Cinta Di Balik Awan - Bab 388: Mayat

Dion tiba tepat waktu di kantor polisi, Dion membuka pintu mobil, ketika dia melangkah turun, pandangannya sedikit silau karena lampu flash, ekspresinya berubah menjadi dingin, Dion berjalan dengan cepat menuju pintu kantor polisi.

Kemunculan awak media membuat Dion sangat tidak puas, namun Dion juga tidak bisa berbuat apa-apa, Dion hanya bisa dengan cepat menghindari sorotan kamera mereka.

“Tuan Dion, tolong Anda jelaskan secara rinci, bagaimana jasad Tan bisa diselundupkan dari China lima tahun yang lalu?”

“Bukannya kalian ingin menginvestigasi penyebab kematian pamanku, kenapa kalian justru menanyakan orang yang tidak bersangkutan?”

“Menurut laporan sumber informasi, kematian Tan berhubungan denganmu.”

Di dalam ruang introgasi yang gelap, seorang petugas memegang dokumen yang relevan, dia bertugas untuk bertanya dan duduk di sebrang Dion.

“Ada hubungan apa denganku?”

“Lima tahun yang lalu, dia yang menabrak calon istrimu hingga cacat, meskipun Anda terlihat tidak membesarkan masalah ini, namun kenyataanya, Anda tidak melepaskan dia, bukan?”

“Apakah ada bukti yang pasti, atau ini hanya dugaan kalian saja?”

“Ini semua berdasarkan hasil dari investigasi dan kami membuat dugaan yang relevan ini.”

“Jika hasil dari investigasi menunjukkan bahwa aku yang membunuh orang itu, maka keluarkanlah bukti itu, jangan membuat spekulasi yang tidak masuk akal.”

Nada bicara Dion sudah terdengar kesal, petugas introgasi juga tidak bisa marah karena identitas Dion, petugas hanya bisa memendam kemarahannya dan berkata: “Kami adalah petugas penegak hukum, kami memiliki hak untuk membuat analisis kasus ini.”

“Jadi apa analisis kalian sekarang? Bahwa aku yang membunuhnya?”

“Menurut pengakuan saksi mata tahun lalu, benar bahwa Anda yang telah membunuhnya, hanya saja masih ada beberapa kejanggalan, jadi kami harus mengkonfirmasi kebenaran dengan Anda.”

“Kebenarannya adalah aku tidak membunuhnya, kematiannya tidak ada hubungannya denganku, termaksud juga kematian paman tertuaku Michael.”

“Tidak ada pembunuh yang mengaku telah membunuh seseorang, jadi....”

Plak, Dion memukul meja, dia dengan dingin berkata: “Aku minta untuk mengganti orang.”

“Ganti orang? Ganti siapa?”

“Ganti petugas introgasi, karena kemampuan Anda menangani suatu kasus, membuatku ragu tentang hari dimana namaku dibersihkan mungkin tidak akan pernah tiba!”

Wajah Petugas introgasi yang berada di hadapan Dion berubah, petugas introgasi sudah tidak bisa menahan amarahnya dan berkata: “Tolong jangan hambat pelaksanaan tugas resmi, jika tidak....”

“Jika tidak bagaimana?”

Dion kemudian berdiri: “Aku tidak mau berkoordinasi dengan petugas ini, kalian juga tidak bisa berbuat apa-apa terhadapku!”

Merasa suasana sudah kurang baik, asisten petugas introgasi di samping bergegas untuk menengahi perselisihan: “Cukup, cukup, dia sudah meminta untuk mengganti orang, kita ganti saja.”

Mereka mengganti petugas introgasi, dan meneruskan introgasi: “Tuan Dion, kami bisa memanggil Anda kemari karena ada yang memberikan kami bukti penting kemarin. Anda berkendara ke kediaman Tan satu hari sebelum Tan menghilang. Setelah Anda pergi kesana, Tan menghilang keesokan harinya.”

Petugas introgasi ini cukup bagus, dia langsung menanyakan poin-poin penting.

“Benar, benar aku pergi kesana. Tapi aku hanya membicarakan beberapa masalah dengannya, aku tidak tau keesokan harinya dia pergi, aku juga tidak memaksanya untuk pergi.”

“Apa yang Anda bicarakan dengannya, bisa diceritakan?”

Petugas introgasi melihat Dion mengerutkan alisnya, dan segera menjelaskan: “Meskipun sedikit mencampuri masalah pribadi, namun kami ingin tau isi pembicaraan Anda, apakah itu alasan yang membuat dia pergi.”

“Lima tahun yang lalu, istriku pernah menyelamatkan nyawanya, kemudian mengangkatnya menjadi adik, juga karena istriku, aku menjaminnya keluar atas kejahatan yang dia sengaja lakukan, bahkan aku memberinya pekerjaan di kantorku. Malam itu aku pergi mencarinya, karena aku tidak sengaja tau bahwa dia memiliki perasaan terhadap istriku, aku hanya memperingatinya, untuk membuang perasaan ketidaksetiaan itu. Aku tidak mengatakan yang lain lagi, mengenai alasan dia pergi, bisa jadi karena masalah ini, namun masalah kematiannya sama sekali tidak ada hubungannya denganku.”

“Apa ada hal yang bisa membuktikan bahwa dia memiliki perasaan ketidaksetiaan terhadap istrimu? Atau ada orang yang bisa membuktikan bahwa yang Anda katakan padanya malam itu hanyalah beberapa kalimat peringatan, bukan ancaman?”

“Tidak ada, aku pergi kesana sendiri.”

“Jika begitu masalahnya tidak begitu baik lagi.”

“Setelah dia pergi, dia pergi ke rumah judi bawah tanah milik keluarga Bai, kalian polisi juga tau betapa kacaunya tempat itu, kematian seseorang juga sangat wajar disana, bagaimana kalian bisa yakin bahwa ini semua berhubungan denganku?”

“Masalah ini juga sudah kami selidiki, Tan tidak terbunuh di tempat itu. Dilihat dari catatan kematian di rumah sakit, dia menghembuskan nafas terakhir pada tanggal 13 Juni pukul 9 malam, sedangkan di hari yang sama pukul 8 malam, dia masih terlihat berkeliaran di Shengjin Park, ada bukti rekaman CCTV. Dengan begitu, dia terbunuh pada pukul 8-9 malam, bagaimana kalian bisa menemukan dia dalam waktu singkat?”

“Karena istriku terus mencarinya, jadi aku mengutus seorang asisten untuk membantunya, benar-benar sangat kebetulan, namun kenyataannya seperti ini. Asistenku juga bergegas kesana setelah dia menerima telepon dari anak buahnya. Saat itu, Tan sudah dipukuli hingga seluruh badannya terluka, dia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.”

Petugas introgasi menganggukkan kepalanya: “Baik, cukup sampai disini untuk hari ini, besok tolong Anda datang kembali.”

“Kenapa? Kalian kira aku sangat santai?”

“Maaf telah menunda waktu Anda, namun kami juga mengikuti prosedur, tolong dimengerti.”