Cinta Di Balik Awan - Bab 36 Pinggang Ramping Enak Di Peluk

Keringat keluar di telapak tangan, dan beberapa jari saling disilangkan.

“Sudah selesai lihatnya? “

Dia memandangnya hingga membuatnya malu, Kelly mengangkat kepalanya dan mengerutkan bibir merahnya.

Dion berdiri di depannya, mengulurkan tangannya dan meraih pinggangnya.

Kelly menarik napas dan bertanya dengan kaget, “Apa yang kamu lakukan?”

Bibirnya menggembuskan angin kecil di telinganya, yang membuatnya gugup, kalau bukan dipeluk olehnya, kakinya pasti sudah tidak ada tenaga.

“Aku hanya mau memverifikasi, apa benar pinggang ramping benar enak di peluk……“

Dion juga tidak menyangka dia akan bertindak seperti ini, dia hanya secara naluriah mengulurkan tangannya.

“Kalau begitu, sudah selesai verifikasinya? “

Menundukkan kepalanya, mengendus aroma tubuh yang sudah dikenalnya, tidak hanya hatinya yang dalam kekacauan, pikirannya lebih kacau.

“Iya. “

“Sudah, bisa lepaskan aku……“

Suara Kelly semakin kecil, kecil hingga dia pikir Dion tidak bisa mendengarnya.

Dion menarik kembali tangannya, menjaga jarak darinya, menatap jepit rambutnya di telinga kirinya, dan berkata: “ Itu sangat cocok untukmu. “

Tok tok……

Terdengar suara ketokan pintu, di luar pintu terdengar suara Maxim: “Tuan Dion, sudah hampir waktunya. “

“Iya, aku akan segera keluar. “

Dion melihat arloji di pergelangan tangannya dan berkata dengan lembut kepada Kelly, “Saat jamuan makan selesai, jangan terburu-buru pergi.”

Dia tidak menyelesaikan kata-katanya dan meninggalkan ruangan terlebih dahulu.

Kelly bingung, dia menyuruhnya untuk tidak pergi? apa maksudnya itu.

Sepanjang jalan, dia diam-diam kembali ke ruang perjamuan, saat itu dia benar-benar membuka matanya.

Sebelumnya wartawan yang memblokir jalan sudah masuk ke aula, lampu kamera terus berkedip tanpa henti, mengarah ke arah yang sama, Dion memegang gelas anggur merah di tangannya dan berterima kasih kepada semua orang yang hadir di hari ulang tahunnya.

Ratusan orang mengelilinginya dan mengangkat gelas kepadanya, Kelly tetap diam di sudut dan memandang mereka dari jauh, Untungnya, dia kemarin sudah mengucapkan selamat ulang tahun pada Dion, kalau tidak, hari ini, dia tidak akan ada kesempatan mengucapkannya.

“Nona, sendirian? “

Seorang pria muda mendatanginya dan berbicara dengannya dengan sengaja.

“Iya……“

“Kamu orang China kan? “

Basa-basi, apa dia terlihat seperti orang Amerika, dengan sopannya, dia mengangguk sambil tersenyum mengatakan: “Ya. “

“Kamu keturunan Chinese tinggal disini? Atau bekerja disini? “

“Aku sekolah disini. “

“Oh, sekolah dimana? “

“Universitas Zurich. “

Pria muda itu bertanya tanpa henti, dan Kelly menjawabnya tanpa sadar.

Sebenarnya dia benar-benar benci berbicara dengan orang asing, terutama percakapan tidak menyenangkan semacam ini.

Beberapa pria lain mendatanginya, melihatnya seperti orang sukses, tiba-tiba dia begitu populer, dia tidak hanya bahagia tetapi juga depresi. sambil menjawab pertanyaan mereka, sambil melihat ke suatu tempat, dimana orang yang paling bersinar berdiri.

Dion memandangnya seolah-olah dia memiliki hati padanya, Dion dikelilingi lebih banyak orang daripada dia, jadi, dia tidak bisa melarikan diri dan pergi ke sisi Kelly.

Jesan berdiri di tengah orang banyak, menatap pria yang sangat ia cintai, dia tidak terlalu suka berada di pusat perhatian, oleh karena itu, dia juga tidak akan dengan sengaja menyanjung penonton karena hubungannya dengan Dion.

Tapi sekarang, hatinya berangsur-angsur menjadi sedikit tidak nyaman, karena, dia menyadari mata Dion pindah ke seseorang, dan orang itu, bukan dia.

Sepanjang pandangannya, dia melihat seorang wanita memakai baju cheongsam, sekitar usia 25 tahun, anggun, bermata cerah, dia tidak beda jauh, ini benar-benar membuatnya tidak tenang, dirinya memancarkan pesona spesial yang mampu menarik perhatian Dion.

Pada tanggal 15 September, di perayaan ulang tahun Dion, Jesan bertemu Kelly untuk pertama kalinya.