Cinta Di Balik Awan - Bab 416 Amnesia

"Aku mencari dia, bukan mencari kamu. Jadi kamu sudah boleh pergi sekarang"

Waktu mengatakan ini, tatapan Kelly itu tertuju kepada Dion. Dia percaya asal dia terus menatapnya seperti ini, dia pasti bisa melihat isi hati Dion.

Limo melamun sejenak dan mengangguk: "Baik, kalau begitu aku tunggu di mobil saja"

"Kamu meninggalkan sini saja, aku tidak berharap diperhatikan waktu aku berbicara bersama dia"

"Boleh?"

Kelly bertanya kepada Dion, Dion menggelengkan kepalanya: "Tidak boleh"

Limo pun menggerakkan bahunya, Dion tidak membiarkan dia pergi.

Kelly menarik nafas dalam dan berkata: "Berikan aku waktu setengah jam, aku tidak akan mencari kamu lagi setelah itu. Kalau kamu tidak setuju, aku akan terus menganggu kamu"

"Kamu sedang mengancam aku?"

"Benar"

Kelly mengangkat kepalanya dengan keras kepala: "Kalau tidak ingin terus diganggu aku, biarkan dia pergi dulu. Setelah mengatakan kata-kata yang ingin aku katakan, aku akan membiarkan kamu pergi"

Dion melihat ke Limo dengan wajah tidak berdaya dan mengangguk: "Baik, kalau begitu kamu pergi dulu saja"

Limo melirik ke Kelly dengan tatapan dalam, kemudian dia pun berputar balik badan kembali ke dalam mobil tanpa berkata apa pun.

Pada saat ini, di tepi pantai yang luas hanya sisa mereka berdua. Suara ombak berdering dan menyerang tepi pantai.

Laut yang tampaknya tidak memiliki batas ini sepertinya menyembunyikan sebuah kekuatan yang misterius.

"Apakah kamu benar-benar amnesia?"

Kelly bertanya, pada waktu itu tatapan dia yang dipenuhi kecewa sudah mengalih ke arah depan.

"Iya"

"Benar-benar amnesia?" Kelly bertanya lagi.

"Iya" Dion menjawab dengan jelas.

"Aku bertanya untuk terakhir kali lagi" Kelly menoleh ke Dion: "Apakah kamu benar-benar amnesia?"

Dion menatap ke dalam mata Kelly dan menjawab satu per satu kata.

"Benar, apakah kamu mau lanjut bertanya lagi?"

"Tidak perlu lagi, aku sudah berkata ini adalah terakhir kalinya"

"Kalau begitu, apakah aku sudah boleh pergi?"

Kelly tertawa dengan penuh penghinaan: "Kamu yang sekarang itu seperti laut ini, isi hatimu itu rumit dan tidak bisa ditebak, aku sangat ingin mencari tahu isi hatimu. Tetapi kamu tidak mau memberi aku kesempatan, kalau begitu, aku hanya bisa memperjuangkannya sendiri"

"Memperjuang apa?"

"Kesempatan"

Dion menghela nafas panjang: "Aku sudah berkata aku tidak mengenal kamu, jadi..."

Kelly memotong kata-katanya: "Tidak peduli apakah kamu mengenal aku, hal itu tidak memengaruhi kata-kata yang ingin aku katakan selanjutnya"

Kelly menarik lengan Dion dan berkata dengan air mata mengalir: "Aku sudah tahu kakek dimana, dia adalah teman ayahku yang kamu meminta bantuannya pada saat sebelum mengalami insiden"

"Tidak ada hubungan dengan aku" Dion mendorong tangan Kelly.

"Waktu aku mengetahui orang ini adalah orang yang mengecewakan nenekku sepanjang hidup, aku menolak bantuannya tanpa merasa ragu. Tetapi Maxim malah menyuruh aku untuk menahan, dia berkata demi Dion seharusnya aku bisa menyerahkannya semuanya. Karena kata-katanya ini, hanya karena itu aku memilih untuk menahan, jadi aku menerima bantuan dia, waktu penandatanganan kontrak sukses, pemikiran yang muncul di otakku hanya satu, yaitu demi kamu, aku benar-benar bisa menyerahkan semuanya, termasuk harga diri, martabat, kesombongan, nyali, walapun orang itu adalah orang yang aku sangat membenci..."

"Aku sama sekali tidak mengerti apa yang sedang kamu katakan, jadi aku sama sekali tidak merasa berterima kasih"

Dion melangkah ke depan beberapa langkah, sengaja menarik jarak dengannya.

"Ibu Jesan Bishen meninggal, aku hampir saja menjadi pembunuh. Apakah kamu mengetahui masalah ini?"

"Mana mungkin aku bisa tahu"

Kellu menatap ke bayangan belakang Dion, kemudian dia melangkah ke depan dan memeluk Dion dengan erat, dengan wajahnya menempel di bagian belakang tubuhnya: "Benar-benar tidak tahu? Apakah dalam hatimu tidak berpikir kamu tidak akan membiarkan wanita itu mengalami insiden?"

"Tidak"

Dion mendorong tangan dia dan menoleh ke Kelly dengan tenang: "Kamu mau aku berulang berapa kali? Aku tidak mengenal kamu"

Hati Kelly tertusuk dengan sakit, hal yang paling kejam di dunai ini adalah mendengar orang yang kamu sangat cintai berkata bahwa dia idka mengenal kamu.

Air mata Kelly mengalir, dia tiba-tiba berjalan ke arah beberapa batu besar berada dan memanjat ke atasnya di bawah tatapan Dion.

"Bagiku, tujuan hidupku hanya ada Dion. Kalau dia melupakan aku, hidupku sudah tidak berarti lagi, biarkan laut ini mengakhiri hidupku yang tidak berarti saja"

"Kamu jangan bersikap emosional. Sekarang aku tidak mengingat kamu tidak berarti di masa depan aku juga selalu tidak mengingat kamu, aku sedang berusaha"

Dion sedang mencoba untuk melarang Kelly membuat hal bodoh, tatapan dia memancarkan kerisauan untuk sejenak, hanya saja waktu itu terlalu pendek, Kelly yang berdiri di atas batu tidak menyadari hal itu.

"Aku tidak bisa menunggu lagi, kalau begitu terus aku tetap akan mati, hanya caranya saja yang berbeda. Daripada kerinduan ataupun tekanan, aku mendingan mati di lautan yang sunyi ini, biarkan roh aku saja yang mencarikan ingatan kamu yang mengilang"

Kelly merentangkan kedua lengannya secara perlahan dan bermaksud mau meloncat, dia sedang menunggu, menunggu Dion mengatakan bahwa dia hanya berpura-pura tidak mengingatnya. Akungnya, setelah menunggu lama, Kelly tidak mendapat apa yang dia inginkan.

"Tidak percaya aku akan meloncatnya?"

Kelly tertawa dengan dingin.

Dion mengerutkan alisnya, tatapannya terlihat dalam seperti laut. Setelah diam sejenak, dia berkata: "Aku sudah mengatakan apa yang harus dikatakan, jangan menggunakan cara seperti ini untuk memaksa"

"Kalau begitu kamu pergi saja, aku mau mati atau hidup sudah tidak berhubungan dengan kamu"

Kelly tidak menyangka Dion benar-benar pergi begitu saja, dia tertawa dengan air mata mengalir, dalam hati dia berkata: 'Dion, kamu mengerti aku, kamu tahu aku sedang memaksa kamu, tetapi kamu lupa bahwa aku lebih mengerti kamu'

Sebuah suara yang besar berdering, Kelly benar-benar meloncat ke bawah. Dia sedang berjudi, menggunakan nyawanya untuk bertaruh dengan Dion.

Dalam sekejap mata, di atas batu sudah tidak ada satu orang pun. Dion memejamkan matanya dengna sakit hati dan meloncat tanpa berpikir panjang, waktu dia mengangkat Kelly dari dalam lautan, Kelly yang tidak pintar berenang sudah kehilangan kesadaran.

Dion membungkukkan badannya dan memberikan respirasi buatan untuk Kelly, kemudian dia menepuk punggung Kelly dengan kuat. Tetapi Kelly sama sekali tidak sadar, Dion berteriak dengan suara besar: "Bangun, cepat bangun..."

Dion lanjut membuat respirasi buatan untuk Kelly, pada saat tubuhnya mulai bergetar, Kelly akhirnya membuka matanya dan bertanya dengan suara serak: "Kalau tidak mengenal aku, mengapa kamu menangis?"

Pada saat itu, Dion baru menyadari bahwa dirinya menangis dan air matanya menetes ke pipi Kelly.

"Aku sedang bertanya kepada kamu. Kalau tidak mengenal aku, mengapa mau menyelamati aku? Kalau tidak mengenal aku, mengapa mau menangis? Kalau tidak mengenal aku, mengapa tubuhmu bergetar?"

Menghadapi pertanyaan Kelly, Dion akhirnya menundukkan kepalanya: "Aku selalu tidak memiliki solusi untuk menghadapi keras kepala kamu, padahal aku tidak ingin kalah, tetapi ujung-ujungnya aku selalu membiarkan kamu menang"

Kelly menangis ketika mendengar kata-kata itu, air mata yang dia menahan dari tadi akhirnya mengalir, sambil menangis dia berkata: "Aku sangat percaya bahwa kamu pasti akan menolong aku. Di dunia ini hanya kamu yang tahu aku tidak bisa berenang, tetapi kamu tidak tahu satu hal, setelah kamu jatuh ke dalam laut dan menghilang, aku sudah belajar bagaimana menahan nafas, setiap malam aku belajar menahan nafas di dalam bak mandi, membiarkan diriku tenggelam di dalam air bak mandi, aku mau merasakan perasaan kamu jatuh ke dalam laut, setelah belajar berulang kali, aku sekarang bisa menahan di dalam air selama 3 menit tanpa bernafas, sebenarnya tadi aku hanya pura-pura saja, aku sangat sadar diri tadi, sadar sampai aku masih mengingat air matamu menetes di bagian mana pipiku. Aku sangat luar biasa kan?"

Dion mengangguk, kedua matanya meneteskan air mata yang hangat lagi, kali ini air matanya menetes ke dada Kelly, sampai membakar ke dalam hatinya.

"Kenapa? Kenapa mau berpura-pura amnesia? Ada rahasia apa sampai aku saja tidak boleh tahu?"

Dion tidak menjawabnya, dia bertanya: "Mengapa harus membuat aku begitu khawatir? Mengapa harus membuat aku kalah sampai begini?"

"Karena aku mencintai kamu, aku mencintai kamu bukan karena kamu bisa memberikan aku apa, tetapi aku mencintai kamu dan aku bersedia menerima segala sesuatu yang kamu membawa. Meskipun kamu ada banyak alasan, aku juga mau menghadapinya bersama kamu. Cinta sejati itu tidak berharap kamu bisa membuat aku terpuji di depan umum, tetapi di dalam hati, aku sudah memiliki kepercayaan yang berupa meskipun semua orang tidak mendukung aku, kamu tetap akan mimihak di sisiku"

Setelah berkata, Kelly mengulurkan tangannya dan melingkari leher Dion. Air matanya sudah mengalir tanpa suara, pada saat itu Dion tiba-tiba berkata: "Malam ini jam 12, aku menunggu kamu di Villa Bay Shui"

Kelly melamun sejenak, waktu itu Dion sudah mendorong dia, berdiri dan pergi tanpa menoleh ke belakang...

Dion pergi dengan buru-buru, waktu Kelly mau mengejarnya, dia tiba-tiba melihat di bagian depan sana ada sebuah bayangan tubuh yang sedang memotret foto dengan diam-diam, tampaknya dia sedang memotret pemandangan pantai, tetapi sebenarnya sedang memotret dia dan Dion.

Pada detik itu, Kelly akhirnya sedikit mengerti alasan mengapa Dion menjauhi dia.

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu