Cinta Di Balik Awan - Bab 237 Berdoa

“Berdoa.”

Hah, Celestia tertawa:” terlalu kekanakan kan? Aku dari dulu tidak pernah berdoa, karena tidak mungkin terwujud.”

“Siapa bilang? “

Aku yang bilang, kamu juga tidak berpikir dan melihat, setiap tahun berapa banyak orang yang datang kesini, juga seperti kamu memohon pada Tuhan tidak terhitung jumlahnya, meskipun Tuhan berniat membantu kalian mewujudkan, orang sebanyak ini, Tuhan juga tidak mungkin ingat setiap permohonan, Tuhan memang Yang Maha Esa, tapi Tuhan juga ada saatnya lupa.

“Kamu salah, orang yang memohon dengan ketulusan hati Tuhan tidak akan lupa.”

“Orang mana yang datang kesini dan berharap dan tidak tulus?”

“Tapi aku menggunakan ketulusan hatiku untuk memohon cinta sejatiku, aku dan adik keempatmu saling mencintai dengan tulus, Tuhan bisa membuktikannya.”

“Ya sudah ya sudah , kamu bersedia percaya ya percaya saja, lagipula beberapa tahun lagi, saat sampai ke umurku ini, kamu akan sama sepertiku, tidak percaya lagi sama Tuhan.”

“Malam sekitar jam 9, mereka berdua kembali ke hotel, baru masuk ke kamar, Dion menelepon. “

Tidak perlu bilang, Kelly tentu sangat senang, Kelly segera menerima teleponnya, memanggil dengan perasaan mendalam: “Dion sayang…… “

“Kapan sampainya? Sudah makan belum? “

“Jam 3 sore sudah sampai, sudah makan malam, barusan pergi ke gereja besar dengan Kakak Kedua, aku juga membuat permohonan. “

“Minta permohonan apa?”

“Tentu saja mohon pada Tuhan supaya melindungi kita agar bisa terus saling mencintai, tidak berpisah selamanya.”

Kelly bicara dengan lembut, di wajahnya ada sentuman yang lembut.

Di ujung 1 lagi telepon sejenak hening, sampai Kelly bingung dan bertanya: “Dion sayang, kamu masih disitu? “

“Aku di sini. “

“Kalau begitu kenapa tidak bicara? “

“Aku sudah bilang, mungkin sinyal di atas gunung tidak bagus, di Zurich hujan.”

“Hujan ya?” Suara Kelly jadi muram: “sangat berharap aku bisa menemani di sisimu sekarang.”

“Bodoh, tidak ada disini juga tidak apa, aku sudah melihat, kamu meninggalkan hati kamu di taman bunga Wisteria.”

Kelly tertawa:” kamu bicara aku sudah merasa senang.”

“Asalkan kamu senang, aku mau lanjut kerja, tidurlah lebih awal, besok aku telepon kamu lagi. “

“Baik, selamat malam.”

“Selamat malam……”

Menutup telepon, Kelly rebahan di ranjang dengan bahagia, menutup mata dengan bahagia, senyum dengan bahagia, bahagia seperti bunga.

“Sudah selesai teleponnya?”

Celestia keluar dari kamar mandi, sekalian bertanya.

“Ya. “

“aku agak haus, boleh bantu aku pergi belikan sebotol air?”

“Baiklah.”

Suasana hati Kelly baik, membuatnya mau melakukan apapun.

Kelly mengiyakan dengan santai, berlari kecil ke luar.

Keluar dari pintu hotel, Kelly baru teringat kalau ia lupa bawa dompet, terpaksa kembali lagi, mendorong membuka pintu ruang tamu, baru melangkah masuk, langsung mendengar Celestia yang sedang menelepon di kamar tidur.

Baru Kelly mau mengetuk pintu, tiba-tiba mendengar satu kalimat: “mengetahui perasaan mendalam Kelly untukmu, aku sangat tidak tega membohonginya.”

Tangan yang terangkat di tengah udara perlahan turun, tapi hatinya, malah tidak tenang.

“――besok pernikahan dilaksanakan jam berapa?”

“――yakin kalau setelah ini, kalian tidak akan berhubungan lagi?”

“――kalau tidak bicara jujur saja sama Kelly, mungkin saja ia bisa mengerti……”

“Pernikahan? Bicara jujur? Membohongi?……”

....BRUK.... suaranya, Kelly jatuh lemas di lantai, suaranya mengejutkan Celestia di kamar tidur, Celestia panik dan menutup telepon, membuka pintu dan keluar, sekalinya melirik orang yang duduk di lantai, wajahnya seketika itu juga jadi putih pucat.

“Kelly…… “

“Kakak Kedua, kamu barusan telepon siapa? Kenapa sebut namaku?””

“Aku……”

Celestia tidak punya kata-kata untuk menjawab.

“Siapa yang mau menikah? Kamu kasih tahu aku, siapa yang mau menikah?”

Meskipun hatinya sudah tahu jelas tapi malah masih bersikeras memberitahu diri sendiri kalau itu tidak mungkin, tidak mungkin, sama sekali tidak mungkin……

“A……a……adik keempat.”

dengan sangat sulit melontarkan kata-kata itu dari sela giginya, Celestia menunduk merasa bersalah.

“Kenapa? Kamu kasih tahu aku kenapa? Dion sayang tidak akan melakukan ini padaku, kamu kasih tahu aku kenapa?!”

Air mata seketika membanjiri keluar, seperti sebuah mimpi, Kelly sangat ingin menampar diri sendiri, membingungkan dirinya sendiri.

“Kelly, kamu jangan sedih, juga jangan panik, kamu dengarkan aku bicara, masalahnya tidak seperti yang kamu bayangkan, adik keempat juga kesulitan, aku kasih tahu kamu semuanya……”

Kesulitan sebesar apapun, akhirnya Dion mau menikah juga, hati Kelly, dalam sekejap sakitnya seperti tercekik.

Tuhan secepat itu, sudah melupakan harapan Kelly, bahkan menyerang balik.

Kelly tidak cukup tulus, atau cinta mereka yang tidak cukup tulus, kenapa sampai Tuhan, melukai hati Kelly……

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu