Cinta Di Balik Awan - Bab 127 Dion Brengsek

Samuel terus meneleponnya, dia mematikan telepon karena marah, malamnya, Giselle menaruh makan di depannya, dia malah tidak ada nafsu makan.

“Kamu sudah putus dengannya, untuk apa masih marah? “

Tanya Giselle yang tidak mengerti.

“Aku bukan marah padanya, aku marah pada diri sendiri, melihat mata dia yang melihat uang, aku benar tidak tahan, bisanya aku pacaran dengan orang seperti ini beberapa tahun dan menjadi pacarnya?! “

“Ei, hanya bisa bilang waktu itu kamu buta, hari ini ketemu dengan orang baik, kamu akan segera sadar. “

“Berhenti mengejekku. “

“Mana ada aku mengejekmu, aku hanya mengatakan yang sebenarnya oke? Kamu dan Dion sudah sampai tahap itu, sudahlah akui saja. “

“Aku dan Dion sampai tahap apa ya?“

Tanya Kelly dengan marah.

“Mau aku katakan dengan jelas? Kalian berdua tidur bersama dalam satu ruangan, kamu bermalam tidak pulang, siapa yang tahu paling jelas? “

dia tersipu malu sampai telinganya merah: “tidak ada, aku dan dia tidak sampai tahap itu....... “

“Hei, siapa yang percaya. “

“Terserah kalau tidak percaya. “

Giselle tiba-tiba tersenyum aneh, mengesampingkan tatapan matanya, dan berbisik di telinganya: “kalau kamu berani teriak: ‘Dion brengsek’, aku percaya sama kamu. “

“Kamu sakit ya?Aku baik-baik saja untuk apa memarahinya? “

“Lihat, lihat, kamu merasa bersalah. “

“Siapa yang salah, kamu yang tidak masuk akal! “

“Kalau tidak salah berarti sayang, kamu sayang priamu, jadi tidak iklas memarahinya. “

......benar-benar kalah dengan Giselle.

Kelly awalnya marah, dengan agresif, dan sikap sarkastik, dia berteriak: “Dion brengsek——“

“uhuk uhuk...... “

Tiba-tiba terdengar suara batuk dari belakang, dia terkejut dan melompat dari kursinya, lalu balik badan, melihat orang bersandar dipintu, saat itu, kata brengsek benar-benar tersangkut di tenggorokannya, tidak bisa diucapkan keluar, hanya bisa menahannya, hampir saja mati tersedak.

Giselle tertawa terbahak-bahak, hingga perutnya sakit, dia menghadap ke pintu, dari awal sudah sadar ada orang di luar.

“kamu......kamu...... “

Lidah Kelly seperti keseleo, “kamu sudah lama berdiri dengar kami ngobrol tapi tidak terasa keberadaanmu. “

Dion masuk perlahan, mengeluarkan HP-nya dari saku Kelly, dan bertanya dengan ringan: “Kenapa dimatikan? “

Kelly tidak ingin menjawab telepon mantan pacar.

Giselle tersenyum terbahak-bahak menggantikannya menjawab.

“Samuel kenapa? “Tanya Dion.

“Masalah kamu memberi Samuel uang sudah diketahui pacarmu. “

“Giselle!! “ Kelly meliriknya: “kamu kenapa banyak bicara? “

“Ok, ok, aku tidak banyak bicara, aku pergi sudah cukup kan...... “ tatapan mata Giselle yang tak bersalah.

Dia menutup pintu, tidak sampai tiga menit, pintu didorong terbuka: “kalian berdua, ini asrama, pelan-pelan ya. “

……

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu