Cinta Di Balik Awan - Bab 51 Memperlakukan Dengan Sopan

Kelly mengerutkan kening dan berpikir, menepuk-nepuk kepalanya: “Penjelasan malah diartikan menutupi kenyataan, menutupi kenyataan malah diartikan menjadi fakta! “

“Fakta berbicara lebih keras daripada kata-kata“. Dion menambahkan.

“Ya, itulah yang aku maksud! “ Kelly tertawa malu-malu: “Ternyata kamu sudah pernah mendengarnya. “

“Aku pernah mendengar sedikit. “

Telepon di sakunya bergetar ,Giselle yang menelepon. Kelly pikir dia masih mengkhawatirkannya, jadi suaranya terdengar sangat cemas: “Kelly !! “

“Ya,ada apa? “

“Kamu masih tidak percaya padaku? Kenapa kamu belum pulang juga? “

“Tidak, aku ada diluar, sebentar lagi akan pulang. “

“Sumpah? “

“Ya! “

“Nah,kalau begitu pulanglah secepatnya. “

“Oke. “

Tutup telepon, dia memandang Dion dengan malu: “Kamu seharusnya sangat sibuk, kan? Ayo kita pergi. “

“Duduklah sebentar lagi. “

Dia langsung pergi ke kursi taman dan duduk dengan elegan di sana, menyisakan tempat untuk Kelly di sampingnya.

Kelly duduk dan berpikir, untungnya, dia mengenakan mantel tebal hari ini,

kalau tidak dia pasti akan melepas pakaiannya untuknya. Itu memalukan. Pakaian terakhirnya masih di asrama. Orang-orang yang tidak tahu akan menuduhnya sebagai penggoda. Dia akan dituduh menggunakan sikap gentle dari Dion untuk menipu pakaian mereknya yang terkenal dan mahal.

“Apa pekerjaan pacarmu? “

“Hah? Oh, dia hanya pegawai di sebuah perusahaan. “

Kelly tidak menyangka bahwa Dion tiba-tiba tertarik untuk tahu tentang pacarnya, langsung merasa dingin dan sedikit pusing.

“Apakah kamu mencintainya? “

Dia menelan ludahnya dengan cepat. Pertanyaan itu begitu menakutkan sehingga hatinya bergetar.

“Cinta, tentu saja cinta, kalau tidak cinta bagaimana bisa berbicara tentang pernikahan. “

Dia memberinya tatapan penuh makna dan mengolok-oloknya dengan sengaja: “Apakah kamu sendiri tidak mencintai Jesan? “

Dion hanya tersenyum dan tidak menjawab.

“Kamu sudah memberi pengaruh jelek ke Maxim “

Alis Dion terangkat: “Oh, kenapa bisa begitu? “

“Kalian ketika sedang tidak ingin menjawab sebuah pertanyaan, cara untuk menghindarinya dengan sengaja adalah dengan tersenyum saja. “

“Bukannya tidak ingin menjawab, tapi tidak perlu menjawab. “

“Itu tidak adil bagiku.” Maksudnya adalah dia punya pertanyaan yang harus dijawab

Maxim mengendarai mobil sampai ke Universitas Zurich, menarik pintu dengan hormat, dan Dion duduk ke dalam mobil. Dia bertanya dengan santai,

"Apakah semuanya sudah beres?"

"Beres. "

"Sangat bagus. "

Dion tampak tenang dan menunggu mobil melaju beberapa saat. Tiba-tiba bertanya, "Kamu yang menyebarkan informasi itu."

Maxim tampaknya telah mengantisipasi, mengangguk dan mengakui: "Ya. "

"Alasannya apa. "

"Menuntaskan apa yang ada di pikiranmu? "

Dion menghela nafas dan berkata dengan penuh tekanan: "Maxim, aku tahu kamu setia padaku, tetapi ada beberapa hal yang tidak perlu boleh terlalu dipaksakan, coba pikirkan dengan serius dan ada kemungkinan itu tidak membuahkan hasil. "

"Bagaimana bisa mengetahui apakah ada hasil atau tidak tanpa usaha? Aku telah bersama Anda selama lebih dari sepuluh tahun. Aku lebih mengerti tentang anda dengan baik dibanding orang lain. Apapun yang anda inginkan,pasti akan anda dapatkan, karena dia pernah menyelamatkan hidup Anda. Jadi Anda memperlakukannya dengan sopan. Dia bilang tidak mau berhubungan denganmu, anda juga setuju. Dia menolak kebaikanmu. Anda juga tidak keberatan. Karena Anda tidak ingin memaksanya, maka jangan hentikan aku. "