Cinta Di Balik Awan - Bab 115 Berciuman Dengan Lembut

Tiba-tiba ada dorongan untuk menemui Dion, dia membuat gerakan gelisah, dan bertanya dengan lembut: “sekarang dia ada dimana?”

”Siapa? Tuan muda ya? ”

”Ehn...... ”

Maxim melihat jam tangannya: ” jam segini, dia seharusnya sudah pulang. ”

Seolah sudah melihat niatnya, dan bertanya: ”perlu ku antar kamu kesana? ”

”Tidak usah, tengah malam...... ”

Dia belum selesai mengatakannya, telepon Maxim berdering, memakai headset: ”Halo? Presiden Dion......aku sudah kembali, lagi dijalan......baik. ”

Hati Kelly bergetar, mendengar dua kata Presiden Dion.

”Oh iya, nona Kelly ada di mobilku. ”

Maxim menambahkan kalimat ini tanpa ada niat jahat.

”Ehn, baiklah. ”

Telepon ditutup, menoleh kesamping dan berkata: ” Presiden Dion memintaku mengantarmu kesana. ”

”Antar kemana? ”

Tanya dia dengan penasaran.

”Perusahaan. ”

Giselle berteriak: ”tidak mungkin, sudah jam berapa? Workaholic ya dia! ”

Mobil balik arah dan menuju ke gedung perusahaan Dion, hanya ada satu lampu menyala di seluruh gedung, ini ruangan Dion.

”Ku antar nona Giselle ke sekolah dulu, nanti kemari jemput kamu. ”

”Baik. ”

Setelah keluar dari mobil, Kelly mengangkat dagunya, menatap cahaya di atas, mengambil napas dalam-dalam dan melangkah masuk.

Aula itu sangat gelap, dia berusaha untuk bergerak menuju lift, belum jalan beberapa langkah, tiba-tiba menabrak benda, dia terkejut, dan hampir berteriak, dia mencoba menggunakan cahaya dari HP, tapi lengannya ditarik keras oleh seseorang, seluruh badannya kehilangan keseimbangan dan jatuh ke pangkuan hangatnya.

Ketika dia mencium parfum yang tidak asing, hatinya tenang, dia berkata dengan marah: ”kenapa tidak bersuara? Buat aku mati karena kaget saja. ”

Dionysius tersenyum: ”yang mati karena kaget di tempatku, aku akan bertanggung jawab sepenuhnya. ”

”Mati ya sudah mati, mau bagaimana tanggung jawab? ”

”Benar juga, kelihatannya hanya bisa bertanggung jawab sewaktu masih hidup”

Dion mengandeng tangannya, masuk lift, pintu lift tertutup, dia menciumnya, nafas panas terasa di telinga dan lehernya, ciuman itu terasa segar dan mati rasa.

Dion memiringkan kepala kesamping, mencari bibirnya, dan menciumnya dengan lembut.

Seolah dia seorang pencium yang handal, dia sangat kecanduan ciuman ini. Bahkan ada sesaat berhalusinasi, betapa baiknya kalau ciuman ini bisa bertahan hingga akhir zaman.

Setelah ciuman yang panjang dan berapi-api, hasrat Dion kembali membara, saat dia ingin lanjut ke gerakan berikutnya, Kelly menjulurkan tangan menghentikannya: ”aku.....masih belum siap. ”

Meskipun dia sudah berani bertaruh sekali dibibir, tapi tubuhnya masih belum berani melangkah, jika melangkah melakukan tindakan ini, artinya dia tidak akan pernah kembali lagi.

Dia terkejut, dan membantunya merapikan pakaian: ”baik, aku tidak akan memaksamu. ”

Ini adalah tindakan dia yang paling gentleman, dan karena tindakan ini juga yang membuat Kelly tersentuh, ini lah yang membuatnya berbeda dengan Samuel.

”Sudah malam begini kenapa kamu masih belum pulang? ”

Kelly bersandar di dadanya, dan bertanya dengan lembut.

Dionysius menghela nafas, dan tidak menyembunyikan darinya: ”Jesan menunggu dirumah. ”

Dia menengadah terheran: ”kenapa? ”

”Aku bersikeras membatalkan pernikahan, dan dia berusaha mengubah keputusanku. ”

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
6 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
5 tahun yang lalu