Cinta Di Balik Awan - Bab 152 Pembubaran Kontrak Pernikahan

Wartawan itu dengan cepat menoleh ke Kelly dan menantikan jawabannya.

“Aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan intervensi yang dikatakan kalian. Mereka belum menikah, apakah itu salah untuk kami saling mencintai? Apakah ini sangat layak untuk diperhatikan? Dan juga, aku tidak berpikir bahwa aku telah telah menghancurkan cinta orang lain, dan juga merebut pria siapa pun. Seperti kata pepatah, kekasih yang dapat direbut oleh orang lain bukanlah seorang kekasih. Pria yang benar-benar mencintaimu tidak akan meninggalkanmu dengan mudah.”

Kata-kata Kelly sangat tegas dan membuat sekelompok wartawan terdiam. Pada saat ini, Dion kembali.

Ketika para wartawan melihatnya, mereka langsung mengelilinginya: “Tuan Dion, dapatkah kamu menjelaskan, apa alasan sebenarnya dari pembubaran kontrak pernikahanmu? Apakah itu benar-benar karena ketidakcocokan kepribadian, atau karena muncul cinta yang baru?”

Dion terdiam sejenak, kemudian dengan dingin menjawab: “Aku sudah mengatakan alasannya di pertemuan tadi, tolong jangan biarkan aku ulangi lagi.”

“Namun, alasan yang kamu katakan tidak sesuai dengan Nona Jesan. Dia mengatakan bahwa alasan sebenarnya mengapa kalian putus adalah karena intervensi siswa internasional ini, apakah benar-benar seperti ini?”

Yang bertanya adalah seorang pria muda, mungkin karena dia masih muda, jadi tidak ada yang ditakutinya. Jika diganti dengan orang lain, mereka tidak berani melanjutkan untuk bertanya.

Jesan berdiri di samping dan menatapnya. Menurut pemahamannya terhadap Dion, dia membenci orang lain bertanya tentang kehidupan pribadinya. Jika dia menolak untuk menjawab karena dia membencinya, itu artinya dia mengaku apa yang dikatakan sebelumnya, sehingga jika Kelly ingin bersamanya, Kelly harus mengatasi tekanan opini publik.

Namun, yang membuat dia tak terduga adalah dia menjawab pertanyaan keterlaluan wartawan tersebut secara langsung.

“Dia tidak ikut campur dalam cintaku, dia adalah wanita pertama yang aku jatuh cinta, dan juga akan menjadi yang terakhir.”

Dion jalan ke ke Kelly dan memegang tangannya dengan kuat. Di hadapan semua orang, dia memberinya ciuman yang dalam tanpa ragu-ragu.

Waktu seolah-olah tidak bergerak, Kelly merasa dia tidak bisa berdiri dengan stabil, kebahagiaan datang terlalu cepat, sehingga dia tidak sempat untuk menanggapinya.

“Nona Jesan, apa pendapatmu terhadap situasi ini?”

Jesan putus asa, benar-benar putus asa. Dion mengatakan bahwa Kelly adalah wanita pertama yang dia jatuh cinta, itu artinya dia mengumumkan ke seluruh dunia, dia tidak pernah mencintainya.

Keesokan harinya, semua surat kabar dan majalah menerbitkan hubungan cinta antara Dion dan Kelly, pengakuan yang penuh kasih sayang, ciuman yang penuh kasih sayang, membuat Kelly terkenal dalam semalam.

Dia menjadi Cinderella yang paling dicemburui orang di Zurich dan menjadi pemeran utama yang paling indah dalam karya Andersen.

Sudah mau mulai sekolah, ada beberapa prosedur yang harus dilakukan sebelum masuk sekolah. Kelly tidak bisa tinggal di pegunungan setiap hari, dan sesekali juga menumpang mobil Dion pergi ke sekolah.

Ketika Giselle melihatnya, kalimat pertama yang ditanyakan: “Bagaimana dengan kontrasepsinya?”

Kelly terdiam terlebih dahulu, kemudian dia menanggapi dengan tidak enak: “Apa urusannya denganmu ...”

Keduanya berjalan bersama pergi melakukan prosedur, orang yang mengantri cukup banyak, dan semuanya berada di bawah terik matahari.

“Hei, mau sampai kapan kita antri ini?”

Giselle berbisik dengan sedih, dia menutup dahinya dari matahari dengan satu tangan, tetapi tangan tidak bisa menutupi langit, setengah dari wajahnya merah disinari oleh matahari.

“Atau tidak kamu kembali ke asrama terlebih dahulu, kamu bisa melakukannya kapan saja karena kamu tinggal di sekolah.”

Tetapi dia berbeda, naik gunung gampang, turun gunung susah.

“Aiyo, jika aku kembali, nanti kamu katakan aku tidak memiliki kesetiaan teman.”

“Bagaimana mungkin, aku tidak akan memarahimu, ayo pergi.”

“Tidak mau ...”

“Ayo pergi ...”

“Aku tidak mau ...”

Ketika kedua orang ini sedang saling menarik, kepala sekolah datang: “Kelly, kamu ikut aku datang sebentar.”

Dia terkejut dan berpikir bahwa dia telah membuat kesalahan. dia bertanya: “Apakah ada yang salah? Kepsek ...”

“Kamu akan tahu jika kamu ikut aku pergi.”

Kepala Sekolah berbalik badan dan pergi tanpa melihat ke belakang.

“Kenapa dia memintaku pergi?”

Giselle menggelengkan kepalanya: “Aku tidak tahu, ayo pergi!”

Kelly dengan takut mengikutinya, di perjalanan, dia terus berdoa, tolong jangan Nona Mulan datang mencari masalah lagi.

Ketika memasuki kantor, Kepala Sekolah menggantikan ekspresi keagungan yang tadi dan bersenyum. Dia berkata: “Kelly, prosedurmu lakukan di aku sini saja, cuaca sangat panas, kamu tidak perlu mengantri.”

Dia terkejut dan menolak: “Tidak boleh, semua orang lagi antri, aku tidak boleh melakukan perlakuan khusus.”

“Aku bilang boleh ya boleh, ayolah, mari kita mulai.”

Kepala Sekolah lebih bersikeras darinya, Kelly menghela nafas tanpa daya, dia menyerahkan dokumen-dokumen kepadanya.

Setelah berjalan melewati pintu belakang, prosedurnya sangat sukses. Sebelum dia pergi, dia tidak bisa menahankan diri dan bertanya: “Kepsek, mengapa aku diberi perlakuan khusus?”

“Orang-orang spesial tentu saja mendapat perlakuan khusus.”

Kepala Sekolah menepuk pundaknya: “belajar dengan giat, tingkatkan setiap hari!”

Ketika keluar dari kantor dan melewati antrian panjang, Giselle memanggilnya: “Apa yang terjadi?”

Dia tiba-tiba sadar, dan menurunkan suaranya: “ayo pergi, katakan di tempat lain.”

Kedua orang ini menemukan tempat teduh, Kelly mengangkat tas arsip di tangannya: “Tidak ada yang terjadi, hanya melakukan prosedurku.”

“Mengapa?” Giselle marah: “Mengapa kami antri di bawah matahari yang terik, tetapi kamu bisa mengambil jalan pintas?”

“Aku juga tidak tahu, mungkin karena ... Dion.”

Dia juga berpikir begitu, karena dia tidak bisa menemukan penjelasan yang lebih baik.

Giselle lemas langsung: “Hei, senang menemukan pacar yang kaya dan berkuasa, dan ada perlakuan khusus ke mana pun kamu pergi.”

“Aku tidak menginginkan ini, ini membuatku canggung.”

“Kamu jangan diberkati tetapi tidak tau mau bersyukur ya, surat kabar mengungkapkan hubungan antara kamu dan Tuan Dion beberapa hari yang lalu. Sekarang kamu telah menjadi orang yang terkenal di sekolah kita. Aku memutuskan, ke depannya aku akan mengikutimu.”

“Apa yang ikut atau tidak, kamu kira kamu gangster ya, sungguh menjengkelkan ...”

Kelly tersenyum dan memukulinya, telepon di sakunya tiba-tiba berdering, nada dering eksklusif, nada dering eksklusif Dion.

“Halo?”

“Apakah prosedurnya sudah selesai?” Dia bertanya dengan lembut.

“Ya, sudah.”

“Apakah sekarang nyaman jika aku pergi menjemputmu?”

“Begitu cepat mau mengantarku pulang ya ...” Dia dengan enggan bergumam: “Aku masih ingin bermain sebentar.”

“Bukan mengantarmu pulang ke pegunungan, tetapi ada hal lain yang harus kamu lakukan.”

“Apa itu?”

“Mari kita bertemu terlebih dahulu ...”

Sepuluh menit kemudian, Dion membawa mobil ke gerbang sekolah. Kelly mengucapkan selamat tinggal dengan Giselle dan langsung masuk ke mobil.

“Apa yang kamu ingin aku lakukan?”

“Bantu aku untuk membujuk seseorang.”

“Siapa?”

“Kakak keduaku.”

Dia dengan terkejut mengangkat alisnya: “Apa yang terjadi pada kakak keduamu?”

“Bertengkar dengan pacarnya.”

“Bagaimana situasinya sekarang?”

Dion menghela nafas tanpa daya:”Menangis, ribut dan mau bunuh diri.”

“Argh? Begitu serius?” Kelly sakit kepala, hal-hal yang begitu serius dan membiarkannya pergi, bisakah dia berhasil?

“Jika tidak serius maka aku tidak akan membiarkanmu pergi.”

“Tetapi apakah aku akan berguna? Aku tidak terlalu akrab dengan kakakmu yang kedua. Harusnya dia tidak akan mendengarkan aku, benar?

“Aku percaya padamu.”

Mobil berhenti di depan sebuah kafe, Dion menunjuk jarinya: “Dia ada di dalam, kamu masuk saja, aku pulang ke kantor dulu, aku akan menjemputmu nanti.”

Kelly mengangguk: “Oke.”

Melangkah masuk ke kafe, melihat sekeliling, dan melihat sosok yang sudah dikenalnya, dia bergegas ke arah sana, tetapi berhenti ketika dia mendekatinya.

Dion mengatakan bahwa kakak keduanya memiliki pertengkaran yang sangat serius dengan cowoknya, tetapi mengapa perasaannya dia tidak terlihat depresi sama sekali, dan dia masih berbicara dan tertawa dengan teman-temannya, dan dia tidak seperti dalam suasana hati yang buruk.

Setelah bingung untuk waktu yang lama, dia mengeluarkan ponselnya, menelepon Dion, dan merendahkan suaranya bertanya: “Dion, apakah kamu yakin kakakmu yang kedua dalam suasana hati yang sangat buruk?”

“Ya, apa yang terjadi?”

“Mana mungkin, aku sudah melihatnya, dia dengan bahagia mengobrol dengan teman-temannya, kamu pasti berbohong kepadaku!”

“Aku tidak berbohong kepadamu, bagaimana mungkin aku bisa berbohong kepadamu.”

“Jadi kamu tidak percaya apa yang aku katakan? Kamu tunggu saja, aku akan meminta dia meneleponmu.”

Kelly berlari ke depan Celestia, tersenyum dan memanggil: “Kak kedua.”

Kak kedua? Wanita yang memegang kopi itu sedikit terkejut: “Siapa kakakmu yang kedua?”

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu