Cinta Di Balik Awan - Bab 182 Operasi

Kembali lagi ke ruang operasi di lantai 2, ia melihat Dion sedang tanda tangan, sebuah prasangka yang buruk menghancurkan seluruh keberuntungannya, lari ke sana dengan tidak stabil, sudah terlambat, ia sudah selesai tanda tangan, di surat persetujuan operasi.

Terdengar suara kencang, masa depan yang dengan detail Kelly jelaskan, mulai runtuh.

"Nona Kelly, tidak apa-apa kan? "

Ia hampir saja terjatuh, Maxim mengulurkan tangan dan menarik tangannya, ia menggelengkan kepala: "tidak apa-apa. "

"Antar Kelly pulang dulu. "

Suara serak Dion memberi perintah, setelah lepas kendali di awal-awal, saat ini, ia sudah jauh lebih tenang.

Kelly tidak menolak, pada kenyataannya, ia sudah tak ada tenaga yang tersisa.

Keluar rumah sakit sambil termenung, naik ke mobil Maxim, sepanjang perjalanan, ia diam tak bersuara.

"Tidak perlu khawatir, semua akan baik-baik saja."

Maxim yang melihat suasana hati Kelly muram, tidak bisa menahan diri untuk menghibur.

"Apa situasi sekarang masih bisa membaik? Orang sesombong Jesan itu, kalau tahu dirinya cacat, pasti sulit sekali menerima. "

"Sesulit apapun menerima, kalau sudah menjadi fakta, juga harus diterima. "

"Kenapa bisa seperti ini? Kenapa harus terjadi hal seperti ini? Aku benar-benar benci pada diriku sendiri."

"Nona Kelly, ini tak ada hubungannya denganmu, tidak perlu menyalahkan diri sendiri."

"Mana mungkin tak ada hubungannya denganku? Kalau kemarin malam aku menghalanginya untuk pergi, tak akan ada kisah tragis seperti ini."

Maxim menghela nafas dengan kencang: "siapapun tak ingin membiarkan masalah seperti ini terjadi, Tuan Dion lebih tidak ingin darimu, ia susah payah menghapuskan kontrak pernikahan dengan Jesan, sekarang malah muncul masalah seperti ini, kesakitan dalam hatinya sama sekali tak bisa kita bayangkan, tapi ada cara apa lagi memangnya, hidup ini tak ada kata kalau, tidak bisa diulang kembali juga, kalau semua orang bisa memprediksikan kesialan, tidak akan ada kisah tragis yang terjadi di kemudian hari."

Mobil berhenti sampai di tempat tujuan, ia turun dari mobil, Maxim kemudian buru-buru ke rumah sakit lagi, Jesan masih sedang operasi, semuanya, tak bisa diprediksi.

Kelly tidak membuka pintu taman bunga Wisteria, malah berlari mengikuti jalan setapak gunung, setiap kali suasana hatinya buruk ia suka berlari, seputar demi seputar, terus lari sampai kehabisan nafas, sampai keletihannya memuncak.

Berdiri di atas gunung, ia berteriak histeris:" ah——ah—— ah—— "

Suara gema di lembah begitu jelas, juga begitu tak berdaya.

Berteriak lagi dan lagi, melampiaskan tekanan batinnya, tidak tahu berteriak berapa lama, ia tiba-tiba menangis……

Menangis sangat lama, karena ia tahu, beban Dion ini seumur hidup tak akan hilang.

Sebelum hari gelap, ia kembali ke taman bunga wisteria, Bibi Yu memperhatikan sepasang matanya yang bengkak dan memerah, bertanya dengan panik: “nona, ada apa?”

Ia menggelengkan kepala, naik ke lantai atas dengan lelah.

Beberapa saat kemudian, Bibi Yu mengantarkan semangkuk bubur, melihat Kelly tiduran di ranjang, ia diam-diam mendekat: "bangun, makan buburnya. "

"Aku tak ingin makan, aku ingin istirahat sebentar. "

Bibi Yu menghela nafas, mengusap-usap rambutnya merasa sedih: "apa yang sebenarnya terjadi? Bertengkar dengan tuan muda?"

"Tidak. "

Ia terhenti sejenak: "Jesan kecelakaan mobil, kedua kakinya harus diamputasi."

"Jesan? Yang terakhir kali membawa segerombol wartawan dan ribut itu?"

"Ya. "

"Kenapa bisa terjadi hal seperti ini? "

"Ia itu ditabrak mobil, demi menyelamatkan Dion."

"Karena tuan muda?"

Bibi Yu terkejut sampai matanya melotot:" bagaimana dengan tuan muda? Apa ia terluka? "

"Ia tak kenapa-napa, ia di rumah sakit, Jesan sedang dioperasi. "

"Duh, bagaimana baiknya ya habis ini, Keluarga Stenheim dari awal memang sudah berhutang pada Keluarga Bishen, sekarang nona Jesan juga jadi seperti ini, hatinya tuan muda pasti merasa buruk."

Air mata Kelly dalam sekejap mengucur deras: "Bibi Yu, kamu juga tahu Keluarga Stenheim berhutang pada Keluarga Bishen?"

"Kenapa aku bisa tidak tahu? Aku yang mengurus Nyonya, 10 tahun yang lalu ia dan Tuan, dan suami istri Keluarga Bishen pergi jalan-jalan, mereka berempat kecelakaan dan meninggal, hal ini, saat itu menggemparkan seluruh kota."

Melihat ekspresi terpukulnya, Bibi Yu sekejap paham kenapa ia sedih, menepuk-nepuk pundaknya: "tenang saja, tak masalah, mau hutang lebih banyak lagi juga, suatu hari akan terbayar bersih."

"Aku tahu akan terbayar bersih, tapi yang penting itu, dengan apa?"

Bibi Yu terdiam panik: "dibayar dengan apa, tuan muda pasti sudah memikirkannya dalam hati, jangan berpikir terlalu banyak. "

Tengah malam, dibawah sinar remang-remang, Kelly merasa ada orang yang memeluknya dari belakang, bangun tiba-tiba: “kamu sudah pulang.”

"Ya. "

Ia ingin melepaskan diri bangun dan menyalakan lampu, tapi Dion malah memperkuat tenaga pelukannya dan berkata: "jangan bergerak, biarkan aku peluk sebentar. "

Maka dari itu Kelly tak bergerak, disinari rembulan, menatap wajah Dion, tampan, tegang.

Hatinya tergerak, mengulurkan tangan menyentuh dahinya, mengusapnya pelan dan bertanya: "bagaimana keadaannya? "

"Operasinya sangat sukses. "

"Jarinya jadi kaku, operasi sangat sukses, berarti juga, Jesan tak bisa berdiri lagi."

"Ia masih tak tahu, setelah dibius, besok baru bisa bangun. "

Keheningan yang singkat, Kelly tiba-tiba menaikkan dagunya, bertanya dengan suara gemetar: "apakah karena kondisinya itu kamu, akan membuang aku? "

"Bodoh, mana mungkin."

Dion melepaskannya, menyalakan lampu, dalam sekejap kamar jadi bersinar seperti sudah pagi, Kelly melihat ekspresi lelah dion, merasa sedih, hidungnya seperti pedas, air matanya hampir saja menetes.

Tahan, tahan sebisa mungkin, Dion sudah sangat sedih, Kelly tak bisa membiarkannya melihat kesedihan Kelly, dan menjadi semakin sedih.

"Kalau begitu kita nantinya bagaimana?” Tak ada cara lagi untuk Dion tak mempedulikannya benar kan?

"Jangan berpikir terlalu banyak, kewajiban dan cinta, aku bisa membedakannya dengan jelas. "

Ia melepaskan jaket, tidur di samping Kelly, memeluknya, berkata dengan suara pelan:" hari sudah mau pagi, tidur, besok aku masih harus bangun pagi ke rumah sakit."

Malam, kembali hening seperti sebelumnya, selain terdengar suara detak jantungnya di sisi telinga, tidak terdengar suara lainnya.

Setelah waktu yang sangat lama, saat Kelly mengira Dion sudah tertidur, ia perlahan berkata: "asalkan kamu tidak menyerah tentangku, aku akan bisa menahan kesulitan sebanyak apapun, aku akan menggunakan seluruh tenagaku, memahamimu.”

“Aku juga akan menggunakan seluruh tenagaku, mencintaimu. "

Dion tiba-tiba bersuara membuat Kelly terkejut: "kamu belum tidur? "

"Sudah tidur, tapi terbangun karena suaramu."

Sebenarnya Kelly tahu ia berbohong, ada kejadian seperti ini, mana mungkin Dion bisa tidur.

"Kalau begitu kamu tidur saja, aku akan diam."

Kelly sayang Dion, jadi meskipun ada banyak sekali yang ingin dibicarakam dalam hati dengannya, semua ia tahan.

"Kelly "

Dion memeluknya lebih erat, bersumpah dengan tulus di sisi telinga Kelly : “di dunia percintaan, siapa yang memberi lebih banyak, siapa yang lebih tersakiti, jadi, nanti aku saja yang memberi.”

Kata-katanya ini, membuat Kelly sangat terharu, setidaknya, Dion rela menyakiti diri sendiri, tidak rela menyakiti Kelly.

"Besok aku boleh temani kamu ke rumah sakit?"

"Baiklah."

10 jari mereka terjalin, dalam hati Kelly diam-diam bersumpah, tidak peduli betapa sulitnya jalan mereka di kemudian hari, ia akan terus menemani Dion dalam suka maupun duka.

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu