Cinta Di Balik Awan - Bab 260 Lembur

Di suatu malam, Giselle bekerja lembur sampai jam sepuluh malam baru meninggalkan kantor, udaranya sudah mulai dingin, Giselle menaruh tangannya kedalam saku mantelnya, berjalan lurus dengan kepala tertunduk, rumah sewaannya terletak tidak jauh dari kantor, bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama lima belas menit.

Berjalan ke belokan yang sunyi, sebuah mobil sport berwarna perak berhenti di depan Giselle, dari dalam mobil turunlah seseorang yang berpakaian fashionable (modis), gadis yang berpakaian cantik.

“Tunjukkan padaku ponselmu.”

Dengan nada yang arogan, sama seperti penampilannya yang arogan.

“Kamu siapa?”

“kamu tidak perlu tahu siapa aku, berikan saja ponselmu padaku.”

“Kenapa aku harus memberikan ponselku padamu?”

Gadis itu mendengus dingin, mengaitkan tangannya, dua pria dengan segera melompat keluar dari dalam mobil.

Pria itu maju ke depan dan memegang satu tangannya, tidak membiarkan tangannya bisa bergerak, kemudian gadis itu berjalan maju, gadis itu mengeluarkan ponsel dari dalam kantung mantel Giselle.

Melihat itu, wajah halus tersebut berubah warna dalam sekejab, menggertakkan giginya : “Roh rubah betina.....!”

Giselle melihat ke depan, melihat fotonya dengan Maxim di lockscreen ponselnya, Giselle langsung menyadari siapa yang berada di hadapannya.

“Kamu adalah tunangan Maxim, Romanov.”

“Tepat sekali.”

Romanov memandang Giselle dari atas ke bawah : “Itu sama seperti yang lama, orang yang ingin merebut laki-laki-ku, benar-benar perebut laki-laki orang!”

Romanov mengedipkan mata, kedua pria itu melemparkan Giselle ke tanah, kemudian, ditendang dan ditinju.

Jika bukan dari ketidak sengajaan kemarin melihat lockscreen ponsel Maxim, itu adalah foto Maxim dengan seorang wanita, Romanov tidak tahu tentang keberadaan Giselle, pada waktu itu Romanov hampir saja marah, segera meminta seseorang untuk mencari informasi tentang perempuan itu, saat itu melihat lockscreen ponsel Maxim juga membuatnya menginginkan hal yang sama, kecemburuan dihatinya sama seperti gulma, langsung terbakar!

“Apakah itu sakit?”

Romanov berjongkok, melihat perempuan itu dengan hidung memar dan wajah yang bengkak : “hanya berlutut di depanku dan meminta ampun padaku, dan berjanji untuk tidak lagi mengganggu laki-laki-ku, aku akan membiarkanmu pergi.”

“Tidak mungkin!”

“Berikan pukulan lagi!” Seluruh tubuh Romanov bergetar.

Giselle memegang kepalanya, untuk menahan rasa sakit yang luar biasa, mengeratkan gigi hingga kuat, bahkan jika nantinya akan terbunuh, Giselle tidak boleh menyerah pada wanita arogan itu!

“Sudah cukup.”

Romanov marah, memberhentikan kedua pria itu, Romanov mengarahkan sepatu hak tinggi yang indah miliknya ke depan mata Giselle, membanting ponsel milik Giselle, berkata dengan arogan : “Ini hanyalah pelajaran kecil untukmu, jika sampai aku tahu lagi kalau kamu masih berhubungan dengan Maxim, siapkan peti mati untuk dirimu sendiri, huh!”

Romanov bersiap untuk berbalik pergi, berpikir lalu berbalik : “aku mendengar bahwa kamu dan gadis desa Kelly adalah teman baik? Kamu lihat dia mendapatkan sebuah keberuntungan yang besar, jadi kamu tidak ingin mengundurkan diri sama sepertinya? Benar-benar konyol, dia tidak beruntung, ini Jesan terlalu tidak kompeten, dan aku berbeda, aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi padaku!”

Sepatu hak tinggi panjang dan tipis milik Romanov menginjak rambutnya, akhirnya mengatakan : “Ingat, bahkan jika kamu dan teman desamu di takdirkan terbang ke atas (menjadi orang kaya), itu juga pasti ditakdirkan untuk diinjak-injak oleh kita, karena di dalam tulang kalian, sudah pasti mengalir darah yang diinjak-injak!”

Giselle tidak pergi bekerja selama lima hari, di hari keenam malam hari, Giselle berada di depan pintu rumahnya, melihat Maxim berdiri menunggunya.

“Ada apa denganmu?”

Maxim melihat luka yang ada di wajahnya, bertanya dengan kaget dan sakit hati.

Dengan acuh Giselle mengambil kunci untuk membuka pintu, dan mengabaikan Maxim.

“Aku bertanya padamu apa yang telah terjadi?!”

Maxim memegang lengan Giselle.

“Ada apa denganmu? Kita sudah putus,kan ?”

Giselle melepaskan tangan darinya, memasukkan kunci ke dalam lubang kunci pintu.

Maxim melihat kantong plastik yang ada di tangannya, lalu mengambilnya : “Kamu akan makan ini? Apakah kamu makan mie instan ini setiap hari?”

“Aku bilang itu bukan urusanmu! Kamu siapa ? apa pedulimu apa yang akan aku makan!”

“Beritahu aku, bukankah seseorang memukulmu?”

Maxim memeluk Giselle, membelai wajahnya.

Giselle menutup matanya, mengatakan pada diri sendiri bahwa dirinya tidak dapat lagi menikmati cinta yang tidak nyata ini, Giselle harus bangun.

“Kamu pergilah, aku tidak ingin melihatmu lagi.”

Giselle melepaskan diri dari lengannya, berjalan masuk kedalam rumah tanpa ragu-ragu, membanting pintu hingga tertutup.

Maxim menggedor pintu untuk waktu yang lama dan Giselle menolak untuk membukanya, tidak berdaya, Maxim menelepon Kelly, Kelly mendengar dari Maxim bahwa Giselle sedang terluka, Kelly segera turun dari gunung dan pergi ke rumahnya.

Saat melihat Giselle, Kelly mematung, dengan setengah suara bertanya : “Apa yang sedang terjadi?”

Giselle tidak berbicara, meringkuk di sudut sofa, matanya memandangi lantai.

“Apa yang sedang terjadi? Kamu bicaralah!”

“Romanov datang mencariku.”

“Jadi, dia yang memukulmu?”

“Ya.”

Seluruh darah Kelly tiba-tiba naik hingga ke ubun-ubun, Kelly berbalik dengan keadaan marah dan hampir saja berlari, ditahan oleh Giselle : “Apa yang akan kamu lakukan?”

“Aku akan menemui dia untuk balas dendam! Memangnya dia pikir dia siapa? Kenapa dia memukulmu?”

“Tidak perlu.”

Air mata Giselle turun : “kita tidak bisa melawannya, jadi, mari kita anggap tidak pernah terjadi apa-apa.”

“Giselle!”

Kelly menatap Giselle dengan tidak percaya : “bagaimana kamu bisa berubah menjadi seperti ini?”

“Aku berubah menjadi seperti apa?”

“berubah menjadi bukan seperti dirimu.”

“Aku ya masih aku.”

“Bukan kamu! Kamu bukan kamu jika mengatakan kata-kata yang seperti itu, Giselle yang dulu, tidak mungkin menderita dalam kesunyian, Giselle yang dulu, orang yang dihormati oleh orang lain, harusnya dihormati !”

“Ya, semuanya itu dulu, orang pasti akan berubah.”

“kalau begitu tidak boleh berubah menjadi seperti ini!”

“kalau begitu kamu pikir seharusnya aku berubah menjadi seperti apa?!”

“tidak peduli bagaimana jadinya, kita tidak boleh menyerah!”

“Tidak boleh menyerah?” Giselle mencibir : “kita hanyalah orang biasa yang datang ke Zurich untuk bertahan hidup? Romanov dan kita bukanlah dari dunia yang sama, apakah kamu pikir mungkin menyentuh telur dengan sebuah batu? Kamu dan Dion bersama, hatimu tahu, berapa banyak orang di keluarga Stenheim yang meremehkanmu, kamu tahu dimata mereka, apa yang mereka pikirkan tentang kita? Mereka berkata : karena di dalam tulang kita, mengalir darah yang diinjak-injak! Jadi kita memang layak untuk diinjak-injak!”

Kelly mematung, suhu di wajahnya menjadi turun semakin dingin, berbalik dengan linglung, Giselle masih memegangnya dengan erat.

“Lepaskan.”

“Apa lagi yang akan kamu inginkan?”

“Aku ingin kamu lepaskan tanganku!”

Dia berteriak, Kelly melepaskan diri dari lengan Giselle, berlari dengan keadaan marah.

Kelly berlari dengan terengah-engah sampai di depan pintu rumah Maxim, meneleponnya untuk menyuruhnya keluar, setelah beberapa saat, Maxim keluar.

“Sudah pergi menemui Giselle,kan ? Bagaimana keadaannya?”

Pak.....

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu