Cinta Di Balik Awan - Bab 221 Apa Aku Boleh Cium Kamu (2)

“Ia bilang, waktu itu mereka memang menerima perintah seseorang, mau melukai orang tuamu, tapi sebelum kapal mereka mendekat, kapal targetnya sudah meledak sendiri…… “

“Apa? Meledak sendiri? “

“Benar, maksudnya, kakak ayahmu bukan pembunuhnya, setidaknya bukan dibunuh orang yang kita temukan buktinya itu.”

“Mana mungkin?! Jadi kamu kasih tahu aku, bagaimana mereka bisa meninggal!”

Dion sangat emosi, hasil seperti ini bukan seperti yang ia mau, daripada dibilang bukan hasil yang Dion mau, lebih tepat dibilang Dion sama sekali tidak mau kalah.

“Awalnya aku juga tidak percaya, kemarin aku mencari saksi kedua, tapi hasil yang didapatkan, malah sama. “

“Mereka mungkin saja sepakat mengubah fakta, pembunuh tidak akan mengakui dengan mudah kalau ia sendiri membunuh orang! “

“Benar, kata-kata mereka mungkin saja tidak bisa dipercaya, tapi masih ada poin yang lebih penting lagi.”

Raut wajah Maxim sangar serius, “poin paling akhir itu, barulah kunci dari seluruh masalah.”

“Kamu bukannya selalu mencurigai kalau pembunuhnya itu pamanmu? Beberapa tahun ini kamu juga menemukan kalau ia diam-diam mencaritahu alasan kematian orang tuamu, tapi apa kamu tahu? Orang-orang yang dikirim untuk membunuh orang tuamu itu, pelaku utama dibalik layarnya itu pamanmu Michael Stenheim! Jadi, ini membuktikan kalau 2 saksi itu tidak berbohong, kalau pada saat itu rencana pembunuhannya berhasil, 10 tahun kemudian, apa ia masih perlu mencaritahu diam-diam? Karena diam-diam mencaritahu, maka kemungkinannya hanya ada 1, antara ia juga sangat penasaran, sebenarnya siapa yang melangkahinya duluan, melaksanakan rencana yang ia mau laksanakan…… “

“Michael……!! “

Dion menggertakkan gigi saking bencinya, sesuai dugaan, Michael di tubuh keluarga Stenheim, serigala yang berkulit manusia, tidak peduli rasa persaudaraan, bahkan adik laki-lakinya sendiri tidak lepas dari incarannya, dendam ini harus dibalaskan olehnya sebagai seorang putra!

“Aku pasti akan membuat dia membayar sampai menderita.”

Di mata Dion hanya tersisa dendam, terpikir orang tuanya yang mati secara tidak adil, hati Dion meneteskan darah merah segar.

“Tapi orang tuamu bukan dilukai dia.”

“Pembunuh yang sebenarnya tidak akan aku lepaskan, orang yang pernah berpikir untuk membunuh, aku juga sama tidak akan lepaskan! “

“Jadi maksud kamu……kamu mau menyerah soal Nona Kelly? “

Maxim mengumpulkan seluruh keberanian, menanyakan kalimat ini adalah kalimat yang paling mengkhawatirkannya.

BUK suaranya, pintu kantor dibuka, Dion belum sempat membalas, langsung melihat raut wajah pucat pasi Kelly yang berdiri di luar pintu.

“Kelly…… “

Dion terkejut dan juga sedih, terpikir kalau Kelly mungkin sudah mendengar seluruh percakapannya, luka di hatinya robek semakin lebar, hampir seperti seluruh hatinya mau terbelah menjadi 2.

Kalau membicarakan soal sakit hati, siapa yang lebih sakit hati dibanding Kelly, kemarin malam, pria yang tubuh dan pikirannya menyatu dengan Kelly itu, baru bersumpah dengan tulus: “aku selalu milikmu, tidak peduli sekarang atau kedepannya.”

Hari ini, langsung berubah menjadi omong kosong, diantara balas dendam dan cinta pada Kelly, Kelly selamanya di posisi belakang.

Maxim tahu kalau situasinya tidak baik, menghela nafas tidak berdaya, keluar.

“Kenapa kamu bisa ke sini? “

Dion berjalan ke hadapan Kelly, bertanya dengan suara serak.

“Pagi tadi kamu meninggalkan sebuah berkas, aku sesungguhnya hanya ingin membantu membawakannya untukmu, tapi, aku tidak menyangka aku akan mendengar hal ini, aku mau kamu memberitahuku dengan mulutmu sendiri rencanamu gagal, betul tidak?”

Dion menatap mata Kelly cukup lama baru mengangguk: “ya.”

Hati Kelly, akhirnya sekali lagi jatuh ke lubang terdalam, meski sejak awal sudah tidak menaruh harapan, tapi saat itu benar-benar datang, Kelly masih merasakan sebuah sakit yang tidak tertahankan.

“Jadi, apa kamu mau menyerah tentangku? “

“Tidak.”

“Kalau begitu, kamu akan menyerah soal balas dendam? “

Menunggu lama, Dion tidak menjawab.

Akhirnya, Kelly tertawa mencemooh diri sendiri: “Dion, kamu akui saja kamu sebenarnya dari awal tidak pernah berpikir mau memberikan segala milikmu untukku, kamu tidak bersedia menyerah soal balas dendam, juga tidak bersedia menyerah tentangku, kamu kira semya bisa didapat secara bersamaan? Bicaranya seenak itu didengar, mau memberiku masa depan yang aman, kalau kamu dan Jesan menikah, kita punya masa depan apa yang bisa dibicarakan?! Aku bisa memberitahumu dengan sangat jelas, aku dari dulu tidak melarangmu untuk balas dendam, yang aku keberatan itu, kamu menjadikan pernikahan sebagai mainan, memberikan segala milikmu untuk seseorang itu artinya juga menyerah akan segalanya untuk seseorang, sekalipun kamu menjanjikanku 10000 masa depan yang indah, yang aku mau juga hanya kehangatan saat ini, kalau kamu tidak menyerah tentangku, meski di kemudian harinya aku mati denganmu, aku juga sangat rela!”

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu