Cinta Di Balik Awan - Bab 99 Aturan Berbeda Karena Seseorang

Pengurus rumah yang sudah lama menunggu melihat tidak ada pergerakan, tidak sabar mengingatkan: ”Tuan muda..... ”

”Tidak apa-apa, aku yang menyuruhnya keliling, kalau sudah masuk ya sudah. ”

Kelly menghela nafas, rasa bersalah dimatanya surut, menggantikan tatapan mata yang penuh dengan rasa terima kasih, Dion oh Dion, untung kamu masih punya hati nurani!

”Tuan muda, tidak ada peraturan yang tidak bulat, anda adalah kepala keluarga, aturan anda tidak boleh dilanggar sesuka hati. ”

”Aturan itu mati, orang itu hidup, apa karena peraturan yang mati, orang yang hidup harus dihukum mati? ”

Dion mengerutkan kening, sambil mengatakan kata-katanya sebagai penutup.

”Tapi begini terus, kedepannya peraturan ini tidak akan dipatuhi orang. ”

”Siapa yang berani? ”

”Calon istri anda, Jesan. ”

Pengurus rumah tangga dengan sengaja mengatakan, beberapa tahun ini, Jesan datang dan pergi sesuka hati ke kediaman Dion, kamar tuan dan nyonya tidak boleh dimasuki, tentu saja itu tidak untuk dia seorang, tapi untuk setiap orang, termasuk ketiga nona Stenheim.

“Bibi Min, hari ini ucapanmu terlalu banyak. “

Dionysius sedikit tidak senang, dirumah ini, hanya Bibi Min yang berani berkata begitu padanya.

“Kalau begitu aku pamit. “

Meskipun seorang pengurus rumah tangga, ada beberapa hal juga harus tahu batasan, tuan rumah menghormatimu, itu sebuah kehormatan bagimu, kalau tuan rumah tidak menghormatimu, kamu harus tahu identitas dirimu sendiri.

Begitu pengurus rumah pergi, Kelly segera minta maaf: “Dion, maaf, aku tidak bermaksud membuatmu kesulitan didepan bawahanmu. “

“Bukankah sudah dibilang tidak apa-apa. “

“Kenapa bisa tidak ada masalah, tadi yang dikatakan pengurus rumah benar, tidak ada peraturan yang tidak bulat, kalau peraturan berubah karena seseorang, ini akan sangat sulit dipatuhi. “

“Menurutmu aku harus melakukan apa? “

Dia berbisik: “Tidak apa-apa memarahiku dua kalimat juga boleh, atau mengusirku juga boleh. “

“Kamu tidak marah? “

“Seharusnya tidak marah. “

Hah, seharusnya......

“Barusan melihat tatapanmu, wajahmu penuh dengan rasa bersalah, kalau benar memarahimu lalu mengusirmu, kamu pasti membenciku seumur hidup. “

“Eii..... aku tidak begitu mudah tersinggung seperti yang kamu katakan. “

Kelly tidak begitu rendah hati, tapi hatinya begitu simpatik, meskipun tidak tersinggung, juga tidak akan begitu sabar kan......

“Sudahlah, tidak usah bahas ini lagi, ayo makan. “

Dion mengambil gelas anggur merah dan berkata: “cheers“

Kelly menyahut cheers, lalu menyandarkan lehernya, minum setengah gelas anggur merah dalam satu tarikan nafas, karena pengaruh anggur, dia menjadi agak berani: “Aku ingin tahu, kenapa kamu tidak membiarkan orang masuk ke kamar orang tuamu? “

Sebenarnya dia ingin menambah satu kalimat, apa ada harta yang disembunyikan didalam? Setelah dipikir-pikir tidak perlu, keluarga Dion dipenuhi dengan emas, tidak perlu menyembunyikan emas.

“Tidak apa-apa, dulu orang tuaku sewaktu masih hidup suka ketenangan, jadi sekarang, tidak ingin mereka diganggu. “

Tidak mungkin, hanya ruangan saja, harusnya tidak perlu begitu menakutkan......

“Benar hanya begitu simple? “

“Kalau tidak kamu kira seberapa rumit? “

“Oh, baiklah, aku percaya padamu. “

HP di sakunya bergertar, diiringi nada dering, yang bergema di ruang makan yang luas.

Dia menundukkan kepala melihat, dengan penuh keraguan: “aku keluar angkat telepon. “

Tidak menunggu dia menjawab, langsung terburu-buru keluar......

Dion menghela nafas, biasanya, saat dia menerima telepon dari pacarnya, baru akan menghindar seperti ini.