Cinta Di Balik Awan - Bab 11 Pria Ini Tak Mudah

Bab 11 Pria Ini Tak Mudah

Ruangan pesta besar yang berantakan, tidak terganggu oleh keanehan yang terjadi di lantai atas.

Kelly bingung untuk waktu yang lama, akhirnya ia tak bisa menahan rasa penasarannya, menatap dan berkata pada Dion：“bolehkah aku bertanya satu hal padamu?"

Dion mengangguk dan menjawab：“boleh.” 

“kenapa kamu selalu dikejar pembunuh......” 

Dion tertawa nakal：“pohon yang besar anginnya juga besar, aku seorang pebisnis, dunia bisnis itu bagaikan medan perang, kalau bukan kamu yang mati ya aku yang mati." 

Mendengar hal itu Kelly lantas bicara：“hmm,pasti bukan semudah itu” 

Dion terkejut dan memperhatikan Kelly, tak lama kemudian bicara：“kamu pintar sekali.” 

Dion bangkit berdiri: "ikut aku." 

Kelly mengikuti di belakang Dion dengan tak yakin, baru saja keluar beberapa langkah dari kamar, tiba-tiba tak tahu dari mana terdengar suara tembakan senjata yang sangat mengejutkan, saking kagetnya Kelly memegang erat tangan pria di depannya, tanpa sadar menempel di sisinya. 

Dion melirik ke arah Kelly, menenangkannya dan berkata：“jangan takut ” kemudian ia membawa Kelly ke sebuah kamar yang bisa melihat pemandangan, dari atas sana Dion menunjuk ke suatu tempat dan berkata: "lihat ke sana." 

Kelly mengangkat kepalanya dan mencari-cari, di padang rumput yang luas, saat itu ada 5 6 orang pria berbaju hitam yang sedang jongkok, di tanah juga ada beberapa topeng yang terbuang, mereka dikelilingin sekitar belasan orang, yang setiap dari mereka memegang pistol. 

"Eh, yang itu aku kenal!" Kelly kaget dan menunjuk ke salah satu orang yang memegang listol, Dion meliriknya dan berkata：“dia pengawal pribadiku, Maxim." 

"Dia yang membawa aku masuk." Dion malah seperti tak kaget saat bicara: "kalau begitu kamu mencari orang yang tepat, ia memang selalu gentle terhadap lawan jenis " 

“kalian ini sedang apa？” 

“memancing ular keluar dari lubangnya” Dion berbalik badan, dengan tatapan dingin ia berkata: "aku mengadakan pesta topeng ini, hanya untuk memancing beberapa orang yang berniat jahat, hari ini semua yang terjadi ada dalam kendali aku, hanya kamu saja, yang terkecuali." 

Kelly agak bingung harus berbuat apa, ia malu dan berkata: "kalau begitu aku tak akan mengganggumu lagi, aku pamit pergi dulu." 

"Tunggu sebentar." Kata Dion 

Dion mencari dan mengambil sebuah pen dari kamar pemandangan itu, memegang erat tangan Kelly, menulis sekelompok angka di telapak tangannya dan berkata: "ini nomor telepon pribadiku, orang yang tahu sangat sedikit, di kemudian hari ada masalah apapun, kalau kamu telepon nomor ini, kamu akan bisa mencariku." 

Kelly membeku dan menatap jari tangannya yang lentik, dari telapak tangannya terasa geli-geli gimana gitu, membuat hati Kelly terkejut dan berdegup kencang, jarang sekali Kelly bersentuhan dengan pria, terutama pria ini bahkan pernah........terpikir lagi kejadian mengejutkan di malam 2 tahun yang lalu, dalam sekejap mata wajah Kelly jadi merah merona sampai ke telinga......

“baik.” Kelly menarik kembali tangannya dan berkata：“kita bertemu lagi nanti.” 

Dengan terburu-buru Kelly kabur dari kediaman Dionysius, langsung berlari sampai kembali ke Universitas Zurich, sekalinya masuk asrama, ia teriak kencang: “Giselle，kamu sudah pulang？！”

“Kelly……” suara menangis Giselle yang melompat bangkit dari ranjang asrama, dengan langkah cepat Kelly mendekat dan memeluk teman baiknya, bertanya dengan perhatian: “mereka apa-apain kamu nggak?”

“tidak di apa-apain, hanya mengunciku di dalam kamar kecil yang gelap gulita saja, aku kira aku tak akan bertemu denganmu lagi……” Giselle menangis dengan keras. 

"Baguslah kalau tak apa, baguslah kalau tak apa." Melihat teman baiknya kembali dengan selamat, Kelly yang awalnya ingin menyalahkan Giselle tak bisa keluar dari mulutnya.

“oh iya, kamu tahu bagaimana aku bisa dilepaskan?” Giselle tiba-tiba berhenti menangis dan bertanya. Kelly menggelengkan kepalanya dan menjawab：“ti......tidak tahu......"

“sebelumnya orang-orang yang menculikku itu sikapnya sangat jahat dan galak kepadaku, hari ini tiba-tiba sifat mereka berubah 180 derajat, tak ada angin tak ada hujan tahu-tahu bilang, tidak tahu kalau aku punya hubungan dengan Dion, bilang kalau tahu dari awal, mereka sama sekali tak akan mengganggu aku, bukannya kamu pikir semua ini terlalu aneh, aku sama Dion punya hubungan apa ya? Aku sama sekali tak kenal dia!”

Kelly menjelaskan dengan pandangan yang agak menghindar：“sebenarnya juga tidak aneh, kamu itu murid dari Universitas Zurich, Dion itu investor sekolah kita, investor punya kewajiban melindungi keamanan siswa......”

Giselle setengah percaya setengah tidak：“hah? Memang benar begitu?“

“ya, pasti begitu.” bukannya ingin menutupi, tapi Kelly mau tak mau harus menutupi, kalau sampai Giselle tahu awal mulanya dengan Dion, esok harinya, Kelly akan fokus ke sekolah.