Cinta Di Balik Awan - Bab 236 Selamat Jalan

——

Pagi hari, Celestia datangnya sangat pagi, mereka berdua baru saja bangun tidur, Bibi Yu naik ke lantai atas melapor.

“Tuan Muda, Nona Celestia sudah datang.”

“Ya.”

Dion menjawab, sorot matanya berpindah dan tertuju ke wanita di sebelahnya, mencium keningnya.

“Selamat jalan, aku akan kangen kamu.”

“Aku akan lebih kangen dari kamu. “

Berpegangan tangan dan turun ke lantai bawah, Celestia sudah menunggu sampai tidak sabar, buru-buru berkata: “adik keempat, kamu setir mobil antar kita pergi ke bandara saja, aku itu pesannya penerbangan pagi, tidak akan keburu kalau lebih telat lagi.”

“Tapi kita saja belum sarapan.”

Kelly agak muram, Kelly merasa Celestia tidak seperti pergi jalan-jalan, malah seperti buru-buru mau reinkarnasi.

“Aduh, nanti di jalan beli apa gitu saja bisa kan. Ayo jalan.”

Celestia mengangkat koper dan jalan ke arah luar duluan, tidak berdaya, Kelly juga terpaksa ikut pergi.

Sampai bandara, masih ada 15 menit sebelum waktu boarding, Celestia berdiri di samping dengan sangat peka, menyisakan ruang untuk 2 orang yang sangat tidak tela berpisah.

Dari jauh melihat mereka, sepasang bola mata yang bertatapan dengan penuh perasaan mendalam, berpegangan tangan dan pikiran yang tidak akan selesai disebutkan, pelukan yang tidak terpisahkan, semua ini, keinginan Celestia yang sangat sulit dia dapatkan.

Mungkin saja pria Celestia juga cinta padanya, tapi malah tidak bisa menggunakan tatapan mata yang penuh perasaan mendalam untuk melihat Celestia, juga mungkin saja sayang Celestia, malah terlihat rela berpisah jika tidak bisa bertemu Celestia, tapi Celestia, rasa cintanya malah tidak lebih sedikit dari wanita manapun.

“Dion sayang, kamu nanti bilang sama Kakak Kedua, suruh pulang lebih awal, tanpa kamu di sisiku, aku akan merasa hidup sehari seperti setahun.“

“Baik.“

Dion mengangguk, telapak tangannya dengan lembut mengelus rambut Kelly, sungguh sangat lembut, juga sungguh, sangat membahagiakan.

“Meskipun aku tidak ada di taman bunga Wisteria, kamu juga setiap hari harus pulang tepat waktu, tidak boleh menginap di tempat lain.”

“Baik.”

Di dalam ruang besar bandara mulai tersiar peringatan untuk check-in, Kelly melempar diri ke pelukan Dion, wajahnya tertimbun di dada Dion, pada akhirnya berkata: “tidak peduli sesibuk apapun setiap hari harus telepon aku, aku akan menyalakan hp dan menunggu 24 jam.”

“Baik.”

Dion setelah terakhir bilang baik, Celestia berjalam mendekat: “harus lewat pemeriksaan, ayo jalan.“

Celestia menarik tangan Kelly, berjalan pergi ke arah pengecekan tiket, Kelly menoleh terus setiap langkahnya, melihat orang yang dicintai semakin jauh darinya, hati Kelly tanpa disangka tidak tahu kenapa merasa tidak aman.

Bahagia--membuat orang merasa hangat, aman, juga ada suatu perasaan takut bagai di ujung es tipis, seperti kapam saja bisa menghilang.

Dengan kuat ia membebaskan diri dari tangan Celestia, Kelly lari lagi kembali, sekali lagi melepar diri ke pelukan Dion, tertohok dan berkata: “Dion sayang, aku pergi, jaga dirimu.“

“Sudah, sudah, bukan berpisah selamanya juga, cepat pergi sana.”

Jelas-jelas kalimat yang sangat sembarangan, keluar dari mulut Dion, malah serak yang tidak seperti biasanya.

Mata Celestia memerah, memunggungi mereka, mengambil nafas dalam-dalam.

“Kakak Kedua, kamu menangis?”

Kelly kembali berjalan, melihat mata Celestia memerah, nampak seperti sangat sedih.

“Tidak.”

“Kalau begitu ayo kita pergi. “

“Ya. “

Terakhir kali melambaikan tangan berpamitan dengan Dion tangan, Kelly naik ke pesawat tujuan Brazil.

6 jam kemudian, mereka berdua sampai ke ibukota Brazil, Brasilia, turun dari pesawat, Kelly bertanya: “Kakak Kedua, kamu kenapa bisa mau ke sini, aku tidak pernah mendengar di sini ada tempat wisata yang amat bagus.”

“Setiap negara punya tempat yang memikat orang, setiap tahun aku harus keluar jalan-jalan untuk beberapa waktu, memilih Brazil, hanya karena aku sudah pergi ke semua tempat lainnya.”

“Kalau begitu tempat mana lagi yang kamu belum pernah pergi?”

“Tinggal 3 itu loh, yang aku sebutkan sama kamu.”

“Di seluruh dunia hanya sisa 3 negara yang kamu belum pernah pergi?”’

“Iya, apa sangat aneh?”

Kelly memang merasa terkejut: “apa semua itu kamu pergi sendirian?”

“Kalau tidak kamu kira pacar aku akan menemani ya. Celestia tertawa mencemooh diri sendiri.”

Berjalan beberapa langkah ke depan, Celestia merentangkan tangan, teriak: “Brazil, aku sudah datang…...”

Kelly yang berdiri di belakang Celestia, melihat sisa sinar matahari terbenam, wanita yang cantik dan keras kepala dan bebas, terpikir seperti itu, dia berjalan sendiri ke ujung dunia.

Tidak peduli secantik apapun pemandangan di jalan, ujung dunia seseorang, bisa secantik apa?

“Kalau begitu sekarang kita mau pergi ke tempat apa? “

“Rio de Janeiro.”

“Baaik.”

Naik taksi sampai kota kedua paling besar Brazil, Rio, mereka berdua pertama mencari dulu hotel dan meletakkan koper mereka, kemudoan pergi makan malam, duduk di restoran yang stylenya unik, Kelly bertanya: “kamu berencana menetap di sini berapa lama? “

“Tenang saja, tidak akan sangat lama, 3 hari lah kurang lebih.”

Malam itu, Kelly pergi dengan Celestia ke sebuah gereja besar, berdiri di gereja besar yang bisa menampung 2 ribu orang, Kelly merasa dirinya sendiri sangat kecil dan tidak berarti, tapi Kelly masih memohon dengan sangat serius.

“Ya Tuhan, kalau kamu bisa mendengar suaraku, tolong kamu lindungi aku dan orang yang aku cintai, bahagia, untuk waktu yang sangat lama, tidak berpisah selamanya……”

Kelly menutup mata, menggenggam sepasang tangannya, berdoa dengan sangat tulus.

“Sedang apa?”

Celestia mendekat dan bertanya karena penasaran.

Novel Terkait

Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu