Cinta Di Balik Awan - Bab 292 Aku Mencintaimu

Setelah tinggal di India selama puluhan hari, mengunjungi seluruh kuil, Kelly berencana kembali ke Zurich lebih awal, menyelesaikan kegundahan pikirannya.

Beberapa hari ini, Dion benar-benar tidak menelepon dan Kelly juga tidak menelepon balik, sekarang bukan saatnya berbicara tentang cinta, sekarang Kelly perlu membenahi dirinya, mungkin ini akan mempengaruhi hubungannya dengan Dion.

Sesampai di bandara, Kelly mengeluarkan Hp, menelepon Dion.

Dion baru saja mengakhiri sebuah meeting dan berjalan ke kantor, mendengar teleponnya berdering, dia mengeluarkan hp melihatnya ternyata nomor Kelly, dia terkejut bahagia, beberapa hari ini memaksakan diri untuk tidak menelepon Kelly, mengira dia akan inisiatif menelepon, alhasil penantian selama puluhan hari tidak ada satu pun pesan singkat yang menanyakan kabarnya, harga diri seorang pria terinjak-injak, dalam kemarahan Dion sangat ingin pergi ke India, kalau bukan karena perusahaan sangat sibuk, wanita yang mengabaikannya sudah tamat riwayatnya.

Dion menekan tombol menolak, duduk di kursi kantor, dengan suasana hati yang tiba-tiba bahagia, harga dirinya sedikit demi sedikit kembali sombong, Maxim mendorong pintu masuk, melihat Dion menahan tawa, bertanya dengan niat baik: “Lagi senang? Tampaknya suasana hatinya sangat baik.”

Dion melototinya: “Suasana hati boss baik atau tidak apa hubungannya denganmu.”

Begitu kata-kata di ucapkan, teleponnya berdering lagi, ternyata Kelly menelepon kembali, Dion tersenyum bahagia dan sekali lagi menolaknya, dengan sombong berkata kepada Maxim: “Wanita tidak boleh di manja, semakin kamu peduli padanya, semakin dia tidak menghargaimu, kalau kamu sesekali mengabaikannya, dia akan segera mendatangimu seperti seekor kucing.”

Meskipun Maxim tidak mengerti mengapa dia yang baik-baik saja tiba-tiba mengatakan hal ini padanya, tapi Maxim tetap menganggukkan kepala: “Masuk akal, benar masuk akal.”

Telepon di saku Maxim berdering, dia melirik nomor itu sekilas, menjawab telepon di depan Dion: “Halo……sekarang……baik, aku segera tiba……”

Setelah mematikan telepon, berkata kepada Dion: “Presdir Dion, aku ingin keluar sebentar, kamu sekarang seharusnya tidak ingin aku melakukan apa-apa kan?”

“Ada apa?”

“Nona Kelly ada di bandara, dia mengatakan tas dan dompetnya hilang, memintaku pergi menjemputnya.”

“Apa?”

Seseorang berdiri, berusaha menjaga nada bicara tetap tenang dan bertanya: “Dia memintamu pergi menjemputnya?”

“Iya.”

“Kenapa harus kamu yang pergi menjemput?”

“Karena kamu tidak bersedia menjawab teleponnya……”

Maxim menjelaskan dengan panik, memandangi wajah bossnya, seolah merasa dirinya telah melakukan sesuatu yang salah pada Dion.

Dion menyerahkan sebuah dokumen: “Analisa data ini dan serahkan padaku.”

“Tapi aku ingin pergi menjemput orang?”

“Siapa boss mu?”

“Mengerti……”

Maxim mengambil dokumen itu dan selangkah demi selangkah berjalan keluar, Dion segera mengambil kunci mobil dan keluar.

Sesampai di bandara, Dion melirik wanita berjaket merah, menahan keinginan untuk bergegas menghampiri dan memeluknya, Dion memarkir mobil di depannya.

Kelly menatap pria di mobil yang memakai kacamata hitam yang pura-pura tidak peduli padanya, tersenyum marah, lalu meletakkan koper di bagasi dan duduk.

“Bukankah tidak menjawab telepon?”

“Kamu pikir aku datang menjemputmu?”

Kelly tertegun: “Apakah aku salah naik mobil? Kalau begitu aku turun saja.”

Tangannya baru ingin memegang pintu mobil, pria di sampignya segera menariknya kembali, menekannya duduk dengan baik, sambil memasangkan sabuk pengaman dan berbisik di samping telinganya: “Tunggu saja, aku akan membuatmu tahu apa itu kemarahan seorang pria yang diabaikan!”

Setelah mengantar Kelly ke taman bunga Wisteria, Dion harus kembali ke kantor, sebelum pergi, Dion tidak lupa mengingatkan: “Bersiaplah untuk menanggung amarah seorang pria yang diabaikan.”

Kelly tidak bisa menahan tawa, dia menghela nafas dan melangkah maju memeluknya, berkata dengan santai: “Pulanglah lebih awal, ada yang ingin aku sampaikan padamu.”

Jangan pikir dengan mengatakan aku mencintaimu lagi, sudah bisa mendapatkan pengampunan dari pria yang diabaikan, kamu tahu lawan kata dari aku mencintaimu apa?

Kelly berkata: “Aku tidak mencintaimu.”

Dion menggelengkan kepala, mengatakan kepadanya dengan blak-blakan: “Aku akan menyiksamu……”

Setelah Dion selesai berbicara, dia menyetir mobil pergi, Kelly yang berdiri di depan bergumam: “Kak Dion, lawan kata aku mencintamu bukan aku tidak mencintaimu, dan juga bukan aku akan menyiksamu, melainkan apakah kita masih bisa bersama……”

Kelly sudah membuat persiapan pengakuan kepada Dion, pukul enam sore, Dion masih belum kembali, dia mendapat telepon dari Maxim.

Pergi ke tempat yang di tunjuk untuk bertemu, Kelly menatap wajah Maxim dengan serius, hatinya merasakan perasaan yang tidak enak.

“Apakah terjadi sesuatu pada Giselle?” Tanya Kelly.

Maxim menggelengkan kepala: “Masalahmu dengan Presdir Dion.”

“Kita kenapa?”

Dia tampak kesulitan mengatakan yang sebenarnya, sepasang alis tebal mengencang.

“Sebenarnya ada apa?”

“Tanggal 10 Februari malam, kamu dimana……”

Poong, seperti bom waktu yang meledak di benak Kelly, dirinya hancur berkeping-keping, sama sekali tidak bisa merespon dan mengatakan apa pun.

“Hari ini aku menerima paket di kantor, kamu tahu Presdir Dion sangat percaya padaku, semua paket yang dikirimkan untuknya aku memiliki hak untuk membukanya, jadi……”

Maxim tidak bisa lanjut mengatakan, wajah Kelly putih pucat seperti secarik kertas, seluruh tubuhnya gemetar.

“Dion sudah melihatnya?”

Tanya Kelly dengan sangat kaku, dia mengerti apa yang dimaksud Maxim, hari itu Leheon membawanya ke ke hotel untuk melihat video CCTV, dia sudah bisa menebak pasti ada yang memotret, orang yang ingin menjebaknya, tidak membawa Dion ke sana untuk melihat dia berselingkuh dengan pria lain, itu artinya dia sudah memiliki kartu AS untuk mengontrol Kelly, kalau tidak rencananya tidak akan berarti.

“Tidak, ketika paket datang, Presdir Dion sedang menemani beberapa tamu Jepang keluar, jadi hanya aku sendiri yang melihatnya.”

“Mana fotonya, bolehkah aku melihatnya?”

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu