Cinta Di Balik Awan - Bab 163 Selamat Ulang Tahun

Dion benar – benar sudah pergi, dia sudah pergi saat subuh, dia bilang, jadwal keberangkatannya adalah yang paling pagi.

Kelly tidak memiliki kelas, dia menjadi lebih bosan berada di taman bunga Wisteria, cuaca siang hari tiba – tiba berubah, datanglah angin yang besar, lalu hujan yang lebat.

Giselle menelepon : “Sayang, selamat ulang tahun ! “

Dia tersenyum : “Terima kasih. “

“Hari ini pasti sangat senang kan ? “

“Senang kenapa ? “

“Ada Dion yang menemanimu melewati hari ulang tahunmu ? “

“Dia keluar negeri untuk berbisnis…. “

“Ah! Dia dalam perjalanan bisnis pada saat kamu ulang tahun ?! “

Wanita itu sangat marah, “ ini namanya pacar ? sialan itu tidak cocok untukmu. “

“Hei, tidak apa – apa, pekerjannya sangat sibuk, aku mengerti. “ Kelly membela Dion.

“Cukup, cukup, membicarakan pacarmu mebuatku sakit hati, kalau beigtu, sore kamu keluarlah, aku bantu kamu merayakannya. “

Dia melihat ke arah jendela, hujan lebat yang tidak berhenti, dengan perasaan yang sangat bosan berkata : “Lihat nanti saja, kalau hujan berhenti aku pergi, kalu tidak berhenti lupakan saja. “

Dia menutup teleponnya, dia dengan kesal menatapi ponselnya : Juga tidak tahu kamu sudah sampai atau belum ? Kenapa tidak ada satu telepon pun darimu ?

Sepanjang sore, hujan tidak berhenti, tidak ada tanda – tanda berhenti, yang ada makin lama makin deras.

Karena itu, dia tidak jadi keluar.

Malam, setelah makan malam dia langsung naik keatas, duduk di depan jendela, hatinya sangat kesepian, kenapa Dion tidak meneleponnya ? Padahal sudah bilang dengan baik, kalau sudah sampai akan meneleponnya.

Kenapa, selalu membuatnya kecewa…

Dia membuang ponselnya ke sampingnya, berusaha menahan dirinya untuk meneleponnya, Ada pepatah : Ketika seorang pria sudah sangat memahami wanita, dia tidak akan mencintainya. Oleh karena itu, dia tidak ingin Dion berpikir, bahwa dia tidak bisa hidup tanpa Dion.

“Aku sekarang sangat baik, tidak tertekan, hari – hari seperti air yang mengalir di taman, tidak takut pada kenangan…”

Telepon yang dibuangnya disamping tiba – tiba berdering, Kelly yang terkejut dalam satu detik, detik berikutnya, dia makin sedih, karena, suara dering ini bukan punya Dion.

Dia mengambil ponselnya, dilihatnya rupanya panggilan dari rumah, dalam sesaat dia berubah semangat, dengan cepat menekan tombol mengangkat.

“Halo ? “ langsung membuka suara, tidak tahu telepon dari ibu atau ayah.

“Kelly, ini aku. “

“Mama------“

Dia tersedak, semenjak sebulan datang ke Zurich, ini adalah pertama kalinya mendengar suara ibu.

“Hari ini ulang tahunmu, ibu ingin mengucapkan padamu : Selama ulang tahun. “

“Terima kasih, mama, terima kasih. “ Dia mulai berlinang air mata : “Kamu dan papa, baik – baik saja kan ? “

“Kami sangat baik, sebelumnya kamu beberapa kali telepon, ayahmu mendengar suaramu langsung menutupnya, dia emosinya sangat buruk, sampai sekarang belum reda, tapi juga sudah tidak ribut ingin mencarimu, jadi kamu beri dia sedikit waktu lagi, pasti suatu hari, dia akan memaafkanmu. “

“Iya, baik, aku mengerti ! “

“Samuel ada meneleponmu tidak ? Dia kelihatannya tidak menyerah, selalu datang ke rumah. “

“Dia sudah menelepon, tapi aku tidak mengangkatnya. “

“Iya, kalau sudah putus ya sudah putus, aku sekarang juga sudah melihat dengan jelas, sifat memalukan ibunya, kalau kamu benar menikah dengannya, kamu juga tidak akan hidup dengan baik. “

“Dia ada datang ribut ke rumah kita ? “

Ibu Kelly menghembuskan nafas : “Saat kamu barusan pergi dia ada datang ribut beberapa kali, melihat kita tidak menanggapinya, dia tidak pernah datang lagi. “

Kelly menggigit bibirnya, berusaha keras untuk tidak mengeluarkan air mata, sebenarnya kalau ibu tidak mengatakannya, dia juga tahu, ibu Samuel pasti mengatakannya dengan sangat buruk….

“Sudahlah, aku ini membohongi ayahmu pergi membeli rokok untuk meneleponmu, dia mungkin akan segera pulang, aku menutup teleponnya dulu. “

“Iya ibu, kamu dan ayah jaga diri ! “

Yuni memegang erat teleponnya, tidak bisa menahannya lagi, dia bertanya : “Dia… baik padamu ? “

“Dia sangat baik padaku“, hatinya berdetak, dengan halus menjawab.

“Baiklah, jaga baik dirimu. “

Terdengar suara tangisan yang samar, bukan dugaan yang salah, setelah ibu mengatakan kalimat terakhir langsung menutup teleponnya, dia menangis…..

Dan juga, Kelly juga menangis.

Mama, aku tidak bohong padamu, dia sangat baik padaku, lebih baik dari pada apa yang kamu kira.

Tok – tok, pintu kamar diketuk, dia menghapus air matanya dan berteriak : “Masuk. “

“Nona, diluar ada orang mengirim bunga, ingin anda yang langsung menandatanganinya. “

“Mengirim bunga ? “

Dia terlihat sangat terkejut, siapa yang mengirim bunga di tengah malam dan hujan lebat ?

Mungkin Giselle, dia hanya bisa berpikir seperti itu,

Dengan ragu – ragu menuruni tangga, bibi Yu mempayunginya, berjalan lurus ke arah pintu.

“Halo, ini adalah 100 tangkai mawar merah, silahkan tanda tangan. “

“100 tangkai…. “ Dia tertegun : “Siapa yang mengirimnya ? “

“Aku kurang jelas soal hal ini, aku hanya pengirim yang bertugas untuk mengirimnya. “

“Jadi tidak ada kartu atau hal lain ? “

“Tidak ada. “

Kelly dengan curiga menatap mawar merah yang dibasahi hujan di gerbong mobil, otaknya heran.

“Baiklah, tolong bantu aku membawakannya. “

“Tidak usah diperiksa ? “

“Tidak usah. “

Pengirim bunga itu membagi tiga kali untuk membawa masuk 100 tangkai mawar merah ke ruang tamu, bibi Yu yang heran menebak : “Nona, apa mungkin tuan muda yang mengirimnya ? “

“Tidak mungkin, aku yakin dia tidak tahu bahwa hari ini hari ulang tahunku. “

“Ha, hari ini ulang tahunmu ? “

Bibi Yu terkejut, menyalahkan diri sendiri dan berkata : “Aku tidak tahu, kalau aku tahu, malam aku akan memasakkanmu mie panjang umur, benar – benar minta maaf…“

Kelly tersenyum lebar : “Tidak apa – apa, aku tidak seperti tuan mudamu, ulang tahun harus memberitahu semua orang. “

Teringat perayaan hari ulang tahun Dion, itu adalah perayaan yang sangat megah.

Tapi bunga ini ?

“Aku keatas menelepon bertanya. “

Dia berbalik naik keatas, orang pertama yang diteleponnya, adalah Dion.

Seratus tangkai mawar merah, artinya mungkin adalah cinta yang tulus, dia tidak bisa berpikir lagi, selain dia, ada siapa lagi yang begitu langsung menyatakan cinta.

“Maaf, telepon yang anda tuju sedang sibuk…. “

Novel Terkait

Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu