Cinta Di Balik Awan - Bab 310 Foto

Seketika suasana menjadi hening, Dion menggelengkan kepala: “Tidak perlu, setelah menikah aku hanya akan ingat cintaku padamu, hal-hal lain, aku akan melupakan semuanya.”

“Tetapi apakah kamu bisa melupakannya?”

“Waktu dapat menawarkan segala hal, seperti kata-kata yang kamu katakan sebelumnya, sekarang tampaknya, sulit bagi kita untuk melewati rintangan tersebut, akan tetapi suatu hari nanti, bahkan kita sendiri akan lupa dengan ‘rintangan’ tersebut.

Kedua mata Kelly menjadi basah, dia mengendus-endus hidungnya, dan menggenggam salah satu tangan Dion: “Kakak Dion, terima kasih, terima kasih tidak meninggalkanku.”

“Baiklah, aku masih ada kerjaan, kamu tidur dulu.”

Dari awal hingga sekarang ekspresi wajah Dion terlihat datar, sama sekali tidak menunjukkan rasa sedih, Kelly mencium bibirnya, berdiri kemudian meninggalkan ruang baca.

Begitu sampai di kamar tidur, melihat layar ponsel yang menampilkan beberapa panggilan tidak terjawab, semuanya dari Maxim sendiri, Kelly panik mengira terjadi sesuatu pada Giselle, sehingga langsung menelepon balik.

Panggilan langsung terjawab, Maxim buru-buru bertanya: “Apakah kalian baik-baik saja?”

Kelly tertegun: “Kenapa?”

“Bagaimana dengan Presdir Dion?

“Dion sedang bekerja di ruang baca, ada apa?”

“Apakah malam ini ada sesuatu yang berbeda dari Presdir Dion? Seperti mengabaikanmu, marah, minum minuman keras dan sebagainya?”

“Tidak ada, apa yang terjadi?”

Maxim menghelakan nafas, merasa enggan untuk mengatakan: “Dia sudah melihat foto-foto tersebut.”

Jantung Kelly berdebar kencang: “Foto aku bersama Leheon?”

“Benar… …”

Setelah keheningan yang lama, Maxim berteriak: “Hei? Masih ada? Hei? Hei?”

Kelly memutuskan panggilan dengan lemas, terbaring lesu di atas tempat tidur, sambil menatap plafon dinding, perasaan di dalam hati bercampur aduk, mengapa setelah melihat foto-foto tersebut, Dion sama sekali tidak menunjukkan amarah? Setelah mendapatkan kabar bahwa Kelly bermalam bersama Leheon, reaksi Dion seperti sudah menggila, setelah melihat foto-foto tersebut, cenderung Dion akan merasa lebih depresi, bukan? Mengapa Dion masih bisa mengatakan dengan begitu tenang, hanya ingat perasaan cinta, akan melupakan rasa benci?

Setelah Kelly berpikir cukup lama, masih belum mendapatkan jawaban, Kelly memutuskan untuk pergi ke ruang baca lagi, sebelum mendorong pintu, Kelly berusaha untuk menyimpan ekspresi sedih, masuk ke dalam ruang baca dengan senyuman di wajahnya.

“Mengapa masih belum tidur?” Dion mendongak dan bertanya.

“Aku sendirian tidak bisa tidur, apakah pekerjaanmu masih belum selesai? Bolehkah kita berdua duduk santai di balcony?”

Dion menggelengkan kepala: “Sepertinya malam ini tidak bisa, masih ada banyak pekerjaan yang harus dikerjakan, lain kali saja.”

Tatapan mata Kelly bersinar-sinar: “Baiklah, aku pergi sendiri saja.”

Disaat Kelly ingin membalikkan badannya, Dion menarik tangannya: “Sudah larut malam, istirahat saja.”

Kelly melihat ke arah Dion, mengangguk-angguk kepalanya naik turun perlahan-lahan: “Iya… …”

Setelah menutup pintu ruang baca, sengaja menyisakan sedikit celah, melihat ke dalam melalui celah pintu, Kelly melihat Dion sedang memejamkan mata dan menyandar di kursi, wajah Dion terlihat kusam dan lelah, hatinya terasa sakit, perlahan-lahan menutup celah pintu yang tersisa.

——

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
6 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
6 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
6 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
6 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
6 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
6 tahun yang lalu