Cinta Di Balik Awan - Bab 244 Aku Tidak Meninggalkanmu

“Ya.”

“Apakah kamu rela meninggalkanku, bersedia melepaskan cinta antara kita?

“Haha,” Kelly tertawa dingin: “Kamu saja rela? Mengapa aku enggan?”

“mana mungkin, aku tidak akan membiarkanmu begitu membenciku, karena aku takut kamu akan meninggalkanku karena tidak mengerti, jadi aku mencari alasan untuk membiarkanmu pergi.”

“Kamu mencari alasan untuk membiarkanku pergi, apakah aku harus memahaminya sekarang?”

Kelly sekali lagi tersenyum dingin: “Jika kamu enggan, kamu tidak akan melepaskan tanganku di saat kritis? Jika kamu enggan, kamu tidak akan meninggalkanku pada saat kritis ...”

“Aku tidak meninggalkanmu! Mengapa kamu tidak bisa mengerti? Aku hanya ingin menghilangkan penghalang cinta antara kita! Aku hanya ingin mencintaimu tanpa pertimbangan apapun di masa depan.”

“Kejam terhadap orang yang kamu cintai, tetapi baik hati terhadap mereka yang ingin menyakitimu. Apakah ini cara kamu mencintaiku?”

“Pada saat itu, aku tidak tahu bahwa kecelakaan mobil itu direncanakan oleh Jesan sendiri. Tidak ada yang akan berpikir bahwa dia akan melakukan hal yang melukai dirinya sendiri!”

“Bagaimana dengan Gereja Fraumünster? Mengapa kamu mau mengadakan acara pernikahan di sana? Apakah kamu lupa bahwa kamu pernah melamarku di sana? Apakah kamu lupa di situ ada impianku?”

“Aku tidak lupa, aku tidak pernah lupa, karena impianmu juga merupakan harapan Jesan, jadi aku mencari alasan untuk membiarkanmu pergi karena aku takut kamu akan sedih jika kamu melihatnya.”

“Baik, untuk memenuhi keinginan Jesan, kamu telah menghancurkan impianku. Kalau begitu, bukankah hubungan kita seharusnya berakhir sekarang?

Dion memegang dahinya: “Kelly, bolehkah kamu jangan begitu serius? Cinta terkadang juga membutuhkan kompromi, kamu seperti ini benar-benar membuatku merasa sangat lelah.”

“Jika kamu merasa lelah, maka tolong lepaskan aku, karena bukan hanya kamu yang lelah! Jika cinta tidak perlu serius, coba katakan padaku, apa yang perlu serius? Karena kamu tidak serius, makanya kita bisa berjalan sampai langkah ini sekarang!”

“Cepat pergi, pergi, bukankah kamu ingin pergi? !”

Dion menjerit.

“Ya! Aku ingin pergi, aku ingin pergi, berapa kali kamu ingin aku mengatakannya? Ini adalah komitmenmu, jika rencanamu gagal, maka kamu akan membiarkanku pergi, bolehkah kamu menepati janjimu sekali?”

Dion tiba-tiba berhenti bicara. Dia membalikkan badannya. Setelah lama kemudian, dia berbalik kembali, kedua matanya merah dan dilapisi kabut tipis, suaranya serak dan berkata: ”Baik, jika kamu benar-benar ingin pergi, silahkan pergi.”

“Itu yang kamu katakan.”

Kelly dengan tegas berbalik, dia benar-benar pergi.

Ada suara keras di belakangnya, dan serpihan-serpihan jatuh ke lantai seperti suara patah hati dia sebelumnya.

Bibi Yu telah berdiri di tangga, dia dengan jelas mendengar pertengkaran sengit di lantai atas, ketika Kelly melewatinya, dia mengulurkan tangannya untuk menariknya, tetapi ditolak oleh Kelly dengan lembut.

Dia membawa koper, langkah demi langkah berjalan keluar, enam orang di luar pintu masih ada, mereka menghentikannya, ketika Kelly ingin berbicara, suara Dion datang dari jendela terbuka di lantai atas: “Biarkan dia pergi.”

“Tuan Dion ...”

Beberapa orang saling memandang, seolah-olah mereka tidak bisa mempercayainya.

“Aku bilang biarkan dia pergi, Apakah kalian tidak mengerti? !” Dia berteriak dengan kuat.

“Baik.”

Kelly dari awal hingga akhir tidak melihat ke belakang, dia tidak akan memberi pria itu kesempatan untuk menyakitinya lagi.

Menatap sosoknya yang perlahan menjauh, dia akhirnya menghilang di bawah pandangannya, Dion perlahan melonggarkan tangannya yang terkepal, setetes demi setetes darah jatuh dari ujung jari.

Cinta itu seperti memegang pasir, semakin ketat kamu memegangnya, maka kamu akan semakin kehilangan pasirnya.

Sekarang dia melepaskan tangannya karena dia akhirnya tidak memiliki apa-apa untuk kehilangan lagi ...