Cinta Di Balik Awan - Bab 200 Bercerita Lucu (1)

“Hari kedua, kelinci memakai topi dan melompat-lompat keluar rumah, bertemu dengan serigala abu-abu besar lagi, serigala mendekat PLAK PLAK menampar kelinci putih kecil 2 kali lagi, bilang aku suruh kamu pakai topi.”

“Kelinci jadi depresi. Berpikir sangat lama, akhirnya memutuskan untuk mencari raja singa di hutan untuk komplain.”

“Setelah menjelaskan situasi, singa bilang oke, aku tahu, masalah ini akan aku urus, kamu harus percaya pada organisasi ya.”

“Hari itu, singa mencari serigala abu-abu besar. Kamu tidak boleh melakukan hal seperti ini, membuatku kesulitan. Sambil menyingkirkan abu rokok yang terjatuh di meja: menurut kamu bisa tidak seperti ini? Kamu bisa bilang, kelinci sini carikan aku daging!”

“Ia mencari yang kurus, kamu bilang kamu mau yang gemuk. Ia cari yang gemuk, kamu bilang kamu mau yang kurus. Dengan seperti ini bukannya bisa mengalahkan dia. Tentu saja kamu juga bisa bicara seperti ini.”

“Kelinci datang, carikan aku wanita. Ia mencari yang langsing, kamu bilang kamu suka yang berisi. Ia cari yang langsing, kamu bilang kamu suka yang berisi.”

“Bisa mengalahkannya dengan rasionalitas kuat dan dengan cara tertentu. Serigala abu-abu besar berkali-kali mengangguk, menepuk tangan dengan senang, rasa hormat pada singa sekali lagi memuncak. Tidak menyangka arahan tersebut, terdengar oleh kelinci putih kecil yang sedang mencabuti rumput di luar jendela rumah singa. Dalam hati benci sekali.”

“Keesokan harinya, kelinci kecil keluar lagi, kenapa begitu kebetulan, tetap yang datang berhadapan dengannya itu serigala abu-abu besar. Serigala abu-abu besar berkata: kelinci, sini, cariin aku daging.”

“Kelinci berkata: kalau begitu, kamu mau gendut, atau mau kurus? Serigala abu-abu besar mendengarnya, hatinya muram, senang sekali lagi, dalam hari berkata, untung masih ada rencana b. Serigala bilang lagi: kelinci, cepat carikan aku wanita. “

“Kelinci bertanya: kalau begitu, kamu suka yang berisi, atau yang langsing? Serigala abu-abu besar diam 2 detik, mengangkat tangannya dan menampar kelinci kecil 2 kali PLAK PLAK. Hei, aku suruh kamu tidak memakai topi.”

Leheon selesai bicara, mengira Kelly akan tertawa, malah tak terpikir, bukan hanya Kelly tak tertawa, malah suasana hatinya semakin menurun.

“Kenapa? Tidak lucu ya?”

“Tidak, lucu. “

“Kalau begitu kenapa kamu tidak tertawa? “

“Cerita lucu kamu ini pernah diceritakan seseorang juga padaku, hanya saja ia dia sebutnya kelinci saja.”

“Dion ya? “

“Ya.”

“He, sungguh jarang, orang sedingin Dion, tanpa disangka bisa bercerita sebuah cerita lucu, terlalu jarang. “

“Siapa bilang Dion dingin, Dion tidak dingin, setidaknya, tidak dingin padaku.”

“Tentu saja, pria sedingin apapun, terhadap wanita yang ia cintai, tak mungkin dingin juga.” Mengangkat bahunya: “baiklah, kamu sampai. “

Membuka pintu mobil, Kelly turun dari mobil, menunduk lagi dengan tulis: “terima kasih ya, Leheon. “

“Sama-sama, kan kita teman. Leheon tersenyum terang, menyalakan mesin, langsung pergi.”

Membuka pintu Taman Bunga Wisteria, Kelly baru mau melangkah masuk, Bibi Yu dengan langkah cepat menerjang ke hadapan Kelly, bicara dengan girang: “Nona, sudah pulang ya, aku beritahu sebuah berita bagus ya…… “

Kelly menatap wajah Bibi Yu yang senang, bertanya dengan datar: “berita baik apa.”