Cinta Di Balik Awan - Bab 47 Ditakdirkan Bertemu Di Mana Saja

Keduanya bergandengan tangan masuk ke dalam Starbucks, Rania maju dan menyapanya : “Hai, Kelly, Kenapa kamu bisa datang? “

“Ow, aku pergi jalan-jalan, terus capek, jadi mau duduk istirahat sebentar. “

“Baiklah, silahkan duduk. “

Keduanya duduk dipojokkan, tidak terlalu jelas melihat tempat lain, beberapa saat kemudian, pelayan menyajikan 2 cangkir kopi, ditambah sepiring besar buah-buahan ditata indah kemari, Kelly mengusap matanya, ini adalah kopi yang paling mahal di Starbuck, buru-buru mengatakan : “Kita tidak ada memesan makanan! “

“Ada tamu meja 8 yang memesan untuk kalian. “

Suara pelayan wanita itu sedikit aneh, Kelly terkejut, dia terhadap meja 8 benar-benar terlalu sensitif.

Tiba-tiba berdiri, menyambut pandangan Dion yang dalam, dia terkejut ingin menggali dan masuk ke dalam lubang, bagaimana bisa ketika masuk dia tidak menyadari dia ada disini, jika ditakdirkan bisa bertemu di mana saja, dunia memang begitu sempit.

“Siapa? “

Giselle terlihat bingung, Kelly diam tak mengeluarkan suara, pelayan wanita itu dengan nada sebal berkata : “Dion, ternyata Kelly dan Tuan Dion saling mengenal. “

“Dion? “ Giselle seperti tidak percaya, tertegun sebentar, dia memukul meja sekali : “Dion ya, aduh, aku kenal akrab dengannya! Sangat akrab! “

Pelayan wanita itu merasa salah sangka, raut wajahnya sedikit melunak : “karena orang lain yang mentraktirmu, maka kalian silahkan menikmatinya pelan-pelan. “

Setelah dia pergi, Giselle juga ikut berdiri.

“Kamu mau ngapain? “ Kelly menariknya.

“Aku mau kesana bilang terima kasih, dia mentraktir kita minum kopi, masak tidak perlu pergi untuk mengucapkannya? “

“Tidak perlu, dia begitu kaya, tidak peduli dengan 2 cangkir kopi seperti ini. “

“Aku harus tetap kesana, dia adalah penyelamatku, aku mau mentraktirnya makan! “

“Makan apa? Dengan gajimu yang sedikit, kamu bisa mentraktirnya makan apa? Makan Streetfood? “

“Tidak perlu kamu bilang, aku sudah ada ide ini. “ Giselle menekan suaranya : “coba kamu pikirkan, dia begitu kaya, semua makanan mewah dan lezat dia pasti sudah memakannya, kadang-kadang makan sedikit yang berbeda, itu baru yang disebut kenikmatan! “

Kelly terdiam, menepuk-nepuk bahunya : “kita jangan malu-maluin? “

“Malu-maluin apa? Aku bukan mau pinjam uang kepadanya, aku mentraktirnya makan, malah aku yang malu-maluin? Apa tidak salah! “

Giselle sudah membulatkan tekad akan kesana, Kelly mati-matian menariknya.

“Kamu lepaskan aku! “

“Tidak aku lepaskan! “

Ketika keduanya sedang tarik-menarik, tiba-tiba terdengar suara rendah Pria : “kalian ini? “

“Tidak, tidak apa-apa, hanya bermain-main … …“

Suasananya tiba-tiba kaku, Kelly sangat malu mukanya memerah, dia sedikit memalingkan kepalanya, menatap sinis Giselle.

“Tuan Dion, Ha.. Halo. “

Giselle mengangguk dengan tulus dan ketakutan, terlalu gembira sampai tidak tahu tangannya harus di taruh mana.

“Halo. “

Dion tertawa dengan anggun dan berkata : “ Tidak tahu apa kalian berdua mempunyai waktu kosong, aku ingin mentraktir kalian makan. “

“Makan? “ Giselle canggung dan mengedipkan mata ke Kelly : “aku baru saja berpikir untuk mentraktirmu makan. “

“Ow, mentraktirku? Kenapa? “

“Bukankah waktu itu kamu pernah menolongku? Tidak ada kesempatan terus untuk mengucapkan terima kasih dihadapanmu! “

Kelly tetap diam, dia tahu, jika dia tidak bilang, Dion tidak akan memberitahu jika mereka sebenarnya sudah kenal sejak lama, dia memang begitu pengertian.

“Sama-sama, hanya kebetulan saja, aku sudah menerima niat baikmu, tetapi tidak perlu mentraktir makan, aku tidak terbiasa membiarkan wanita mengeluarkan uang. “

Akhirnya keduanya duduk di mobilnya, mengikutinya pergi ke sebuah restoran Italia.

Sampai saat ini, Kelly hanya bisa menerima nasib.

Ruangannya begitu mewah, selagi Dion pergi ke toilet, Giselle berkata dengan gembira : “Kelly, aku merasa seperti mimpi, aku cubit aku sebentar, lihat aku kesakitan atau tidak. “

Dia sekuat tenaga mencubitnya, berteriak kesakitan : “kenapa mencubit begitu keras? Mau membunuhku ya! “

“Cubit keras sedikit, kamu baru bisa membedakan kenyataan dan mimpi. “ Handphone disakunya berbunyi 2 kali, ketika mau mengeluarkannya, tangannya tergelincir, hampir saja handphonenya jatuh ke lantai.

Ada beberapa nasib, tidak bisa disembunyikan, juga tidak bisa dihindari.

Pesan di HP adalah Dion yang mengirimnya, hati Kelly yang awalnya bergejolak, sekali lagi bergejolak lebih kencang.

Novel Terkait

Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu