Cinta Di Balik Awan - Bab 144 Mengapa (1)

“Pernahkah kamu melihat kakakku yang ketiga?”

“Tidak.”

Dia hanya tahu bahwa namanya Ana, dia telah melihat punggungnya, tetapi belum pernah melihat bagian depannya, dan dia juga tidak pernah berhubungan dengannya, jadi seharusnya tidak pernah melihatnya.

“Kepribadian kakakku yang ketiga sangat berbeda dari dua kakakku yang lain, dia sangat acuh tak acuh dan tidak peduli apa-apa, jika menggunakan sesuatu untuk menggambarkannya, bunga teratai paling cocok, hidup di antar lumpur tetapi tidak ternoda.”

“Pantas ketika hari itu kamu memanggil ketiga kakakmu pulang, hanya kakakmu yang pertama dan kedua yang berbicara. Ternyata kakakmu yang ketiga tidak mempedulikan hal-hal sepele manusia.”

“Boleh dikatakan begitu.”

“Kalau begitu aku bingung.”

“Mengapa bingung?”

“Kamu jangan memberitahuku, orang tuamu paling menyukai kakakmu yang pertama?”

Jika Ana benar-benar seperti kata Dion, tidak mungkin untuk memenangkan hati dari kedua orang tua.

“Benar.” Dia menegaskan ketidakpastiannya.

Mengapa? Kelly menghela nafas panjang: “Mengapa? Ini terlalu tidak bisa diterima!”

“Aku pernah memberitahumu bahwa kakakku yang pertama sangat mementingkan janji, dari kecil hingga besar, semua yang telah dia janjikan harus dilakukan, bukan hanya dia harus melakukannya sendiri, adik-adiknya juga diminta untuk melakukan begitu. Jika kamu adalah orang tua, kamu juga akan menyukai anak seperti ini.”

Kelly menghela nafas: “Aku tidak percaya, dia tidak pernah melanggar perintah orang tuamu ...”

“Tidak pernah sama sekali, sungguh.”

Ketika menyebutkan ini, Dion sangat sedih: “Pernikahan kakakku sangat tidak bahagia karena ...”

“Aku tahu ini, aku sangat jelas mengetahuinya!”

Kelly menepuk dadanya, dan dia tidak sabar untuk memperlihatkan hatinya kepada pria ini, dia benar-benar sangat jelas mengetahuinya.

“Oh, mengapa kamu sangat jelas mengetahuinya?”

“Aku bisa melihat, orang yang bahagia, tidak akan tidak mengetahui betapa berharganya hati yang tulus.”

Dia mengangguk dan mengakui pernyataannya.

“Tapi bagaimana dengan pernikahan kakakmu?”

Dion mengerutkan alisnya: “Pernikahannya adalah pernikahan komersial. Dia tahu bahwa suami di masa depannya adalah playboy, tetapi untuk tidak melanggar janjinya, dia tetap menikahinya.”

Kelly berkeringat dingin, dia tidak berpikir bahwa perilaku Mulan sangat mengagumkan, tetapi merasa bahwa dia sangat mengerikan.

“Aku masih punya satu hal yang aku tidak mengerti.”

“Apa itu?”

“Bagaimana keluargamu berhutang pada keluarga Jesan?”

Mata Dion menggelap: “Sepuluh tahun yang lalu, jika bukan orang tuaku memutuskan untuk pergi liburan, maka tidak akan melibatkan Jesan menjadi anak yatim.”

“Tapi bukankah itu tidak berarti si pembunuh menargetkan orang tuamu? Mungkin juga menargetkan keluarga Jesan.”

“Keluarga Jesan hanya punya bisnis kecil. Tidak ada yang akan menargetkan mereka. Tetapi keluarga Stenheim berbeda, keluarga Stenheim memiliki posisi yang penting di Zurich. Seperti yang dikatakan orang-orang, semakin terkenalnya seseorang, semakin banyak orang yang mengincarnya.”

“Jadi, ketika kamu berjanji menikahi Jesan, apakah itu hanya untuk penebusan?”

“Bisa dikatakan seperti itu.”

“Kamu bodoh!”

Kelly mendorongnya dengan kesal: “Apa itu pernikahan? Pernikahan adalah kehidupan bersama dua orang yang saling mencintai selama seumur hidup. Jika tidak saling mencintainya, bagaimana kamu bisa menjalani kehidupan ini?”

“Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu tidak berpikir untuk bersama Samuel seumur hidup?”

Tiba-tiba terdiam ...

“Bahkan, pada waktu itu, Bukan hanya untuk menebus dosa, tetapi juga tidak pernah menemui orang yang aku sukai, dan tidak pernah memikirkan bahwa aku akan menemuinya.”

“Bagaimana dengan sekarang?” Meskipun sudah mengetahui jawabannya, tetapi masih sengaja bertanya.

“Jika aku belum menemuinya sekarang, apakah aku bisa menjadi orang berdosa di keluarga?”

Kelly tersenyum, meletakkan kepalanya di bahunya dan menutup matanya dengan gembira.

Ketika pulang ke kediaman Keluarga Stenheim, langit sudah gelap. Setelah keluar dari mobil, gerakan Kelly tiba-tiba membeku.

“Apa yang terjadi?”

Melihat dia tidak bergerak, Dion bertanya dengan ragu.

“Aku tidak ingin masuk.”

Dia menunjuk ke sebuah mobil sport merah di depannya, dia tahu bahwa mobil itu adalah mobil Jesan.

Tentu saja, dia tahu, Dion lebih tahu lagi.

“Tidak ada masalah, aku ada di sana, kamu tidak perlu khawatir tentang apa pun.”

“Aku bukan takut, aku hanya tidak ingin menghadapi situasi tiga orang.”

Dalam situasi ini, dia merasa dia menjadi selingkuhan.

“Jika kamu ingin bersamaku, kamu harus memiliki gaya bahwa kamu adalah nyonya rumah di sini.”

Dia menatapnya dengan ekspresi serius.

Kelly tertegun, tapi dia tidak punya pilihan selain berkompromi: “Oke.”

Mengikuti Dion ke aula yang indah, sekilas melihat seorang wanita yang duduk di sofa, menatapnya dengan sepasang mata yang kesal.

“Kelly, kamu benar-benar hantu yang tidak pernah hilang, bukankah kamu sudah pergi? Mengapa kamu kembali lagi!”

Jesan bertanya dengan histeris.

“Aku yang meminta dia kembali.”

Dion mengalihkan akar masalah ke dirinya sendiri, dan berbalik badan ke wanita di belakangnya dan berkata: “Naik ke atas dan tunggu aku, aku akan menyelesaikannya.”

Kelly mengangguk dan naik ke atas.

Kelly berjalan bolak-balik di kamar, dan terdengar suara pertengkaran sengit dari bawah. Dia menyadari bahwa hubungan antara Jesan dan Dion benar-benar tidak semudah itu untuk diputuskan.

Dia ingin mencari sesuatu untuk dilakukan sehingga bisa mengalihkan perhatiannya, dan matanya beralih ke tempat tidur yang berantakan. Ketika dia keluar di siang hari, Dion sengaja memerintah bahwa kamarnya tidak perlu dirapikan hari ini.

Dia membuka selimut dengan pelan, bagian tengah sprei berwarna putih terdapat warna merah, seperti bunga plum yang mekar di salju.

Ini adalah bukti dari gairah semalam, rahasia yang mendetakkan jantung dan memerahkan wajah.

Akhirnya menemukan sesuatu untuk dilakukan, dia melepaskan sprei dan bersiap untuk mencucinya di kamar mandi.

Dengan suara keras, pintu didorong terbuka, Jesan menangis dan meraih lengannya Kelly: “Aku mohon, tolong kembalikan priaku kepadaku, bolehkah?”

Tindakan yang mendadak membuat Kelly terkejut. Untungnya, Dion datang pada tepat waktu.

“ Jesan, jangan ribut lagi.”

“Aku harus ribut”