Cinta Di Balik Awan - Bab 416 Amnesia
"Aku mencari dia, bukan mencari kamu. Jadi kamu sudah boleh pergi sekarang"
Waktu mengatakan ini, tatapan Kelly itu tertuju kepada Dion. Dia percaya asal dia terus menatapnya seperti ini, dia pasti bisa melihat isi hati Dion.
Limo melamun sejenak dan mengangguk: "Baik, kalau begitu aku tunggu di mobil saja"
"Kamu meninggalkan sini saja, aku tidak berharap diperhatikan waktu aku berbicara bersama dia"
"Boleh?"
Kelly bertanya kepada Dion, Dion menggelengkan kepalanya: "Tidak boleh"
Limo pun menggerakkan bahunya, Dion tidak membiarkan dia pergi.
Kelly menarik nafas dalam dan berkata: "Berikan aku waktu setengah jam, aku tidak akan mencari kamu lagi setelah itu. Kalau kamu tidak setuju, aku akan terus menganggu kamu"
"Kamu sedang mengancam aku?"
"Benar"
Kelly mengangkat kepalanya dengan keras kepala: "Kalau tidak ingin terus diganggu aku, biarkan dia pergi dulu. Setelah mengatakan kata-kata yang ingin aku katakan, aku akan membiarkan kamu pergi"
Dion melihat ke Limo dengan wajah tidak berdaya dan mengangguk: "Baik, kalau begitu kamu pergi dulu saja"
Limo melirik ke Kelly dengan tatapan dalam, kemudian dia pun berputar balik badan kembali ke dalam mobil tanpa berkata apa pun.
Pada saat ini, di tepi pantai yang luas hanya sisa mereka berdua. Suara ombak berdering dan menyerang tepi pantai.
Laut yang tampaknya tidak memiliki batas ini sepertinya menyembunyikan sebuah kekuatan yang misterius.
"Apakah kamu benar-benar amnesia?"
Kelly bertanya, pada waktu itu tatapan dia yang dipenuhi kecewa sudah mengalih ke arah depan.
"Iya"
"Benar-benar amnesia?" Kelly bertanya lagi.
"Iya" Dion menjawab dengan jelas.
"Aku bertanya untuk terakhir kali lagi" Kelly menoleh ke Dion: "Apakah kamu benar-benar amnesia?"
Dion menatap ke dalam mata Kelly dan menjawab satu per satu kata.
"Benar, apakah kamu mau lanjut bertanya lagi?"
"Tidak perlu lagi, aku sudah berkata ini adalah terakhir kalinya"
"Kalau begitu, apakah aku sudah boleh pergi?"
Kelly tertawa dengan penuh penghinaan: "Kamu yang sekarang itu seperti laut ini, isi hatimu itu rumit dan tidak bisa ditebak, aku sangat ingin mencari tahu isi hatimu. Tetapi kamu tidak mau memberi aku kesempatan, kalau begitu, aku hanya bisa memperjuangkannya sendiri"
"Memperjuang apa?"
"Kesempatan"
Dion menghela nafas panjang: "Aku sudah berkata aku tidak mengenal kamu, jadi..."
Kelly memotong kata-katanya: "Tidak peduli apakah kamu mengenal aku, hal itu tidak memengaruhi kata-kata yang ingin aku katakan selanjutnya"
Kelly menarik lengan Dion dan berkata dengan air mata mengalir: "Aku sudah tahu kakek dimana, dia adalah teman ayahku yang kamu meminta bantuannya pada saat sebelum mengalami insiden"
"Tidak ada hubungan dengan aku" Dion mendorong tangan Kelly.
"Waktu aku mengetahui orang ini adalah orang yang mengecewakan nenekku sepanjang hidup, aku menolak bantuannya tanpa merasa ragu. Tetapi Maxim malah menyuruh aku untuk menahan, dia berkata demi Dion seharusnya aku bisa menyerahkannya semuanya. Karena kata-katanya ini, hanya karena itu aku memilih untuk menahan, jadi aku menerima bantuan dia, waktu penandatanganan kontrak sukses, pemikiran yang muncul di otakku hanya satu, yaitu demi kamu, aku benar-benar bisa menyerahkan semuanya, termasuk harga diri, martabat, kesombongan, nyali, walapun orang itu adalah orang yang aku sangat membenci..."
"Aku sama sekali tidak mengerti apa yang sedang kamu katakan, jadi aku sama sekali tidak merasa berterima kasih"
Dion melangkah ke depan beberapa langkah, sengaja menarik jarak dengannya.
"Ibu Jesan Bishen meninggal, aku hampir saja menjadi pembunuh. Apakah kamu mengetahui masalah ini?"
"Mana mungkin aku bisa tahu"
Kellu menatap ke bayangan belakang Dion, kemudian dia melangkah ke depan dan memeluk Dion dengan erat, dengan wajahnya menempel di bagian belakang tubuhnya: "Benar-benar tidak tahu? Apakah dalam hatimu tidak berpikir kamu tidak akan membiarkan wanita itu mengalami insiden?"
"Tidak"
Dion mendorong tangan dia dan menoleh ke Kelly dengan tenang: "Kamu mau aku berulang berapa kali? Aku tidak mengenal kamu"
Hati Kelly tertusuk dengan sakit, hal yang paling kejam di dunai ini adalah mendengar orang yang kamu sangat cintai berkata bahwa dia idka mengenal kamu.
Air mata Kelly mengalir, dia tiba-tiba berjalan ke arah beberapa batu besar berada dan memanjat ke atasnya di bawah tatapan Dion.
"Bagiku, tujuan hidupku hanya ada Dion. Kalau dia melupakan aku, hidupku sudah tidak berarti lagi, biarkan laut ini mengakhiri hidupku yang tidak berarti saja"
"Kamu jangan bersikap emosional. Sekarang aku tidak mengingat kamu tidak berarti di masa depan aku juga selalu tidak mengingat kamu, aku sedang berusaha"
Dion sedang mencoba untuk melarang Kelly membuat hal bodoh, tatapan dia memancarkan kerisauan untuk sejenak, hanya saja waktu itu terlalu pendek, Kelly yang berdiri di atas batu tidak menyadari hal itu.
"Aku tidak bisa menunggu lagi, kalau begitu terus aku tetap akan mati, hanya caranya saja yang berbeda. Daripada kerinduan ataupun tekanan, aku mendingan mati di lautan yang sunyi ini, biarkan roh aku saja yang mencarikan ingatan kamu yang mengilang"
Kelly merentangkan kedua lengannya secara perlahan dan bermaksud mau meloncat, dia sedang menunggu, menunggu Dion mengatakan bahwa dia hanya berpura-pura tidak mengingatnya. Akungnya, setelah menunggu lama, Kelly tidak mendapat apa yang dia inginkan.
"Tidak percaya aku akan meloncatnya?"
Kelly tertawa dengan dingin.
Dion mengerutkan alisnya, tatapannya terlihat dalam seperti laut. Setelah diam sejenak, dia berkata: "Aku sudah mengatakan apa yang harus dikatakan, jangan menggunakan cara seperti ini untuk memaksa"
"Kalau begitu kamu pergi saja, aku mau mati atau hidup sudah tidak berhubungan dengan kamu"
Kelly tidak menyangka Dion benar-benar pergi begitu saja, dia tertawa dengan air mata mengalir, dalam hati dia berkata: 'Dion, kamu mengerti aku, kamu tahu aku sedang memaksa kamu, tetapi kamu lupa bahwa aku lebih mengerti kamu'
Sebuah suara yang besar berdering, Kelly benar-benar meloncat ke bawah. Dia sedang berjudi, menggunakan nyawanya untuk bertaruh dengan Dion.
Dalam sekejap mata, di atas batu sudah tidak ada satu orang pun. Dion memejamkan matanya dengna sakit hati dan meloncat tanpa berpikir panjang, waktu dia mengangkat Kelly dari dalam lautan, Kelly yang tidak pintar berenang sudah kehilangan kesadaran.
Dion membungkukkan badannya dan memberikan respirasi buatan untuk Kelly, kemudian dia menepuk punggung Kelly dengan kuat. Tetapi Kelly sama sekali tidak sadar, Dion berteriak dengan suara besar: "Bangun, cepat bangun..."
Dion lanjut membuat respirasi buatan untuk Kelly, pada saat tubuhnya mulai bergetar, Kelly akhirnya membuka matanya dan bertanya dengan suara serak: "Kalau tidak mengenal aku, mengapa kamu menangis?"
Pada saat itu, Dion baru menyadari bahwa dirinya menangis dan air matanya menetes ke pipi Kelly.
"Aku sedang bertanya kepada kamu. Kalau tidak mengenal aku, mengapa mau menyelamati aku? Kalau tidak mengenal aku, mengapa mau menangis? Kalau tidak mengenal aku, mengapa tubuhmu bergetar?"
Menghadapi pertanyaan Kelly, Dion akhirnya menundukkan kepalanya: "Aku selalu tidak memiliki solusi untuk menghadapi keras kepala kamu, padahal aku tidak ingin kalah, tetapi ujung-ujungnya aku selalu membiarkan kamu menang"
Kelly menangis ketika mendengar kata-kata itu, air mata yang dia menahan dari tadi akhirnya mengalir, sambil menangis dia berkata: "Aku sangat percaya bahwa kamu pasti akan menolong aku. Di dunia ini hanya kamu yang tahu aku tidak bisa berenang, tetapi kamu tidak tahu satu hal, setelah kamu jatuh ke dalam laut dan menghilang, aku sudah belajar bagaimana menahan nafas, setiap malam aku belajar menahan nafas di dalam bak mandi, membiarkan diriku tenggelam di dalam air bak mandi, aku mau merasakan perasaan kamu jatuh ke dalam laut, setelah belajar berulang kali, aku sekarang bisa menahan di dalam air selama 3 menit tanpa bernafas, sebenarnya tadi aku hanya pura-pura saja, aku sangat sadar diri tadi, sadar sampai aku masih mengingat air matamu menetes di bagian mana pipiku. Aku sangat luar biasa kan?"
Dion mengangguk, kedua matanya meneteskan air mata yang hangat lagi, kali ini air matanya menetes ke dada Kelly, sampai membakar ke dalam hatinya.
"Kenapa? Kenapa mau berpura-pura amnesia? Ada rahasia apa sampai aku saja tidak boleh tahu?"
Dion tidak menjawabnya, dia bertanya: "Mengapa harus membuat aku begitu khawatir? Mengapa harus membuat aku kalah sampai begini?"
"Karena aku mencintai kamu, aku mencintai kamu bukan karena kamu bisa memberikan aku apa, tetapi aku mencintai kamu dan aku bersedia menerima segala sesuatu yang kamu membawa. Meskipun kamu ada banyak alasan, aku juga mau menghadapinya bersama kamu. Cinta sejati itu tidak berharap kamu bisa membuat aku terpuji di depan umum, tetapi di dalam hati, aku sudah memiliki kepercayaan yang berupa meskipun semua orang tidak mendukung aku, kamu tetap akan mimihak di sisiku"
Setelah berkata, Kelly mengulurkan tangannya dan melingkari leher Dion. Air matanya sudah mengalir tanpa suara, pada saat itu Dion tiba-tiba berkata: "Malam ini jam 12, aku menunggu kamu di Villa Bay Shui"
Kelly melamun sejenak, waktu itu Dion sudah mendorong dia, berdiri dan pergi tanpa menoleh ke belakang...
Dion pergi dengan buru-buru, waktu Kelly mau mengejarnya, dia tiba-tiba melihat di bagian depan sana ada sebuah bayangan tubuh yang sedang memotret foto dengan diam-diam, tampaknya dia sedang memotret pemandangan pantai, tetapi sebenarnya sedang memotret dia dan Dion.
Pada detik itu, Kelly akhirnya sedikit mengerti alasan mengapa Dion menjauhi dia.
Novel Terkait
Eternal Love
Regina WangHis Second Chance
Derick HoPrecious Moment
Louise LeeLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiCinta Di Balik Awan×
- Bab 1 Pria Yang Dikejar Pembunuh
- Bab 2 Kesucian Atau Keadilan
- Bab 3 Sepertinya Kenal
- Bab 4 Jarak Antar Mereka
- Bab 5 Memilih Selir
- Bab 6 Kabur Sejauh Mungkin
- Bab 7 Berani Menentang
- Bab 8 Peraturan Keluarga Kaya
- Bab 9 Pesta Topeng
- Bab 10 Takdir Buruk
- Bab 11 Pria Ini Tak Mudah
- Bab 12 Niat Satu Pihak
- Bab 13 Apa Kita Kenal Dekat
- Bab 14 Perlu Mengubah Image
- Bab 15 Gerakan Kecil Romantis
- Bab 16 Tak Ada Yang Bisa Didapat
- Bab 17 Pura-Pura Tidak Kenal
- Bab 18 Daya Tarik
- Bab 19 Senyuman Spesial
- Bab 20 Jangan Jadi Wanita Yang Orang Harapkan
- Bab 21 Pemikiran Yang Melampaui Batas
- Bab 22 Cinta Sampai Tak Berdaya
- Bab 23 Gosip Yang Membuat Gusar
- Bab 24 Salah Kirim Pesan
- Bab 25 Sumpah Mati Pengabdian
- Bab 26 Mudah Dicintai
- Bab 27 Lesung Bunga Mekar
- Bab 28 Fragnant Night
- Bab 29 Perasaan Mistis Membuat Perasaan Kacau
- Bab 30 Antara Laki-Laki dan Perempuan
- Bab 31 Rahasia yang Harus Dijaga Baik
- Bab 32 Hadiah Ulang Tahun
- Bab 33 Penyimpangan Perilaku
- Bab 34 Kemampuan Wanita Untuk Menjadi Pemenang
- Bab 35 Menjadi Yang Lain
- Bab 36 Pinggang Ramping Enak Di Peluk
- Bab 37 Orang Yang Berdansa Dengannya.
- Bab 38 Masalah Umum Pria
- Bab 39 Tidak Boleh Didekati
- Bab 40 Tidak Beda Dengan Binatang
- Bab 41 Hidup Dalam Kebahagiaan, Tidak Merasakan Bahagia
- Bab 42 Kita Jangan Kontak Lagi
- Bab 43 Ditakdirkan Hanya Sebagai Pengunjung
- Bab 44 Kebiasaan
- Bab 45 Dunia Kiamat
- Bab 46 Teman terbaik
- Bab 47 Ditakdirkan Bertemu Di Mana Saja
- Bab 48 Tatapan istimewa
- Bab 49 Tidak Ada Rahasia Yang Bisa Ditutupi Selamanya
- Bab 50 Kertas Tidak Bisa Menahan Api
- Bab 51 Memperlakukan Dengan Sopan
- Bab 52 Tak Bisa Dipisahkan Dan Dilupakan
- Bab 53 Jatuh Dalam Pelukan
- Bab 54 Napas Hangat
- Bab 55 Pria Tidak Berkomitmen
- Bab 56 Terluka
- Bab 57 Buka Bajunya
- Bab 58 Minta dia untuk melayani
- Bab 59 Menantang Batas Kesabaran
- Bab 60 Kamulah Protagonis
- Bab 61 Pilihan Terakhirnya
- Bab 62 : Jika Cinta Itu Bertahan Lama
- Bab 63: Sel-sel Yang Tidak Tenang
- Bab 64 Menggoda Hatinya
- Bab 65 Tanpa Sadar Perasaan Muncul
- Bab 66 Bertemu Di Jalan
- Bab 67 Apakah Kamu Menutupi Identitasku?
- Bab 68 Pernikahanku, Aku Yang Putuskan
- Bab 69 Tidak Jatuh Cinta
- Bab 70 Tidak Tega Melakukan Sesuatu Padamu
- Bab 71 Kekacauan Setelah Minum
- Bab 72 Tidak Menunggu Lama
- Bab 73 Kita Tidak Bisa
- Bab 74 Berjuang Meronta Akal Sehat
- Bab 75 Jatuh Ke Jurang
- Bab 76 Sementara Rahasia
- Bab 77 Cinta Yang Salah Seumur Hidup
- Bab 78 Ayam Goreng Kacang
- Bab 79 Rasa Buah Yang Segar
- Bab 80 Digosipkan Yang Tidak-Tidak
- Bab 81 Ketidaktahuan Juga Suatu Kebahagiaan
- Bab 82 Cinta Yang Unik
- Bab 83 Ciuman Berapi-Api
- Bab 84 Hati Akan Pergi Mengikuti Cinta
- Bab 85 Tinggallah Disisiku
- Bab 86 Sisi Gelap
- Bab 87 Tidak Masuk Kedalam hatinya
- Bab 88 Lempar Batu Sembunyi Tangan
- Bab 89 Makan Lalat
- Bab 90 Terbang Seperti Phoenix
- Bab 91 Pria Dia Pasti Kurebut
- Bab 92 Cari Pasangan Yang Cocok Untuknya
- Bab 93 Kamu Ganti Pacar Lagi?
- Bab 94 Tidak Pernah Menganggapmu Sebagai Orang Luar
- Bab 95 Pertengkaran yang Sengit
- Bab 96 Tunggu saja Hukumannya
- Bab 97 Lelucon Dingin
- Bab 98 Masuk Ketempat Yang Tidak Seharusnya
- Bab 99 Aturan Berbeda Karena Seseorang
- Bab 100 Panggilan Telepon Yang Tak Terduga
- Bab 101 Dia Bukan Mangsanya
- Bab 102 Tidak Bisa Dihentikan
- Bab 103 Sehari Tidak Bertemu Bagaikan Sembilan Bulan Tidak Bertemu
- Bab 104 Apa Yang Salah Dengan Sebuah Ciuman
- Bab 105 Kisah Coklat Dove
- Bab 106 Gengsi Membuatmu Menderita
- Bab 107 Penampilan Yang Kasar
- Bab 108 Godaan Selembar Cek
- Bab 109 Kita Putus Saja
- Bab 110 Mencintai Sesuatu Yang Berhubungan Dengan Dia
- Bab 111 Bersedia mempertaruhkan semuanya untukmu
- Bab 112 Sepuluh Ribu Macam Jalan
- Bab 113 Menggunakan Kebaikan Untuk Mendapatkan Cinta
- Bab 114 Darimana
- Bab 115 Berciuman Dengan Lembut
- Bab 116 Garis Pertahanan Hati
- Bab 117 Menginjak Ketulusan Orang Lain
- Bab 118 Hambatan Hati
- Bab 119 Wanita Seharusnya Lebih Bisa Bawa Diri
- Bab 120 Haid Sialan
- Bab 121 Percuma Sudah Memperingatkan
- Bab 122 Mencintaimu Butuh Berapa Banyak Keberanian
- Bab 123 Jadi Penjahat
- Bab 124 Kabar Baik Kabar Buruk
- Bab 125 Perubahan
- Bab 126 Tidak Berjuang
- Bab 127 Dion Brengsek
- Bab 128 Dandelion Ungu
- Bab 129 Benar-Benar Ingin Memintamu
- Bab 130 Bersikeras Tidak Kembali Ke Rumah
- Bab 131 Pernikahan
- Bab 132 Menghilang
- Bab 133 Gaun Pengantin Dengan Berlian
- Bab 134 Kamu Tidak Ada Harapan
- Bab 135 Gen Keluarga
- Bab 136 Hidup Di Mata Orang Lain
- Bab 137 Kotak Pandora
- Bab 138 Jangan Mengecewakanku
- Bab 139 Bertaruh Kebahagiaan Seumur Hidup
- Bab 140 Menunggu
- Bab 141 Pertama Kali (1)
- Bab 141 Pertama Kali (2)
- Bab 142 Senasib (1)
- Bab 142 Senasib (2)
- Bab 143 Kunjungan Khusus (1)
- Bab 143 Kunjungan Khusus (2)
- Bab 144 Mengapa (1)
- Bab 144 Mengapa (2)
- Bab 145 Bandara (1)
- Bab 145 Bandara (2)
- Bab 146 Taman Bunga Wisteria (1)
- Bab 146 Taman Bunga Wisteria (2)
- Bab 147 Dalam Masalah
- Bab 148 Malam Yang Indah (1)
- Bab 148 Malam Yang Indah (2)
- Bab 149 Lemah (1)
- Bab 149 Lemah (2)
- Bab 150 Makan Bersama Setelah Pulang Kerja
- Bab 151 Konferensi Pers
- Bab 152 Pembubaran Kontrak Pernikahan
- Bab 153 Kakak Kedua
- Bab 154 Mabuk Berat
- Bab 155 Menikah
- Bab 156 Jelek
- Bab 157 Bertemu Leheon
- Bab 158 Pelayan Meminta Maaf
- Bab 159 Sembuh
- Bab 160 Kelupaan
- Bab 161 Makan Pangsit
- Bab 162 Sesuatu yang terjadi datang secara bersamaan
- Bab 163 Selamat Ulang Tahun
- Bab 164 Kesal Sekali 1
- Bab 164 Kebahagiaan 2
- Bab 165 Perkumpulan
- Bab 166 Makan
- Bab 167 Terus Terang
- Bab 168 Gaun Pesta
- Bab 169 Harapan Kedepan
- Bab 170 Diculik
- Bab 171 Berani
- Bab 172 Terkejut
- Bab 173 Besok Datang Lagi
- Bab 174 Aku Mau Balas Dendam
- Bab 175 Khawatir
- Bab 176 Tunggu aku
- Bab 177 Chatting
- Bab 178 Liburan
- Bab 179 Menangis
- Bab 180 Bercanda
- Bab 181 Rumah Sakit
- Bab 182 Operasi
- Bab 183 Sakit Hati (1)
- Bab 183 Sakit Hati (2)
- Bab 184 Sadar (1)
- Bab 184 Sadar (2)
- Bab 185 Melihat Sunrise (1)
- Bab 185 Melihat Sunrise (2)
- Bab 186 Bermuka Tebal (1)
- Bab 186 Bermuka Tebal (2)
- Bab 187 Aku Menikahimu (1)
- Bab 187 Aku Menikahimu (2)
- Bab 188 Serigala Datang (1)
- Bab 188 Serigala Datang (2)
- Bab 189 Ganti Rugi (1)
- Bab 189 Ganti Rugi (2)
- Bab 190 Tanpa Sadar mengetahui Rahasia (1)
- Bab 190 Tanpa sadar mengetahui Rahasia (2)
- Bab 191 Omong Kosong (1)
- Bab 191 Omong Kosong (2)
- Bab 192 Sedih (1)
- Bab 192 Sedih (2)
- Bab 193 Menumpang (1)
- Bab 193 Menumpang
- Bab 194 Tak Menyerah
- Bab 195 Dandelion Bertunas (1)
- Bab 195 Dandelion Bertunas (2)
- Bab 196 Membeli baju
- Bab 197 Punya Anak
- Bab 198 Dandelion Sepenuhnya Hancur
- Bab 199 Maaf (1)
- Bab 199 Maaf (2)
- Bab 200 Bercerita Lucu (1)
- Bab 200 Bercerita Lucu (2)
- Bab 201 Aku Tidak Merayu Kakak Iparmu (1)
- Bab 216 Aku Tidak Merayu Kakak Iparmu
- Bab 202 Pria Brengsek
- Bab 203 Diikuti Hantu
- Bab 204 Cara Terbaik Melarikan Diri.
- Bab 205 Perjamuan (1)
- Bab 205 Perjamuan (2)
- Bab 206 Dia Akan Menikah
- Bab 207 Jalang
- Bab 208 Gaun Pengantin
- Bab 209 Belum Tidur ? (1)
- Bab 209 Belum Tidur ? (2)
- Bab 210 Cinta dan Takdir (1)
- Bab 210 Cinta dan Takdir (2)
- Bab 211 Jangan Menangis (1)
- Bab 211 Jangan Menangis (2)
- Bab 212 Pembohong (1)
- Bab 212 Pembohong (2)
- Bab 213 Siapa Yang Menyerah Terhadap Cinta (1)
- Bab 213 Siapa Yang Menyerah Terhadap Cinta (2)
- Bab 214 Aku Tidak Akan Membiarkanmu Kalah !
- Bab 215 Berbahaya
- Bab 216 Aku Berpikir Untukmu
- Bab 217 Nonton Film
- Bab 218 Tan
- Bab 219 Menyebalkan
- Bab 220 Pergi
- Bab 221 Apa Aku Boleh Cium Kamu (1)
- Bab 221 Apa Aku Boleh Cium Kamu (2)
- Bab 222 Istri Selingkuh Duluan
- Bab 223 Apa Kamu Mau Meninggalkan Dion
- Bab 224 Resah
- Bab 225 Menolak
- Bab 226 Malam Yang Sepi
- Bab 227 Tidak Ada Keberanian
- Bab 228 Antara Janji Dan Tanggung Jawab
- Bab 229 Cincin Nikah
- Bab 230 Cepat Pakai Baju
- Bab 231 Apa Cinta Itu Penting
- Bab 232 Karaoke
- Bab 233 Cinta Terakhir yang Berisi Air Mata
- Bab 234 Pembunuh (1)
- Bab 234 Pembunuh (2)
- Bab 235 Semalaman Tidak Pulang
- Bab 236 Selamat Jalan
- Bab 237 Berdoa
- Bab 238 Melihat Pernikahannya Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 239 Aula Pernikahan
- Bab 240 Mimpi Yang Rusak
- Bab 241 Pembohong
- Bab 242 Terjadi Sesuatu
- Bab 243 Seumur Hidup
- Bab 244 Aku Tidak Meninggalkanmu
- Bab 245 Tetap Bersamaku
- Bab 246 Perpisahan
- Bab 247 Tan?
- Bab 248 Maafkan
- Bab 249 Bicarakan Soal Syarat
- Bab 250 Bertemu Lagi
- Bab 251 Permainan Kata-Kata Tulus
- Bab 252 Domino Idiom
- Bab 253 Kata-Kata Tulus
- Bab 254 Pameran Bursa Kerja
- Bab 255 Tidak Suka
- Bab 256 Wawancara
- Bab 257 Penghalang Cinta
- Bab 258 Lamaran
- Bab 259 Air Mata Dari Wanita
- Bab 260 Lembur
- Bab 261 Tamparan
- Bab 262 Memalukan
- Bab 263 Mau Tidak Coba Seberapa Keras
- Bab 264 Jangan Dikasih Hati Minta Jantung Ya
- Bab 265 Apa Ini Kejutan
- Bab 266 Bersekongkol
- Bab 267 Malam Natal
- Bab 268 Tan Hilang
- Bab 269 Tidak Tenang
- Bab 270 Tempat Judi
- Bab 271 Ambilah Hatiku
- Bab 272 Penundaan Pernikahan
- Bab 273 Kehidupan Sederhana
- Bab 274 Minum Anggur
- Bab 275 Marah
- Bab 276 Yang Paling Kejam Bukanlah Kegagalan
- Bab 277 Bunuh Diri
- Bab 278 Kematian Tan
- Bab 279 Kecelakaan Yang Tak Terduga
- Bab 280 Bertengkar
- Bab 281 Tidak Ada Akhir Ke Tiga
- Bab 282 Moodnya Sudah Bagus
- Bab 283 Fitting Gaun Pernikahan
- Bab 284 Berlama-Lama Sampai Mati
- Bab 285: Sindiran
- Bab 286 Kejadian di Hotel
- Bab 287 Berapa Lama?
- Bab 288 Mencium Kelly
- Bab 289 Aku Mencintaimu
- Bab 290 Lawan Kata Dari Aku Mencintaimu
- Bab 291 Menceritakan Kisah
- Bab 292 Aku Mencintaimu
- Bab 293 Jangan Katakan!
- Bab 294 Menggambar Lingkaran
- Bab 295 Rahasia
- Bab 296 Jangan Lepaskan Aku
- Bab 297 Mandi dan Tidurlah
- Bab 298 Kemarahan
- Bab 299 Lika-Liku Perjalanan
- Bab 300 Minum Alkohol
- Bab 301 Jebakan
- Bab 302 Kebenaran Selalu Pahit
- Bab 303 Cinta Yang Telah Mati
- Bab 304 Aku Membutuhkanmu!
- Bab 305 Mengambil Nyawanya!
- Bab 306 Apa Yang Sedang Kamu Lakukan?
- Bab 307 Mabuk
- Bab 308 Cinta Hingga Akhir
- Bab 309 Tidak Mengerti Arti Cinta
- Bab 310 Foto
- Bab 311 Perasaan Bersalah
- Bab 312 Sungguh Menderita
- Bab 313 Hamil
- Bab 314 Hidup Untuk Cinta
- Bab 315 Setia Pada Teman
- Bab 316 Hidup Dengan Baik
- Bab 317 Menggugurkan Anak
- Bab 318 Aku Tidak Mau Menggugurkan Anak
- Bab 319 Telah Pergi
- Bab 320 Identitas Asli Leheon Mozard
- Bab 321 Lupakan Saja
- Bab 322 Ada Pendukung
- Bab 323 Siapa Kamu Sebenarnya?
- Bab 324 Bersalah
- Bab 325 Hamil Diluar Nikah
- Bab 326 Mau Lahir (1)
- Bab 326 Mau Lahir (2)
- Bab 327 Aku Bersedia
- Bab 328 Keji
- Bab 329 : Langsung Berlari
- Bab 330 : Mencari Saudara
- Bab 331 : Loyalitas Bodoh !
- Bab 332 : Terlalu Kesepian
- Bab 333 : Perjanjian Lima Tahun
- Bab 334 : Pintar Sekali
- Bab 335 : Pulang
- Bab 336 Bertemu Samuel
- Bab 337 Ayahnya Adalah Dion ...
- Bab 338 Mengulangi Kesalahan
- Bab 339 Lima Tahun Yang Lalu
- Bab 340 Reuni Yang Tak Terduga
- Bab 341 Menangis
- Bab 342 Sakit Karena Cinta Yang Tidak Bisa Didapatkan
- Bab 343 Kedua Kali Bertemu
- Bab 344 Dia Tidak Ada Seharipun Yang Tidak Sakit
- Bab 345 Menginap Pada Malam Ini
- Bab 346 Mencium Sampai Berdarah
- Bab 347 Orang jahat
- Bab 348 Ayah dari Anak Itu
- Bab 349 Marah
- Bab 350 Jangan Bicara Dengan Paman
- Bab 351 Masih Belum Mati
- Bab 352 Tergila-Gila Padanya
- Bab 353 Merasa Bersalah
- Bab 354 Alergi
- Bab 355 Maaf
- Bab 356 Kalau Aku Perlu Kamu, Aku Harus Bagaimana?
- Bab 357 Kencan Buta
- Bab 358 Selamatkan Ibuku
- Bab 359 Kembali Ke Sisiku
- Bab 360 Harmonis
- Bab 361 Mengoles Obat
- Bab 362 Tidak Sempat Berpamitan
- Bab 363 Terakhir Kalinya
- Bab 364 Kamu Selalu Begitu Jahat.
- Bab 365 Hubungan Persaudaraan Yang Berharga
- Bab 366 Pengenalan Ayah Dan Anak
- Bab 367 Kenapa Bisa Namanya ?
- Bab 368 Mencari Wanwan
- Bab 369 Perbedaan Yang Drastis
- Bab 370 Menyalahkan
- Bab 371 Menangislah
- Bab 372 Bukan Tidak Cinta Melainkan Sangat Cinta
- Bab 373 Datanglah ke Kamarku
- Bab 374 Nenek Sudah Meninggal
- Bab 375 Kamu Tidur Saja
- Bab 376 Berjanji
- Bab 377 Bersedia Mati Di Sisimu
- Bab 378 Siapa Pelakunya?
- Bab 379 Keguguran
- Bab 380 Benarkah Itu Kamu?
- Bab 381 Apakah Tidak Senang Bertemu Denganku?
- Bab 382 Malam Pernikahan Yang Tragis
- Bab 383 Jesan Bishen
- Bab 384 Suami Istri Tua
- Bab 385 Pernikahan Akhirnya Berlangsung Sesuai Jadwal
- Bab 386: Malam Pertama
- Bab 387: Terima Kasih
- Bab 388: Mayat
- Bab 389: Kita Hadapi Bersama
- Bab 390: Kantor Polisi
- Bab 391 Investigasi
- Bab 392 Jesan Bunuh Diri
- Bab 393 Merebut Posisi
- Bab 394 Meninggal
- Bab 395 Curiga
- Bab 396 Kasusnya Sudah Ditutup
- Bab 397 Rubah Menunjukkan Ekornya
- Bab 398 Meninggalkan Zurich
- Bab 399 Hilang
- Bab 400 Masih Hidup?
- Bab 401 Runtuh
- Bab 402 Kebenaran Mengejutkan 20 Tahun Yang Lalu
- Bab 403 Membuat Orang Sangat Lelah
- Bab 404 Kebenaran
- Bab 405 Berhati Lembut Seperti Wanita
- Bab 406 Tidak Bisa Menahan
- Bab 407 Pengirim Surat Yang Misterius
- Bab 408 Siapa Kamu?
- Bab 409: Berdarah Dingin
- Bab 410 Rencana
- Bab 411 Pria Nenek
- Bab 412 Bertindak Gegabah
- Bab 413 Berpura-Pura?
- Bab 414 Menangis
- Bab 415 Ketidakadilan
- Bab 416 Amnesia
- Bab 417: Tidak Berani Menganggap Enteng
- Bab 418 Mencelakai Kamu
- Bab 419 Mencelakai
- Bab 420 Berkelahi Terus Terang
- Bab 421 Tidak Menyangka
- Bab 422 Terlalu Kelewatan
- Bab 423 Rindu
- Bab 424 Terjebak Bahaya
- Bab 425 Kehangatan
- Bab 426 Emosi Apa yang Menyelubunginya
- Bab 427 Bandit yang Bengis
- Bab 428 Jadi Hantu Pun Tidak Akan Membebaskanmu
- Bab 429 Segera Meninggal
- Bab 430 Kebencian di Dalam Hati
- Bab 431 Menyaksikan Pertunjukkan Asyik
- Bab 432 Mengatur Jadwal Operasi
- Bab 433 Terpisah Di Dua Alam Berbeda
- Bab 434 Jangan Khawatir
- Bab 435 Satu Tahun Kemudian (Tamat)
- Bab 436 Bab Tambahan: Cinta Antara Dion Dan Kelly (1)
- Bab 436: Bab Tambahan: Cinta Antara Dion Dan Kelly (2)
- Bab 436: Bab Tambahan: Cinta Antara Dion Dan Kelly (3)
- Bab 437: Bab Tambahan: Bulan Madu Yang Manis (1)
- Bab 437: Bab Tambahan: Bulan Madu Yang Manis (2)
- Bab 438 Kota Asing: Jika Cinta Adalah Kehendak Tuhan
- Bab 439: Negara Asing: Rencana Gila