengan sangat jelas, pada saat itu, orang itu membelakangi pintu, hal yang paling menonjol adalah bekas luka yang menakutkan di kepala botaknya.

Dion pulang lebih awal hari ini. Begitu turun dari mobil, Kelly bergegas mendekat dan bertanya: “Bagaimana? Apakah polisi sudah melihat buku harian?”

“Sudah, dan percaya pada pernyataanku.”

“Apakah itu berarti kematian Tan tidak ada hubungannya denganmu?”

“Tidak akan begitu mudah, harus menyelidiki lebih lanjut baru bisa mengetahuinya.”

Mereka memasuki pintu gerbang berdampingan. Pada saat makan malam, Kelly berkata dengan serius: “Coba tebak ke mana aku pergi hari ini?”

“Kamu tidak baca buku di rumah?” Dion mengangkat matanya dan bertanya dengan acuh tak acuh.

“Tidak, aku ingin membacanya, tetapi tidak masuk, jadi aku pergi mencari paman kedua.”

Dion mengangkat alisnya dengan terkejut: “Mengapa pergi mencari paman kedua?”

“Memintanya untuk membantumu. Jika dia juga tidak membantumu, aku tidak tahu siapa lagi yang bisa membantumu.”

“Paman kedua selalu membantuku, tetapi masalah tidak begitu mudah untuk diselesaikan, perlu waktu.”

Kelly meletakkan sumpitnya setelah mendengar ini dan bertanya dengan serius: “Pernahkah kamu berpikir bahwa orang yang selalu ingin mencelakaimu adalah paman keduamu?”

Dion tertegun dan menggelengkan kepalanya: “Tidak akan. Semua orang memiliki kemungkinan tapi dia tidak mungkin.”

“Kenapa dia tidak mungkin? Apakah hanya karena ketika kamu kehilangan orangtuamu, dia orang yang sangat baik padamu?”

“Ketika belum kehilangan orang tua, dia sudah sangat baik padaku. Perasaan ini bukan muncul dalam sehari atau dua hari, tetapi dipertahankan selama puluhan tahun.”

“Tapi tahukah kamu, siapa yang aku lihat hari ini? Aku melihat penculik yang menculik aku pada saat itu. Dia pergi ke vila paman keduamu. Apakah kamu ingat ketika aku diculik, kalian menembak dan membunuh salah satu penculik, dan penculik lainnya yang menjaga di pintu melarikan diri? Dia adalah pria yang aku lihat hari ini. Alasan mengapa aku masih mengingatnya setelah beberapa tahun, karena orang itu tidak memiliki rambut dan memiliki bekas luka yang mencolok di bagian belakang kepala. Aku juga tidak ingin mengaitkan paman keduamu dengan kasus penculikan tahun itu, tetapi coba kamu berpikir, siapa lagi yang memiliki kemampuan ini selain dia? Selain dia, siapa lagi yang bisa mendapatkan keuntungan?”

Kelly berpikir bahwa jika dia mengatakan dengan sangat jelas, Dion pasti percaya. Tetapi Dion tidak mengatakan apa-apa, dengan tenang memasukkan sepotong sayap ayam ke mangkuknya: “Makanlah, makanan sudah dingin.”

Dia mana bisa makan lagi, menggenggam lengan Dion dengan cemas: “Sayang, kamu tidak boleh tidak meragukan orang-orang ini hanya karena kamu tidak ingin mengakui sesuatu dalam hatimu …”