Cinta Di Balik Awan - Bab 333 : Perjanjian Lima Tahun

Setelah merenung berkali-kalinya, akhirnya Kelly memutuskan untuk menghubungi keluarganya juga.

Kelly menekan tombol angka yang sangat dikenalnya dengan jari yang gemetar, telepon juga tersambung dengan cepat, mata Kelly langsung menjadi basah setelah mendengar suara kerinduannya.

“Halo ?”

“Halo, kamu siapa ? Kenapa tidak berbicara ?”

“Haoi, halo, sedang dengar ?”

Di sisi telepon lainnya Yuni terus bertanya, namun tidak ada yang menjawabnya, tiba-tiba Yuni tidak berbicara lagi, setelah keheningan sejenak, Yuni membuka mulut dengan suara gemetaran :”Ini Kelly ya ?”

Kelly tidak sanggup menahan kerinduan di dalam hatinya, sehingga langsung melontarkan tangisannya, “Ma, ini aku...”

Sudah enam tahun berlalu, Yuni merasa sakit hati sekali ketika mendengar suara anak perempuannya lagi, kedua sisi telepon hanya terpenuhi dengan suara tangisan pada waktu seketika.

“Maaf, begitu lamanya tidak meneleponmu, maaf Ma…”

Kelly menangis dan meminta maaf, Yuni menangis dengan semakin parah, dalam hati Yuni tetap saja menyalahkan anaknya, bagaimanapun Kelly tetap saja salah karena tidak menghubungi keluarganya dalam lima tahun ini, meskipun ayahnya Kelly sangat kejam dan tidak ingin memaafkan Kelly, namun Yuni merasa Kelly jauh lebih kejam dibandingkan ayahnya.

“Bagaimana kabarmu ?”

Yuni tidak langsung menyalahkannya, karena dibandingkan dengan terus menyalahkan, Yuni jauh lebih peduli dengan kabar anak perempuannya.

Kelly memejamkan matanya dan menarik nafas dalam, lalu menjawab :”Aku sangat baik, juga sudah menikah.”

“Sudah ada anak ya…” Yuni bertanya.

“Ada seorang anak perempuan.”

Kelly berusaha menjawab pertanyaan ibunya dengan nada bahagia, bagaimanapun dia tidak akan memperlihatkan kesedihan di dalam hatinya.

“Masih ingat kata-kata ayahmu sebelumnya ?” Yuni bertanya.

“Ingat…”

“Kalau begitu kamu kapan mau pulang ?”

Tangan Kelly yang sedang memegang ponsel mulai gemetaran, hal yang paling dikhawatirkan dirinya tetap saja terjadi, “Ma, suamiku sibuk bekerja, aku bawa anakku pulang dulu boleh kan ?”

“Kalau begitu tunggu suamimu ada waktu saja baru pulang bersama, sudah berapa tahun berlalu juga, sekarang sudah waktunya untuk memperkenalkan pada kami.”

“Dia sibuk setiap hari, dia tidak bisa tinggalkan perusahaannya, aku sama anak perempuanku pulang dulu ya ?”Kelly terus bertanya.

Tidak terdengar lagi jawaban di sisi telepon, Kelly sedang menanti jawaban ibunya dengan tegang, namun di luar dugaanya, telepon Kelly dialihkan pada ayahnya.

“Sibuk seperti apapun juga harus pulang, jangan-jangan mencari uang bisa lebih penting daripada bertemu dengan keluarga istrinya ya ?” Ayah Kelly berkata.

“Pa…”

Kelly menutupi mulut sendiri dan membiarkan air matanya terus berjatuhan, sudah sekian lamanya dia tidak pernah mendengar suara ayahnya lagi, dia bahkan tidak bisa membedakan saat ini kenyataan atau sedang bermimpi.

“Benar-benar tidak bisa pulang ya ?” Dian Hansen berjeda sejenak, lalu bersambung lagi :”Sudahlah, kalau tidak bisa pulang, aku sama ibumu saja yang ke sana.”

“Jangan ---“

Kelly yang sedang panik langsung menolaknya, risikonya akan sangat parah apabila kedua orang tuanya mengetahui dirinya tidak tinggal di Zurich lagi.

“Kamu kenapa pula ?” Dian Hansen bertanya.

Ayah Kelly seolah-olah telah menyadari kejanggalan, sehingga bertanya lagi :”Tidak mau pulang dan tidak mengizinkan kami ke sana, jangan-jangan terjadi sesuatu ya ?”

“Tidak ada, tidak terjadi apapun, aku sangat baik, juga sangat bahagia…” Kelly menjawabnya.

“Aku harus lihat dengan mata sendiri baru percaya, jadi kalian bertiga yang akan pulang, atau aku sama ibumu yang pergi ke sana, cepat kasih jawaban.”

Kelly telah kehilangan jalan keluar, dia tidak ingin ibunya mengetahui bahwa, dirinya telah menjalani nasib yang sama seperti neneknya, Yuni tidak akan sanggup bertahan apabila anak perempuan sendiri melahirkan seorang anak haram seperti ibunya…

Kelly hanya bisa pasrah dan menjawab :”Baiklah, kami yang pulang.”

Dian Hansen menghela nafas lega :”Kapan mau pulang ?”

“Aku mesti diskusi dulu sama dia, aku akan telepon lagi kalau sudah ada kepastian.”

“Baik.”

Setelah memutuskan telepon, Kelly berbaring di atas kasur dan mulai menangis tragis, dia tidak tega terus membohongi kedua orang tuanya, namun takdir telah memaksanya, dia hanya bisa hidup di dalam lingkaran kebohongan demi tidak menyakiti kedua orang tuanya.

Pada malam itu, Kelly merenung dalam waktu yang lama, akhirnya dia menelepon Leheon.

Dalam lima tahun ini, hanya dua kali saja ketika Kelly inisiatif menghubungi Leheon, pertama kalinya ketika Kelly membutuhkan pertolongan pada saat melahirkan anaknya, kedua kalinya adalah saat ini, saat ketika dirinya telah kehilangan jalan keluar.

Setelah telepon tersambung, Kelly hanya berkata dengan nada datar :”Kalau ada waktu, kita bertemu di Starbuck ”

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu