Cinta Di Balik Awan - Bab 216 Aku Berpikir Untukmu

Dion pagi-pagi menerima telepon dari Jesan, minta Dion pergi kerumahnya.

Dion menyetir mobil ke sana, sesampai disana, langsung blak-blakan bertanya: “ada apa?”

Jesan mengingatkan: “pernikahan kita masih ada setengah bulan, bukannya sudah harus foto prewed?”

“Aku tak ada waktu, detil kecil yang ribet itu diabaikan saja.”

“Abaikan?” Jesan tertawa dingin: “kamu tak ada waktu? Atau tak bersedia? Kalau pasangan untuk pernikahannya diganti jadi Kelly, apa kamu juga akan bicara hal semacam abaikan ini?”

“Aku berpikir demi kamu.”

Pandangan Dion berpindah ke sepasang kakinya yang telah diamputasi.

“Apa kamu sedang mengingatkanku, orang yang badannya hanya tinggal setengah, tak perlu menikmati perlakuan seperti orang normal?!”

Jesan sangat emosi, jelas sekali, kata-kata Dion telah membuat Jesan terpicu.

“Kamu jangan salah paham maksudku, aku itu melindungimu, kamu bukannya sering khawatir orang lain menggunakan sorot mata aneh melihatmu?”

“Itu dulu, sekarang aku tak khawatir lagi, aku hanya mau foto saja, aku mau pernikahan yang sempurna.”

Dion melihat Jesan dengan simpati, sampai sekarang, Jesan tak bisa paham, pernikahan tanpa cinta selamanya tak akan sempurna.

“Baik, karena kamu ingin foto ya foto saja, aku akan suruh Maxim menghubungi fotografer paling bagus untuk datang ke rumah.”

“Aku tak mau foto di rumah!”

Jesan mengangkat dagunya, bicara dengan yakin: “aku mau pergi ke Perancis, aku mau difoto di Paris.”

“Cari masalah!”

Amarah Dion terpicu Jesan: “kalau kamu merasa foto prewed di Paris bagus, aku bisa mengundang fotografer dari sana, kakimu tak nyaman, tak bisa diam sebentar?”

“Kamu langsung bicara saja kalau tak mau foto! Tak perlu setiap kali menggunakan kakiku jadi tameng, kamu kira aku tak tahu kamu pernikahan yang kamu janjikan aku hanya karena kamu mau dapat barang yang kamu mau dari pamanku, kalau kamu memperlakukan aku seperti ini, aku tak mau menikah, aku tak bisa dapat sesuatu, jangan harap kamu juga bisa dapat! “

“Kamu…… “

Dion menatap Jesan langsung dengan marah, perlahan mengangguk: “boleh, aku janji padamu. “

Berbalik badan, Dion pergi dengan raut wajah dingin.

Kalau pernikahan sama sekali tak berarti, kalau begitu, Dion sama sekali tak peduli harus mengorbankan berapa banyak.

Sampai ke perusahaan, baru masuk kantor, Maxim lari masuk dengan girang: “Tuan Muda Dion, berita baik!”

“Oh? Apa?” Dion bertanya dengan gugup

Kapal yang kamu suruh aku cek itu sudah ada petunjuk baru, aku sekarang sudah mengunci target, faktanya dengan sangat cepat akan terbongkar!!

“Bagus!”

Sorot mata Dion akhirnya muncul sedikit warna, Dion menunggu hari ini, terlalu lama.

Kalau begitu kamu terus ikuti target, bagaimanapun caranya tak boleh kehilangan target seperti terakhir kalinya waktu kita tak banyak, hanya boleh sukses tak boleh gagal!

“Baik, aku paham!”

Omong-omong, kamu pesan 2 tiket pesawat tujuan Paris. Suara Dion jadi dingin.

“Kamu mau pergi ke Paris?”

“Ya Jesan mau foto prewed di sana.”

Maxim melihat mata Dion seperti diam-diam menahan, Maxim langsung tahu betapa tidak bersedianya Dion.

“Kita sekarang sudah hampir mengecek faktanya, kamu bisa menolaknya.”

“Tidak bisa, tak boleh mudah menyerah sampai akhir, beberapa tahun ini aku sudah melewati terlalu banyak kekecewaan. “

“Baiklah kalau begitu. “

Menghela nafas ringan, Maxim diam-diam bersumpah, kali ini harus menyelesaikan tugasnya, kalau tak berhasil dan kalah untuk efek yang baik, Tuan Muda Dion tak bisa kalah, sekalinya kalah, seluruh hidupnya yang kalah.

“Tunggu. “

Dion memanggil dan menghentikannya, dengan suara pelan: “jangan biarkan Nona Kelly tahu.”

“Aku paham.”

Bukan sengaja menipu Kelly, masalahnya sejauh ini, sudah tak perlu menutupi apa-apa lagi, tak membiarkan Kelly tahu, hanya karena tak ingin hati Kelly semakin sedih.

Tapi tak ada tembok yang tidak tembus angin, berita Dion membawa Jesan pergi ke Paris untuk foto prewed, sore itu langsung terdengar sampai ke telinga Kelly.

Sore itu, Kelly berjongkok di taman, menanam tanaman yang namanya rumput ikan mas, Mulan tiba-tiba berkunjung, bilangnya sih berkunjung, sebenarnya datang untuk memamerkan kekuasaan.

Mulan memakai sepatu hak tinggi setinggi 15cm, dengan melenggok sombong, pakai topi dengan bunga merah di pinggir, dengan tidak stabil masuk ke ruang tamu.

“Bibi Yu, Bibi Yu……”berteriak dengan suara kencang yang menarik tenggorokkannya.

Bibi Yu lari ke hadapan Mulan setelah mendengarnya: “Nona Besar, apa ada masalah? “

Segera bersihkan tempat ini, bunga dan rumput yang berantakan di taman itu juga dibersihkan.

“Kenapa?” Bibi Yu tak paham.

“Karena tanggal pernikahan Tuan Muda sudah dekat, aku bersiap menjadikan ini rumah barunya, paham?”

Mulan semgaja mengeraskan volume bicaranya, ia dari pertama masuk langsung melihat Kelly yang berjongkok di taman, kali ini Mulan sengaja bicara dengan kencang supaya Kelly dengar.

“Kalau begitu untuk ini aku mau telepon dan tanya Tuan muda sebentar”

“Tanya apa? Dion tidak di Zurich, pagi ini Dion membawa calon pengantin barunya pergi foto prewed di Paris, tak akan pulang selama 2 hari!”

Jantung Kelly berdegup, gerakan di tangannya terhenti, Kelly tak menoleh, juga tak bertanya, hanya terhenti sebentar saja, lanjut hanyut dalam kesibukkannya, seperti, tak mendengar apapun.

“Ikut aku. “

Tujuan Mulan sudah tercapai, dengan sombong berjalan ke taman, menunjuk ke arah bunga yang mekar dan bicara: “semua ini, dan yang itu, segera cabut semuanya dengan bersih.”

Yang Mulan tunjuk, semuanya yang ditanam sendiri oleh Kelly, setelah tinggal di sini.

“Mamaku paling suka bunga Wisteria, kamu dulu saat mengurusnya juga pasti sangat tahu jelas kan? Kenapa bisa membiarkan rumput dan bunga ini merusak lingkungan? Sungguh menyebalkan…… “

Mulan menginjak-injakan kakinya, pergi dengan sangat puas, telinganya akhirnya jadi jelas, tapi air mata Kelly, juga menetes.

Sudah dibilang jangan menangis, malah akhirnya tak tahan.

Sejak suka Dion, Kelly sudah tahu, Kelly harus punya hati nurani dan keberanian yang besar.

Air mata yang jernih menetes, mengairi rumput kecil di tanah yang lembut dan rapuh, tak tahu di tahun yang akan datang, apa akan ada memori dan kesedihan.

“Nona……”

Bibi Yu berjalan ke belakang Kelly, tahu hati Kelly tak mudah menerima, awalnya ingin sedikit menghibur Kelly, malah tak tahu sebaiknya bilang apa.

“Aku tak apa.”

Kelly mengambil nafas terisak dari hidungnya, berbalik badan, mengoper sekop di tangannya pada Bibi Yu: “bantu aku tanam sisanya, aku mau pergi nonton film.”

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu