Cinta Di Balik Awan - Bab 12 Niat Satu Pihak

Bab 12 Niat Satu Pihak

Saat hidup sudah berlanjut dengan damai, perlahan Kelly mulai melupakan beberapa orang dan masalah yanh tak seharusnya ia ingat.

Di suatu sore menjelang malam, Kelly baru saja keluar dari perpus, seorang adik kelas lari ke hadapannya dan berbicara sambil ngos-nngosan: "kakak kelas, di gerbang sekolah ada yang mencarimu"

"Cari aku?” Kelly menunjuk ke diri sendiri karena kaget.

"Ya benar, seorang pria tampan loh."

Kelly mengangguk dan menjawab:“oke, terima kasih." Dengan langkah besar ia lari keluar sekolah, dari jauh ia melihat seorang pria memakai jas, sedang menunggu dengan sabar dengan membelakangi pintu sekolah.

“halo, permisi apa kamu mencariku?” Kelly berjalan mendekat dan bertanya.

Saat pria itu berbalik badan, seketika itu juga, ia tercengang kaget: "kamu? Kamu itu nona Kelly?” Maxim sama sekali tak menyangka, Dion menyuruhnya datang menjemput orang yang pernah menyelamatkan nyawa Dion, ternyata perempuan yang pernah memohon Maxim untuk dibawa masuk ke kediaman Dionysius......

Kelly juga agak kaget, tapi segera setelahnya ia tersenyum dan menjawab: "ya, benar itu aku."

“kalau begitu terakhir kali kamu mau masuk ke kediaman Dionysius dan mencari orang, itu mau cari direktur kami?”

“benar sekali.”

Maxim tertawa kencang seakan itu ajaib:“ternyata begitu, kalau begitu baiklah, silahkan nona Kelly naik ke mobil, direktur kami mau bertemu."

"Apa ada masalah?”

“kamu akan tahu sesampainya di sana.” meskipun agak ragu, tapi karena sopan santun, Kelly tetap naik ke mobil.

Mereka berdua sampai ke hotel paling mewah dan terkenal di Zurich, fasilitas hotel sangat lengkap, ada banyak sekali program hiburan orang kaya di sana, Maxim membawa Kelly naik ke lantai 2, mendorong salah satu pintu besar berwarna emas yang berkilauan, berkata dengan hormat: “direktur,nona Kelly sudah datang.”

Kelly melihat ke dalam, sekilas ia melihat Dion yang sedang main bilyar, Kelly buru-buru menundukkan kepalanya, telinganya tanpa sadar mulai memanas lagi.

"Biarkan ia masuk."

Kelly masuk ke dalam dengan langkah yang lambat, kedua tangannya terjalin dan berkata: "tuan Dion, senang sekali bertemu denganmu."

"Harusnya aku yang bilang kalimat itu kan?" Bibir seksi Dion sedikit tersenyum, postur main bilyarnya yang keren, membuat 5 bola yang berbeda warna semuanya masuk ke lubang yang berbeda.

"Aku tak tahu ada masalah apa kamu mencariku?"

Dion menegakkan badannya: "tidak ada masalah yang khusus, hanya saja mengingat pengorbananmu saat itu, aku ingin mentraktir kamu makan saja.”

“tak perlu, sebenarnya......” sebenarnya Kelly mau bilang, meskipun ia pernah menyelamatkan Dion, tapi Dion sudah membalas budinya itu, jadi Dion sebenarnya tak perlu terus merasa berterimakasih pada Kelly dalam hati.“

“Aku tahu kamu mau bilang apa, ini hanya niat sepihak dariku, tolong jangan menolak.” Dion menatap Kelly dengan tenang,Kelly sejenak merasa malu dan tak bisa bicara, mungkin saja karena ia dan Dion pernah punya pengalaman yang tak biasa, jadi saat berhadapan dengan Dion, ia selalu merasa pikirannya teralihkan……

“kalau begitu……baiklah.”

Kelly menyetujui karena tak enak menolak kebaikan Dion, pandangannya tanpa sadar mengamati pria di depannya itu, tinggi 180cm,  samar-samar tercium wangi segar dari tubuhnya, baju berwarna hitam yang agak pas badan membuat figurnya yang bagus terpampang sepenuhnya, rambut berwarna kuning mudanya cantik sampai membuat orang kehabisan nafas, wajah yang putih bersih, menunjukkan garis-garis wajahnya yang jelas tampan, bulu matanya yang panjang, sepasang bola mata yang bersinar bagai kristal, hidung yang mancung, bibir yang terbentuk seksi......

Kelly ingin sekali ia menjedukkan kepalanya sampai mati di meja bilyar, dia lagi ngapain sih?  Halusinasi soal Dion?

Sudah hidup 20 tahun lebih, mana pernah ia memperhatikan seorang pria separah ini!

Otak Kelly langsung refleks, ia teringat kembali kata-kata mutiara dari Rania di kafe:“harus tetap tenang saat melihat pria tampan”

ya, harus tetap tenang……

“bisa runggu aku sebentar?aku selesaikan satu permainan ini dulu”

“oh, tak masalah, selesaikan saja dulu.”

Di bawah cahaya lampu pijar, aura yang keluar dari tubuhnya sangat rumit seperti campuran dari berbagai macam aura, tidak  ada satupun yang tak memancarkan elegan dan kemurahan hati.

Novel Terkait

My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu