Cinta Di Balik Awan - Bab 359 Kembali Ke Sisiku

Kelly menatap Dion sejenak, lalu pergi ke kamarnya dan mengambil selimut untuk menutupinya. Matanya sempat melihat tempat di dada Dion yang pernah ditikam dulu, tanpa sadar mengulurkan tangannya, hampir menyentuh bekas luka yang sudah lama sembuh itu, Ketika sudah hampir tersentuh, Kelly tiba-tiba tersadar, lalu perlahan menarik kembali tangannya.

Namun, tidak disangka, pria yang dia pikir sudah tertidur itu tiba-tiba menggenggam tangannya, Kelly tertegun, Dia ingin melepaskan genggaman tangannya, tetapi malah ditarik dan tubuh Kelly langsung terhempas ke badan Dion di sofa.

Wajah Kelly menyentuh dadanya Dion, bisa mendengar detak jantungnya, membuatnya terasa canggung bahkan tidak bisa berbicara apa-apa.

“Kelly, kembalilah ke sisiku, oke?”

Dion membuka matanya dan tatapan matanya sangat mengharapkan tanggapannya.

Sejak tangan Kelly di genggam Dion tadi, pikirannya sudah kacau dan bingung. Dia hanya berjongkok di depannya, mengedipkan matanya, tatapannya kosong, dan tidak menanggapi kata-katanya.

“Semalam hanya kejadian yang tak terduga, tetapi apakah kamu tahu betapa khawatirnya aku? Bagaimana jika aku tidak tinggal di sini? Aku tidak bisa terima kalau sampai terjadi sesuatu pada kamu dan Wanwan lagi, meskipun aku tahu aku sangat tidak tahu malu karena meminta kamu kembali ke sisiku…..”

Dion duduk, memeluk Kelly dengan erat, mencium cuping telinganya.

Ciumannya Dion membuatnya kembali sadar, Kelly mendorongnya pergi dan meninggalkannya dengan tergesa-gesa: “Jangan ungkit hal itu lagi atau aku akan curiga kejadian kemarin sudah sengaja diatur oleh kamu.”

Melihatnya kabur, Dion kembali membaringkan tubuhnya ke sofa

Pagi berikutnya, Maxim melihatnya tertekan dan bertanya dengan khawatir: “Apa yang terjadi?”

Ketika Dion tahu bahwa rumah yang dia temukan adalah gedung yang sama dengan tempat Kelly tinggal, dia sangat bersemangat, Dia pikir itu adalah pertanda bahwa mereka memang berjodoh.

“Bagaimana caranya mendapatkan kembali hati wanita?”

Dion menatap bangunan yang sedang dibangun di depannya, dan tatapan matanya penuh kesedihan.

“Apakah kamu ingin rujuk dengan Nona Kelly, tetapi dia menolak?”

“Ya.”

Dion tidak ingin menyembunyikan apa pun dari orang terdekatnya.

“Normal saja menolak, tidak menamparmu sudah bagus tuh.”

“Bagaimana kamu tahu aku tidak ditampar?”

“Ah, kamu sudah kena tampar ya?” Maxim terkejut.

Dion menghela nafas: “Kalau di posisi kamu, menurut kamu, apakah aku minta dia kembali ke sisiku itu sangat keterlaluan?”

“Tidak hanya keterlaluan, malah kurang ajar, Ketika dia pergi lima tahun yang lalu, kamu tidak menahannya, Sekarang dia sudah berhasil melaluinya dengan membesarkan seorang anak, kamu sekarang malah ingin dia kembali ke sisimu, apa dia bisa terima begitu saja? Sederhananya begini, kamu dianggap keenakan. Ya, anak itu ibaratnya benih yang kamu tabur, tetapi jika kamu sudah menabur benih, kamu tidak hanya menunggu saat panen saja, kamu juga perlu berkontibusi dalam penyiraman, penyiangan, dan pemupukan. Dalam proses ini, tidak boleh kurang satupun, Ketika benih atau pohonnya masih kecil, kamu sangat dibutuhkan, seperti sekarang, pohon kecil itu sudah tumbuh menjadi pohon besar, kamu diperlukan untuk apa? Buat berlindung di bawah pohon?”

Maxim saat itu celoteh panjang lebar seperti sedang menasehati seorang anak kecil, Kata-katanya mengalir deras begitu saja seperti aliran Sungai Yangtze.

Dia tidak sadar kalau Dion di depannya sedang menatapnya dengan marah. Ketika sadar, dia kaget sendiri, jika tatapan mata bisa membunuh orang, dia sudah mati ribuan kali…..

Setelah makan malam, Kelly duduk di sofa, Wanwan bersandar di lengannya dan menonton drama yang sedang tren dan populer saat itu yang berjudul "Godaan Untuk Pulang".

Kelly sebenarnya sangat bosan dengan drama seperti itu, tapi Wanwan sangat senang dan semangat menontonnya.

Nasib Pinru sangat menyedihkan, Suaminya melihatnya jatuh ke laut dan tidak menyelamatkannya? Kenapa bisa ada suami seperti itu di dunia ini? Oh, aku benar-benar tidak tahan.

Ekspresi Wanwan sangat berlebihan, sampai memukuli dada dan kakinya sendiri karena sangat geram. Kelly mendengus dengan marah: “Aku yang tidak tahan, kita ganti channel lain saja.”

“Aku tidak mau ganti.”

Wanwan memegang remote control dengan erat: “Tidak ada acara TV yang lebih bagus dari ini……”

“Berapa usia kamu? Apakah ini cocok untuk kamu?”

“Kenapa tidak? Banyak siswa di kelasku yang juga ikut menontonnya.”

“……”

Kelly terdiam, Dia mau tidak mau harus mengakui bahwa pikiran anak-anak sekarang berkembang terlalu dini.

Tidak heran dalam beberapa tahun terakhir, rating acara animasi telah anjlok, karena anak anak sudah banyak yang tidak nonton kartun.

Suara dering telepon…….

Ketika telepon berdering, Wanwan melompat dan berlari ke mesin telepon, lalu

menjawab suara nyaring: “Halo, siapa itu?”

“Oh ya, tidak masalah…..”

“Ok, sampai jumpa.”

“Wanwan tersenyum manis dan menutup telepon.”

“Siapa?” Kelly bertanya.

“Paman jahat…..”

“Ngapain?” Kelly terkejut.

“Minta ibu bantu olesin obat ke lukanya.”

“Ah” Kelly mencibir, “Sekali dikasih hati minta jantung. Jangan hiraukan dia.”

“Jangan begitu, aku sudah bilang oke tadi.”

“Siapa yang suruh kamu bilang oke?”

“Dia adalah Juru selamat kita!”

Wajar saja Wanwan berpendapat begitu, Kelly tidak bisa membantah lagi.

“Pergilah, ibu kan sering menasehati aku, anak kecil tidak boleh bohong, harus menepati janji? Jika ibu tidak pergi, aku akan menjadi orang yang tidak bisa dipegang kata-katanya.”

“Kamu ini……”

Kelly terdiam dan tak berdaya, berdiri dengan wajah tertekan dan bergumam: “Kamu ini mirip siapa ya?"

“Kamu tidak tahu anak sendiri mirip siapa?”

Wanwan asal menjawab, Kelly benar-benar terdiam…..

Terbayang gerakan Dion waktu itu, Kelly masih memiliki beberapa kekhawatiran. Kelly mempertimbangkannya berulang kali, dan memutuskan untuk membawa Wanwan ke tempat Dion, Tentu saja, Wanwan sangat senang.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu