Cinta Di Balik Awan - Bab 414 Menangis

Setelah meninggalkan Grup Red Sun, Kelly merasa dirinya jatuh ke dalam keadaan kacau. Pertama, karena dia tiba-tiba menemukan sosok Kakeknya. Kedua, dia selalu merasa bahwa orang yang diam-diam membantunya adalah Dion.Walaupun hal itu memang agak tidak mungkin, tetapi dia lebih percaya pada intuisi di hatinya.

Setelah mendapatkan kontrak yang ditandatangani, Kelly dan Maxim terlihat lebih tenang. Meskipun proses untuk mendapatkannya sangat susah, tetapi hasilnya memuaskan. Di pesawat kembali ke Zurich, Kelly mulai bersukacita bahwa dia tidak melakukan keputusan yang gegabah.Seperti sekarang, setelah pulang nanti, berapa lama kakek yang muncul sebentar dalam hidup ini dapat mengingatnya?

Setelah turun dari pesawat, Kelly bukan langsung menuju ke kantor, ataupun ke Taman Bunga Wisteria, tetapi dia langsung menuju ke Kediaman Jin untuk menemui Dion.

Kelly ingin mengkonfirmasi spekulasi di hatinya, dan dia mulai bertanya-tanya apakah Dion benar-benar kehilangan ingatannya atau mengalami kesulitan lain.

Pelayan rumah tangga Jin keluar dan berkata, “ Nona muda keluarga kami dan Tuan Stenheim sedang pergi ke Amerika Serikat sejak dua hari yang lalu dan belum kembali.

Kelly tidak percaya, pelayan rumah pun membiarkan Kelly masuk untuk melihat sendiri, setelah berputar tiga kali, dia tetap tidak menemukan Dion. Kelly akhirnya memilih untuk percaya bahwa Dion tidak berada di Zurich, namun ini tidak mengubah keraguannya. Tidak berada di Zurich bukan berarti Dion memang pergi ke Amerika Serikat. Jika Dion pergi ke Hong Kong, siapa yang tahu?

Setelah berhasil menarik investor, apalagi investor yang sangat kuat, hal ini membuat Kelly menjadi lebih berharga di mata para pemegang saham, mereka mulai lebih menghormati Kelly. Saat rapat, mereka tidak lagi menatap Kelly dengan tatapan penghinaan dan keraguan.

Setelah rapat, Kelly kembali ke kantor dengan ekspresi kosong dengan memegang folder. Dia dipanggil oleh seseorang dari belakangnya. Dia tidak melihat ke belakang dan terus berjalan ke arah kantor.

“Tidak buruk, kamu sangat hebat.”

Leheon berjalan berdampingan dengannya dan memujinya dengan tulus.

“Masih jauh bila dibandingkan denganmu, kedepannya aku masih akan membutuhkan banyak arahan darimu, wakil direktur Mozard.”

Kelly melirik dingin padanya, mendorong buka pintu kantor dan berjalan masuk, membanting pintu. Kantor Kelly dan Leheon bersebelahan.Kantor Kelly didepan dan kantor Leheon setelahnya, sama seperti tujuan Kelly.

Setelah kembali dari kerja malam itu, Kelly yang baru saja sampai di Taman Bunga Wisteria langsung menerima panggilan telepon dari panti jompo. Telepon itu dari ruang tamu. Sebelum Kelly berbicara, pihak lain langsung membahas tentang Mila Retina, barulah Kelly tersadar bahwa yang dimaksud adalah ibu dari Jesan.

“Apa yang terjadi pada Nyonya Retina?”

“Dia tidak terkendali dalam dua hari ini dan berteriak untuk bertemu putrinya. Kami tidak dapat menghubungi putrinya, jadi kami hanya bisa menghubungi Tuan Stenheim, tetapi apakah Tuan Stenheim tidak ada di sana?”

“Benar.”

“Apa yang harus kami lakukan? Bisakah kamu datang dan melihatnya? Karena dia adalah seorang pasien yang Tuan Stenheim perintahkan untuk dijaga dengan baik, kami tidak berani menganggap enteng.”

“Sekarang?”

“Benar, sekarang dia sudah membuat banyak kerusuhan.”

“Oke, aku akan pergi melihatnya sekarang.”

Kelly menutup telepon, dan menghubungi supir untuk mempersiapkan mobil, mengganti baju dan segera menuju ke panti jompo.

Setelah perjalanan satu setengah jam akhirnya Kelly tiba di panti jompo. Setelah Kelly turun dari mobil, dia langsung bergegas ke meja depan panti jompo. Hanya ada dua perawat yang sedang bertugas, Kelly langsung bertanya, “Apakah kalian yang tadi menghubungiku?”

“Tidak, Ada apa?” tanya salah seorang perawat.

“Dua jam yang lalu pihak rumah sakit menghubungiku, katanya keadaan Mila tidak terkendali, juga menyuruhku untuk segera kemari.”

“Ah, mungkin perawat shift pagi tadi, kita baru saja bertukar shift tidak sampai satu jam yang lalu.”

Kelly mengganguk, tidak bertanya lebih lanjut dan langsung berjalan menuju kamar Mila.

Dia berjalan menyusuri lorong sampai ke kamar terakhir dan berhenti, mengetuk pintu, tidak ada yang menjawab. Kelly pun mengira pasien sudah tertidur lelap dan langsung membuka pintu untuk masuk.

Lampu di kamar tidak dinyalakan, dia meraba dinding untuk mencari tombol lampu. Setelah lampu menyala, pandangannya langsung menuju ke arah kasur, dan ternyata Mila telah tertidur lelap. Orang yang telah mengalami trauma sangat penakut, saat mereka tidur, mereka cenderung menyembunyikan kepala mereka dibawah selimut.

Kelly menggeser sebuah kursi dan duduk di sebelah kasur, dia sedang berpikir untuk menunggu Mila untuk bangun dengan sendirinya atau mau membangunkannya.

Dia memandang sekeliling ruangan yang merupakan ruangan VIP panti jompo ini. Walaupun Jesan memperlakukan Dion dengan kejam, tetapi Dion memperlakukan Jesan dengan sangat berperikemanusiaan.

Bahkan kepada seseorang yang telah menghancurkan hubungan kedua orang tuanya saja, Dion memperlakukannya dengan sangat perhatian. Tidak bisa dipungkiri, Dion adalah pria yang sangat baik. Saat Kelly mengingat Dion, ada ruang di hatinya yang mulai tersentuh. Tetapi di saat yang sama, dia juga merasakan sakit yang mendalam. Sebenarnya kapan kekasihnya baru bisa kembali ke sisinya?

Kelly menghela napas dalam, dia berdiri untuk membenarkan selimut Mila, takut dia menutupnya sampai susah bernapas.

Tepat disaat ia membuka selimut, Kelly terkejut. Detik berikutnya, Kelly langsung berteriak, dia hanya melihat sepasang mata Mila yang terbuka lebar, wajahnya berubah ungu, dan badannya yang telah membeku dari awal.

“Bibi—Bibi—Bibi—”

Dia menggerakkan badan Mila dengan sekuat tenaga, tetapi Kelly tidak mendapatkan respon apapun, , dua orang perawat tiba-tiba masuk, setelah melihat ke arah kasur, wajah keduanya langsung ketakutan, mereka berbalik badan dan keluar untuk menelepon polisi.

Sampai saat polisi tiba, Kelly baru mengetahui bahwa kedua perawat tadi mengira Kelly adalah pembunuh.

Dari hasil autopsi, dokter menyatakan, “Dia dibunuh dengan cara dicekik.”

“Ambil sidik jarinya.” Ujar seorang polisi, lalu tanpa ragu, mereka langsung mengeluarkan borgol dan berjalan menuju Kelly.

Kelly terkejut dan bergerak mundur, dia berusaha menjelaskan, “Aku tidak membunuhnya, saat aku datang dia sudah dalam kondisi seperti itu!”

“Kita akan tahu apakah kamu membunuhnya atau tidak setelah ada hasil pemeriksaan akhir, sekarang mohon kamu ikut kami ke kantor polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.”

Kelly dipaksa keluar dari panti jompo oleh polisi. Saat supir yang menunggu Kelly diluar melihatnya masuk ke mobil polisi, dia langsung mendatangnya dan bertanya, “Nyonya, ada apa? Ada masalah apa?”

“Cepat hubungi Asisten Dion!”

Begitu Kelly selesai berbicara, mobil polisi langsung bergerak. Dia duduk di dalam mobil dan mulai tenang kembali dari kepanikan sebelumnya. Akhirnya dia mepercayai apa yang disampaikan oleh Tuan Gu, bahwa mereka tidak akan bisa mengalahkan Stanley Stenheim, walaupun, Kelly telah terperangkap lagi.

Tidak heran Kelly bisa berhasil mendapatkan kontrak tanpa kesusahan, rupanya, karena ada jebakan lebih besar yang menunggunya.

Sesampainya di kantor polisi, para polisi langsung menanyainya, “Nona Kelly, mengapa kamu berkunjung ke panti jompo di tengah malam?”

“Karena aku menerima telepon dari staf perawat di panti jompo, mengatakan bahwa mental Mila tidak stabil dan mencari putrinya, mereka meminta Aku untuk menjenguknya, jadi Aku langsung kesana.”

“Apa hubungan kamu dengan Mila?”

“Suamiku adalah walinya.”

“Tolong jelaskan detail saat kejadian.”

“Baik.”

Kelly mulai menceritakan sejak dia memasuki ruangan sampai akhir. Setelah dia menjelaskan, seorang polisi masuk dan mendatangi polisi yang sedang menanyainya dan berkata, “Kita sudah bertanya kepada pihak panti jompo, tidak ada yang menghubungi Nona Kelly.”

“Mustahil!”

Ujar Kelly terkejut, “Kalian bisa memeriksa riwayat telepon rumah aku!”

“Kami sudah memeriksanya, dan tidak ada panggilan dari panti jompo di riwayat telepon.”

Kelly tiba-tiba terpana, dan tiba-tiba ia menyadari bahwa panggilan telepon itu adalah umpan untuk memancingnya ke tempat di mana insiden itu terjadi.

Pada saat ini, seorang polisi lain datang, “hasil identifikasi sidik jari juga sudah keluar, dan yang tertinggal hanyalah sidik jari Nona Kelly.”

Polisi yang menanyai Kelly menghela nafas, “Apa lagi yang ingin kamu sampaikan?”

“Aku tidak membunuh siapapun! Kenapa aku harus membunuhnya? Aku tidak ada alasan untuk berbuat seperti itu!”

“Motif pembunuhan ini adalah putri dari korban dulunya adalah mantan tunangan suamimu, beberapa tahun lalu, diantara kalian sudah ada dendam yang menumpuk.”

“Jika seperti yang kamu katakan, aku ingin membalas dendam terhadap putrinya, Mengapa aku harus melampiaskannya pada seseorang yang sudah gila?”

“Karena putrinya sudah meninggal, kamu tidak dapat melampiaskan kebencian dalam hatimu, jadi kamu hanya bisa melampiaskannya pada Ibunya.”

“Kalian memfitnah! Kenyatannya sama sekali bukan seperti itu!”

Kelly sangat marah, jelas-jelas dia adalah korban, tetapi sekarang polisi malah menuduhnya sebagai pembunuh!

Novel Terkait

Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu