Cinta Di Balik Awan - Bab 269 Tidak Tenang

Hari tahun baru China perlahan mendekat, terpikir kata-kata yang Tan bilang malam itu, Kelly selalu merasa hatinya tidak tenang, setelah berpikir terus, akhirnya memutuskan untuk pergi ke perusahaan Stenheim melihat Tan.

Sejak menjadi penjaga keamanan, setiap kali Kelly ke perusahaan Stenheim, bisa melihat Tan berdiri di pintu depan, tapi hari ini, di pintu depan malah tidak melihat bayangannya.

Seketika Kelly panik, buru-buru bertanya 2 penjaga keamanan lainnya: “misi numpang tanya apa Tan hari ini libur?”

“Tidak tahu, sudah 2 hari ia tidak masuk kerja.”

“2 hari tidak masuk kerja? Kelly terkejut sampai mulutnya menganga: kalau begitu apa dia tidak bilang dia pergi melakukan apa sama kalian?”

“Tidak.”

Kelly terdiam, mengangkat kakinya lari ke arah lift, Kelly harusnya pergi tanya Dion baru benar.

Dengan hati yang gelisah, Kelly membuka pintu ruang kerja Presdir, sekalinya masuk langsung bertanya dengan panik: “mana Tan?”

Dion mengangkat matanya melihat ke arah Kelly, terdiam beberapa detik: “apa dia tidak ada?”

“Tentu saja dia tidak ada, rekan kerjanya bilang 2 hari ini dia tidak masuk kerja, apa kamu tidak tahu??”

“Untuk hal ini aku benar tidak tahu.”

Hati Kelly semakin panik mendengar Dion bicara seperti itu, menghentak-hentakkan kakinya: “karyawanmu tidak masuk kerja kamu sebagai bosnya kenapa bisa tidak tahu?”

“Hal ini hanya dia dan penanggung jawabnya yang tahu, aku mengelola sebuah perusahaan, ribuan orang, kalau aku bahkan tahu jelas siapa yang tidak masuk kerja, maka aku sebagai bos pasti terlalu gabut.”

“Tapi si Tan itu orang spesial kan, setiap hari kamu masuk dan keluar dari perusahaan tidak melihat dia apa kamu bahkan tidak mempedulikan?”

Dion menghembuskan nafas dengan tidak senang: “aku keluar masuk perusahaan sama sekali tidak pernah lihat ke sekeliling, wanita saja aku tidak melihat sekilaspun, apalagi pria!”

“Kamu ini sedang mencari alasan atas kelalaianmu mengelola, kamu sebagai seorang Presdir……”

“Tunggu dulu.”

Dion memotong pembicaraan Kelly: “apa kamu kepala direktur? Kamu omelin aku begini?”

“Tentu saja aku bukan kepala direktur, aku hanya sebagai kakak perempuan seorang karyawan minta penjelasan dari perusahaan kalian, aku kasih kamu batas waktu dalam 5 menit, buru-buru beritahu aku keberadaan adik laki-lakiku.”

Dion memperhatikan Kelly dari atas ke bawah, menahan cukup lama baru akhirnya mengeluarkan sebuah kalimat: “kamu wanita ini, aku ikuti maumu.”

Dion menekan telepon kantor, tidak lama kemudian, Maxim berjalan masuk.

“Pergi tanya-tanya kenapa Tan 2 hari ini tidak masuk kerja?”

“Baik.”

Menunggu sekitar 10 menit, Maxim kembali: “Presdir, di bagian administrasipun tidak ada orang yang tahu kenapa Tan tidak masuk kerja, Tan tidak izin juga tidak mengundurkam diri, lebih tepatnya, bolos kerja.”

“Sudah dengar belum?”

Dion duduk malas-malasan di kursi kantor yang lebar mengangkat alisnya.

Kelly sudah menelepon Tan puluhan kali, peringatannya menunjukkan perangkat telepon mati, saat mendengar laporan Maxim, langsung lari keluar tanpa bicara apapun lagi, langsung lar ke tempat Tan tinggal, terkunci dari dalam, bertanya pada penghuni rumah sebelah, katanya sudah 2 hari tidak melihat Tan.

Kepikiran kata-kata aneh yang Tan bilang malam itu, prasangka buruk timbul di pikiran Kelly, ia pergi lagi ke perusahaan Stenheim, sekainya melihat Dion langsung memohon terkata: “Tan hilang, kamu bantu aku cari ya?”

“Hilang ya hilang, begitu banyak orang di Zurich, suruh aku cari dimana?”

“Kalau kamu mau cari pasti ada cara kan, dulu dia menyinggung banyak orang, kamu tidak mencarinya dia akan ada dalam bahaya.”

Dion melirik Kelly sekilas: “kamu menganggap aku terlalu serba bisa, aku waktu itu cari kamu saja tidak ketemu, gimana bisa cari dia.”

“Kamu tidak bisa menemukan aku karena tidak tahu namaku, tapi nama Tan dan semua situasinya kamu sangat tahu jelas bukan begitu?”

“Tahu jelas terus gimana? Orang dengan identitas tidak jelas seperi dia itu, sama sekali tidak ada perlunya dicari saat hilang tanpa jejak.”

Kelly marah sekali dengan nada bicara Dion yang tidak berperasaan itu, dengan pipi yang menonjol bertanya: “apa kamu sungguh tidak tahu dia kemana? Aku mohon-mohon kamu cukup lama saja kamu tidak setuju, jangan bilang dia sudah kamu buang secara diam-diam?”

“Buang secara diam-diam?”

Dion mengangkat alisnya tidak berani percaya: “kamu melihat aku seperti itu saja? Karena aku sudah setujuin kamu menyelamatkannya, meskipun ia orang yang mau mencelakai aku, aku juga tidak mungkin menghancurkan kepercayaan kamu .”

“Benar, kamu kan sudah setujuin aku, untuk apa sekarang tidak mempedulikannya lagi?”

“Aku hanya setujuin kamu melepaskan, tidak menyetujui kamu melindunginya seumur hidup.”

Dion bangkit berdiri, berjalan ke depan jendela besar, kedua tangannya ia masukkan ke kantung jasnya: “apalagi sebentar lagi tanggal pernikahannya sudah dekat, aku tidak ingin membagi fokusku ke masalah lain.”

“Kalau Tan hilang tidak jelas seperti ini saja, siapa yang mau menikah sama kamu!”

“Kamu ……”

Kelly suram maksimal: “jelas-jelas tahu aku melihatnya sebagai adik laki-laki kandungku, malah masih tidak peduli seperti ini, lupakan, aku lapor polisi saja.”

“Kamu balik sini.”

Dion memerintah dengan suara dingin, menekan pundak Kelly dengan marah: “baik, aku bantu kamu cari, tapi aku kasih tahu dulu, aku hanya mencari jejak Tan, sisanya semua tidak aku urus.”

Kelly mengangguk: “baik”

Sekarang yang paling penting itu memastikan keamanan Tan, untuk urusan belakangannya, bisa didiskusikan lagi.

Menunggu 2 hari dalam ketidaktenangan, akhirnya dapat hasil, Dion menelepon memberitahu Kelly, Tan lari ke bosnya yang dulu, menggantikan mereka melihat pergi ke tempat judi.

Mendengar jawaban seperti ini, Kelly sama sekali tidak percaya

Buru-buru ke perusahaan Stenheim, sekali melihat Dion langsung tanya: “kamu dari mana mendengar berita seperti itu?”

“Kamu jangan pedulikan dengar dari mana, yang penting itu, berita ini tidak mungkin salah.”

“Tidak mungkin, Tan janji padaku dengan mulutnya sendiri, dia tidak akan mengambil jalan yang salah lagi, dia akan hidup baik-baik.”

“Juga cuma kamu yang bodoh ini yang percaya.”

Dion mempelototi Kelly dengan marah.

“Sungguhan, dia tidak mungkin bohong padaku, pasti ada kesulitan apa.”

Kelly mengangkat alisnya sedikit, jongkok di sebelah kursi kerja Dion, sekali melihat ekspresi Kelly itu, Dion langsung tahu Kelly mau bilang apa, jarinya menunjuk: “jangan harap suruh aku ikut campur lagi masalah ini, aku sudah bilang aku paling banyak hanya mencaritahu jejaknya.”

“Koko Dion, Tan sungguh tidak akan kembali ke kalan itu lagi, pasti ada yang aneh dengan masalah ini, kamu tidak bisa tidak peduli lah.”

“Kamu pasti diracunin dia ya, seberapa kamu memahaminya? Dari awal aku sudah bilang sama kamu, jangan ditipu sama omong kosong buatan orang lain kamu malah tidak percaya, orang yang sudah terbiasa bergaul di dunia hitam sepertinya, kamu memaksa menyuruhnya kerja jam 9 pagi sampai 5 malam sepetti orang biasa, ia sama sekali tidak mungkin terboasa, jadi dia kembalipun juga sangat normal, itu pilihannya sendiri, kamu tidak perlu ikut campur lagi.”

“Itu sama sekali tidak mungkin!”

Novel Terkait

Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu