Cinta Di Balik Awan - Bab 338 Mengulangi Kesalahan

Terhadang panel pintu yang tebal, Yuni menangis di dalam, Kelly menangis di luar, sama seperti lima tahun yang lalu di telepon, Yuni menangis di sana dan Kelly menangis di sini.

Cinta yang seperti apa waktu itu hingga membuat hati orang tua Kelly hancur seperti ini? Apakah nasib benar-benar reinkarnasi? Apakah Kelly benar-benar tidak bisa lepas dari takdir Neneknya?

Setelah hembusan angin kencang berlalu, hujan turun tanpa henti, Kelly tetap bersikeras berlutut di luar pintu, dan Wanwan terus menemani di samping Kelly.

"Pa, Ma kalian buka pintu, turun hujan, tolong biarkan Wanwan masuk ke dalam, anak ini tidak bersalah ...."

Kelly memeluk erat Wanwan dalam pelukannya dan bersembunyi di bawah atap, memohon orang tuanya untuk menerima cucu perempuan ini, semua ini adalah kesalahannya, Kelly tidak ingin anaknya menanggung kesalahan ini.

Pintu dibuka, Dian keluar dengan wajah suram, seperti dalam sekejap Dian langsung menua dan berkata dengan suara serak: "Bawa dia pergi, jika tidak ingin melihat Mamamu mati, kalian pergi sana, jika kamu membiarkan anak ini masuk ke dalam sama saja menikamnya dengan pisau …."

Sekujur tubuh Kelly yang telah basah oleh hujan, mantel Kelly yang ditaruh di atas kepala Wanwan , setelah mendengar perkataan Dian, Kelly meraba ponsel dan menelepon Leheon, dua puluh menit kemudian, Leheon pun datang.

"Apa yang terjadi?"

Leheon langsung melepas mantelnya dan menaruh di tubuh Kelly, "Apakah sudah ketahuan?"

Kelly mengangguk dan menunjuk Wanwan lalu berkata: "Bawa dia pergi dulu."

"Bagaimana dengan dirimu?"

"Aku ingin di sini memohon permintaan maaf mereka …."

"Jika Mama tidak pergi, aku juga tidak akan pergi!"

Wanwan merangkul leher Kelly dengan gemetar: "Aku ingin menemani Mama, Mama jangan takut, Wanwan bisa melindungimu ...."

Air mata Kelly pun menetes, menyentuh wajah putrinya dengan sedih dan berkata: " Wanwan pintar, dengar kata-kata Mama, pergi dengan Paman Leheon dulu, besok Mama akan pergi mencarimu."

"Aku tidak pergi, aku tidak akan meninggalkanmu sendirian!"

Leheon menghela nafas: "Aku pikir sebaiknya kamu pergi saja, saat ini Papa Mamamu sedang sangat marah, apa yang kamu katakan juga tidak berguna, tunggu beberapa hari kemudian sampai mereka sudah tidak marah lagi, kamu juga bisa kembali lagi."

Ketika Kelly mengingat Ibunya yang patah hati saat ini, bagaimana mungkin Kelly tega meninggalkan orang tuanya seperti lima tahun yang lalu ….

"Jika kamu tidak pergi, anak ini juga tidak akan pergi, pada dasarnya tubuh anak ini sudah tidak begitu baik, dia pasti akan langsung sakit dengan kehujanan seperti ini."

Kelly melirik putri dalam pelukannya, Kelly pun guyah, jika bukan karena bersikeras mempertahankan anak ini pada saat itu, Kelly hari ini juga tidak mungkin jatuh ke situasi seperti ini, karena Kelly sudah memutuskan untuk mempertahankannya dan Kelly harus bertanggung jawab kepadanya.

"Pa, Ma, aku pergi, aku minta maaf …."

Kelly berlutut di tengah hujan dan bersujud dengan kepala mengetuk lantai tiga kali ke arah pintu rumah, kemudian mengendong Wanwan , lalu langkah demi langkah berjalan pergi.

Sosok suram runtuh di tengah tiupan angin, tiba-tiba terdengar suara Ibu Kelly dari belakang: "Didik putrimu dengan baik, jangan ulangi kesalahanku lagi, jangan biarkan tragedi ini terus berlanjut, biarkan ini diakhiri di sini saja …."

Kelly berbalik dengan gemetar, tetapi Yuni telah menutup pintu, tidak ingin membiarkan anaknya melihat kekecewaan dan keputusasaan yang mendalam di matanya.

Naik ke taksi dan Wanwan telah tertidur di dalam pelukannya, Kelly membelai rambut Wanwan dengan pelan, hujan di luar sudah berhenti, tetapi hujan di dalam hatinya masih terus turun.

Pada saat itu Celestia Stenheim berkata bahwa dia tidak akan percaya pada Tuhan ketika seusianya, dan sekarang Kelly benar-benar tidak percaya pada Tuhan lagi.

….