Cinta Di Balik Awan - Bab 231 Apa Cinta Itu Penting

——

Di dalam kediaman besar Stenheim, Jesan mengunci diri di kamar, sudah sehari semalam penuh.

Sejak kemarin malam, sampai sore menjelang malam hari ini, 20 jam lebih, Jesan tidak makan dan tidak minum, duduk di kursi roda, dengan bodoh menatap ocean heart yang sangat besar di hadapannya itu.

Bukan pertamakalinya Jesan melihat heart of the sea ini, saat foto-foto di Perancis, Jesan melihat Dion membeli dengan harga yang sangat mahal dari seorang kolektor di sana, pada saat itu Jesan masih mengira Dion membelikannya untuknya, malah tidak kepikiran, kalau itu hanya pemikiran sepihaknya saja.

Membuka gorden yang berat dan tebal, cahaya yang menusuk mata akan membuat Jesan tidak terbiasa, sepasang matanya agak menutup, tunggu setelah perlahan terbiasa, Jesan baru keluar dari kamar.

“Nona, kamu akhirnya keluar.”

Bibi Min berjalan ke hadapannya: “apa ada masalah, kenapa raut wajahmu terlihat begitu tidak baik?“

“Tidak apa, kamu bantu aku telepon Tuan Muda, minta ia malam nanti datang sebentar.”

“Oh baiklah.”

Hati Bibi Min masih agak takut saat berjalan ke samping telepon, selesai menelepon ia kembali ke sisi Jesan, dengan agak khawatir bertanya: “seminggu lagi pernikahan kalian akan dilaksanakan, jangan bilang di momen kritis ini muncul masalah apa lagi kan?”

“Tidak. “

Jesan menggeleng dengan wajah tanpa ekspresi.

Malam sekitar jam 7, mobil Dion parkir di depan kediaman Stenheim, masuk ke ruang tamu, bertanya: “mana Nona Jesan?“

“Ia menunggumu di kamar.”

“Ok.”

Dion langsung pergi ke kamar tidur Jesan, membuka pintu, melihat wanita yang membelakanginya duduk di kursi roda.

“Kamu mencariku?”

Jesan mengangkat kepalanya: “bisakah kamu jongkok sambil bicara dengan aku?aku tidak ingin selevel dibawah orang”

Dion perlahan jongkok: “ada apa? “

“Kalau aku tidak cari kamu, kamu tidak akan mencariku benar kan? “

“Akan, aku baru mau cari kamu.”

Hati Jesan berdegup, setetes air mata menurun, sebenarnya Jesan sudah menyadari, sejak sorot mata Kelly kemarin malam, langsung sudah menyadari.

“Aku tidak tahu kamu akan bilang apa sama aku, tapi yang kamu mau bicarakan itu sama sekali tidak penting untukku, tolong dengarkan aku ya?”

“Kamu bilang saja.”

“Berikan aku sebuah pernikahan, bagaimanapun, harus berikan aku satu.”

Air mata Jesan terus menerus turun: “meski bukan demi alasan kematian orangtuamu, hutangmu padaku, berikan aku sebuah pernikahan ya? Anggap aku memohon padamu…… “

“Untukmu sebuah pernikahan tanpa perasaan itu, sungguh sepenting itukah?”

“Untuk kamu, mungkin itu hanya sebuah pernikahan tanpa cinta, sama sekali tidak berarti, tapi untukku, malah harapanku selama bertahun-tahun, aku tahu kamu tidak bisa pisah dari Kelly, tidak apa, aku sudah berpikir dengan jernih, asalkam kamu memberiku sebuah pernikahan yang sempurna, setelah pernikahan selesai, aku segera meninggalkan Zurich, terserah kamu mau kirim aku kemana, seumur hidup ini aku boleh tidak pulang.”

Dion terkejut melihat Jesan, agak tidak tega:” karena begitu, apa perlunya kamu proses ribet itu, pernikahan bukan mainan, sekalinya masuk ke ruangannya, tidak hanya dengan kamu pergi, langsung bisa menghapus bersih hubungan kita berdua.”

“Masalahnya sudah sampai begini, aku mana berani berharap sebuah pernikahan yang bisa tahan lama, aku hanya ingin memenuhi mimpi bertahun-tahunku saja, dulu dulu sekali, aku hanya berharap bisa mengenakan baju pernikahan yang putih bersih, jadi pengantin kamu, sekarang masih ada seminggu lagi sebelum pernikahan kita dilangsungkan, tapi kamu lagi-lagi mau menghancurkan pernikahannya, kamu kira hatiku bisa tahan terus serangan demi serangan? Kamu bilang mencintai seseorang itu harus mendukung orang tersebut mencapai impiannya bukan memiliki, jadi aku tidak memilikimu, aku ingin minta darimu, hanya sebuah pernikahan, selain itu, aku tidak minta apapun darimu……”

Dion tahu permohonan seperti ini tidak termasuk keterlaluan, tapi menutup mata, mengingat janjinya dengan Kelly, Dion malah tidak mampu mengiyakan: “maaf…… “

“Kita tidak bisa juga kalau tidak ambil sertifikat nikah?”

Jesan bertanya dengan tajam, air mata di ujung matanya semakin deras mengalir:” tidak ambil sertifikat kamu tetap saja belum menikah, asalkan aku pergi, kamu langsung bisa menikah dengan Kelly, kamu juga masih bisa ambil apa yang kamu mau dari pamanku, dan aku juga tidak akan bilang sama siapapun, pernikahan kita hanya formalitas, kamu penuhi satu mimpiku, aku mendukung dan membantu seumur hidupmu, sejak itu, kita akan tidak saling berhutang.”

Terlihat seperti sebuah transaksi yang adil, Dion malah tahu, akan melukai hati wanitanya.

Jesan, seumur hidup seorang pria hanya bisa menemani seorang wanita berjalan di karpet merah pernikahan, meski hanya formalitas, tidak bisa sembarang dijalankan juga.

Dion, aku bahkan sudah mundur sampai sejauh ini, “apa kamu masih tidak bersedia menyetujui? Hatimu terbuat dari batu ya?”

Jesan tidak bisa menahan lagi tangisan kerasnya, sepasang tangan Jesan menutupi wajahnya, menangis dengan sangat amat sedih: “kamu bilang, seumur hidup seorang pria hanya bisa menemani seorang wanita berjalan di karpet merah pernikahan, kalau begitu kamu kasih tahu aku, apa yang paling penting di seumur hidup seorang wanita?”

Dion tidak bicara, Jesan menggantikannya bicara:” yang paling penting di seumur hidup seorang wanita adalah menikah dan punya anak, aku jadi seperti ini, kamu tahu, aku sudah tidak punya kemampuan untuk punya anak lagi, seumur hidupku jangan harap aku bisa melahirkan anak dengan pria yang aku cintai, jangan harap juga ada seorang anakbyang memanggilku mama, takdirku hanya bisa mati sendirian dan kesepian seperti ini……”

Hati Dion tertarik jadi satu, tiba-tiba Dion tidak tahu baiknya harus bicara apa, menutup mata, Kelly yang menaruh harapan paling akhirnya pada Dion dan bertanya:” apa aku bisa percaya sekali lagi padamu?”

Membuka mata, wanita di hadapannya yang menangis parah, sorot mata yang memohon dengan sangat, janji dan tanggung jawab saling berhadapan, membuat Dion dalam sekejap masuk ke pilihan yang sangat menyakitkan……

“Dion, aku mohon kamu, setujui aku ya? Satu kalimatmu itu penyemangatku untuk terus hidup, aku tidak punya kaki, kalau aku bisa bangun, aku bersedia berlutut dihadapanmu, aku bisa buang harga diriku, asalkan bisa mewujudkan satu-satunya keinginan hatiku, aku mohon……”

Jesan pernah juga jadi seorang wanita yang angkuh, tidak akan menunduk dengan mudah pada orang lain, lebih tidak mungkin bilang kata mohon……

Dion menatap Jesan dengan sakit dan putus asa, sebenarnya apa,yang membuat harga diri Jesan yang pernah ada sepenuhnya tiada, dan berubah jadi menyedihkan seperti sekarang ini? Apa benar Dion, yang menghancurkan seluruh hidup Jesan?

“Baik, aku janji padamu”. Menutup mata, ia akhirnya membuat keputusan yang sangat sulit: “tapi kamu ingat, setelah pernikahan selesai, kita hapuskan rasa benci sebelumnya, sejak saat ini, keluarga Stenheim tidak berhutang lagi pada keluarga Bishen.”

Jesan, mengangguk dengan kuat.

Keluar dari kediaman Stenheim, Dion menyetir mobil dan mencari kakak keduanya Celestia……

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu