Cinta Di Balik Awan - Bab 334 : Pintar Sekali

Di dalam kafe, Leheon telah hadir tepat pada waktunya.

Mereka berdua sedang duduk berhadapan, Kelly menunduk dan tidak berbicara, sehingga Leheon yang membuka mulut terlebih dahulu :”Ada yang perlu dengan bantuanku ya ?”

Meskipun Kelly tidak mengatakannya, namun Leheon juga bisa menebak dari ekspresinya, orang yang keras kepala bagaikan Kelly, apabila bukan terjadi sesuatu di luar kemampuannya, Kelly tidak akan datang mencarinya.

“Aku ingin kamu temani aku ke Shanghai.” Kelly berkata.

Leheon terbengong sejenak, lalu mengerti seketika :”Bertemu dengan orang tuamu ya ?”

“Iya.”

Kelly perlahan-lahan mengangkat matanya, lalu menceritakan perjanjian dia dan ayahnya kepada Leheon, akhirnya menekankan bahwa :”Seandainya kamu merasa keberatan, bisa menolak aku, aku akan mencari solusi lain.”

“Kamu ada solusi apa lagi ? Ada yang lebih mengerti masa lalumu dan Dion selain aku ?”

Kata-kata Leheon memang kenyataan, tidak ada yang lebih mengerti masa lalu Kelly dan Dion selain Leheon, ini juga alasan Kelly memilih Leheon dalam masalah kali ini, seandainya Kelly mencari lelaki sembarangan untuk pulang bersamanya, tidak akan bisa mengelabui orang tuanya yang pintar, Kelly juga tidak mungkin bisa menceritakan masa lalu dirinya dan Dion dalam waktu yang singkat ini.

Hal yang paling pentingnya adalah, Kelly tidak ada keberanian lagi untuk merenung ulang kenangan masa lalunya.

Di antara semua lelaki di dunia ini, Leheon adalah pilihan terbaik, Leheon sangat cepat dalam menangkap, sehingga Kelly percaya bahwa Leheon sanggup mengelabui kedua orang tuanya.

“Aku juga harus bertanggung jawab dengan masalahmu, jadi bagaimanapun, aku tetap akan membantumu.” Leheon berkata.

“Terima kasih.”

“Kapan berangkat ?”

“Malamnya Lusa.”

“Malam ? Kenapa harus malam ?”

“Mantan pacarku kenal dengan Dion, rumahnya dekat dengan rumahku, seandainya pulang di pagi hari pasti bisa ketahuan dengannya, jadi kita malam saja pulangnya, setelah kamu bertemu dengan orang tuaku, aku akan mencari alasan agar kamu bisa meninggalkannya dengan cepat.”

Leheon berpikir sejenak dan berkata :”Tidak harus malam berangkatnya, kita bisa berangkat ke Shanghai dulu di paginya, lalu baru mengunjungi rumahmu saat malam hari.”

“Boleh juga.”

Kelly telah berhasil menemukan ayah palsu untuk anaknya, selanjutnya harus mengatur pemikiran anak perempuannya lagi.

Pada malamnya Kelly memeluk anaknya ke dalam pelukan, lalu bertanya dengan lembut :”Ingin bertemu sama kakek dan nenek ?”

Wanwan membuka lebar matanya yang bulat, lalu mengangguk kuat :”Ingin, bisa bertemu ya ?”

“Lusa Mama akan bawa kamu bertemu sama mereka.”

“Benarkah ? Bagus sekali, aku senang sekali…”

Wanwan melompat dengan gembira, sambil melompat sambil menjerit :”Selanjutnya selain Mama, aku ada saudara lagi.”

Kelly sudah pernah menjelaskan kondisi kedua orang tuanya kepada Wanwan , dikarenakan saat itu pertama kalinya Wanwan bertanya bahwa mengapa teman-teman di TK memiliki banyak saudara, sementara dirinya hanya memiliki ibunya saja.

Saat itu Kelly sangat sedih dan hampir menangis, namun dia tetap menahannya, Kelly tidak pernah menangis di depan anak perempuannya meskipun sangat sedih.

Kelly tidak tabah seperti yang dibayangkannya, seorang wanita tetap saja akan merasa susah apabila menghidupi anaknya dengan sendirian, apalagi kondisi kesehatan anaknya yang kurang baik sejak kecilnya dan sering sakit, hati Kelly bagaikan diiris oleh pisau apabila melihat anaknya yang sedang sakit, dia tetap akan menangis setengah mati. Namun di hadapan anaknya, dia tetap harus tersenyum bahagia, beginilah pemikiran seorang ibu yang hanya ingin melihat senyuman anaknya.

Saat itu jawaban Kelly kepada anaknya adalah :”Karena Mama tidak menuruti kata-kata nenek, jadi kakek sama nenek tidak mengizinkan Mama pulang ke rumah.”

Kelly tidak akan bisa lupa ketika anaknya memeluk dan menghibur dirinya :”Memang Mama aku yang terbaik, bagaimanapun Wanwan degil dan tidak penurut, Mama tetap tidak akan mengusir aku…”

Kelly mengakui bahwa anaknya sangat pengertian sekali, meskipun kadang kalanya akan degil, namun pemikirannya jauh lebih dewasa dibandingkan anak berumur setara dengannya.

“ Wanwan , tetapi kamu harus janji dulu sama Mama.” Kelly berkata pada anaknya.

“Janji apa ?”

“Kita akan pulang dengan paman Leheon, kamu harus memanggil paman Leheon dengan sebutan Papa apabila di hadapan kakek dan nenek, lalu harus berkata bahwa kita tinggal di Zurich selama ini, bukan di Beijing.”

“Zurich ? Zurich di mana ya ?”

Wanwan menggaruk kepala sendiri dan bertanya dengan penasaran.

“Sebuah negara, Mama dulu pernah tinggal di sana.”

“Iya, baik, aku mengerti.”

Kelly mulai merasa sedih lagi, dia menatap wajah anaknya yang pengertian :”Kamu tidak mau bertanya alasan Mama menyuruh kamu berkata seperti ini ya ?”

“Guru pernah bilang, anak kecil hanya perlu menuruti kata orang dewasa saja.”

“Pintar sekali.”

Kelly memeluk anaknya dengan penuh kasih sayang, kadang kala pengertian anaknya membuat Kelly merasa bersalah, Wanwan tidak pernah bertanya identitas ayahnya, pernah sekali ketika Kelly ingin bertanya pada Wanwan mengapa dia tidak pernah penasaran dengan ayahnya, namun akhirnya Kelly tetap tidak jadi bertanya, karena dia takut apabila Wanwan menjadi penasaran, dirinya tidak tahu harus bagaimana menjawabnya.

Setelah menyiapkan semuanya dan menidurkan anaknya, Kelly menelepon ke rumahnya.

“Pa, kami lusa akan pulang.”

“Baik.”

...…

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu