Cinta Di Balik Awan - Bab 234 Pembunuh (1)

Dion perlahan menarik pelatuknya, melihat pistol sudah mau tertembakkan, malah di detik paling akhir, Dion mengangkat pistolnya ke atas kepala Rime, DOR suaranya, lampu gantung yang terang hancur berkeping-keping, seketika ruangan tersebut jadi gelap gulita.

“Kamu tidak berani menembak, jelas kalau kamu masih ingin tahu faktanya, kamu mulai percaya, ibumu adalah pembunuh.”

“Tidak peduli ibuku pembunuh atau tidak, keluarga Bishen punya kesalahan yang tidak bisa dihapuskan walau dengan kematian, mengganggu pernikahan orang lain, harus membayar harga yang pahit!”

“Ayahmu yang memaksa adik perempuanku! Saat itu ayahmu tumbuh perasaan terhadap adik perempuanku, ayahmu memakai kekuasaan keluarga Stenheim memaksa adikku jadi wanitanya, menekan bisnis suami adikku, membuat keluarga Bishen masuk dalam krisis ekonomi, adik perempuanku tidak berdaya, baru berkompromi dengannya, kemudian masalah ini diketahui ibumu, ia ribut dan bertengkar, menghabiskan seluruhnya namun malah tidak mampu membuat ayahmu berpaling kembali, jadi karena itu baru menyebabkan kisah tragis 10 tahun yang lalu, kasihan suami adik perempuanku, keluarga kecil yang biasa saja tanpa kekuasaan dilawan keluarga Stenheim yang kaya dan berkuasa, hanya bisa jadi korban kisah tragis…… “

“Apa kamu kira aku akan percaya kata-katamu? Kalau benar sesuai yang kamu katakan, kenapa kamu tidak membalaskan dendam adik perempuanmu setelah tahu kebenarannya? Malah tetap mau bekerja untuk perusahaan Stenheim?”

“Kamu kira aku tidak ingin balas dendam? Hanya saja aku memikirkan nama adik perempuanku, meski orangnya sudah meninggal, tidak perlu membiarkan orang lain salah paham dan menganggapnya sebagai orang ketiga, kalau bukan karena Jesan yang begitu ingin menikahimu, aku sudah pernah bilang, masalah ini meski matipun aku juga tidak akan bicarakan, dengan kekuatanku aku sama sekali tidak mampu menggoyahkan sedikitpun keluarga Stenheim, jadi, satu-satunya yang bisa aku lakukan, yaitu melindungi nama baik adik perempuanku!”

Bayangan tubuh Dion yang tinggi besar dalam kegelapan seperti sebuah gunung es, memancarkan aura dingin, Dion berbalik badan, perlahan berjalan pergi ke arah pintu.

“Setelah pernikahan kamu dan Jesan selesai, aku akan memberikanmu CDnya, supaya kamu tahu jelas, sebenarnya ayahmu itu orang serendah apa!”

Dion menyetir mobil seperti menggila ke kediaman Stenheim, hatinya sudah kaku, setelah diserang lagi dan lagi, sepenuhnya kaku.

Dengan wajah tanpa ekspresi Dion masuk ke ruang tamu, Bibi Min terkejut dan bertanya:” Tuan Muda, apa kamu mencari Nona? “

Dion tidak berbicara, langsung naik ke lantai atas dan masuk ke kamar yang orangtuanya dulu tinggali.

Mengunci pintu kamar dari dalam, Dion mulai mengobrak-abrik mencari sesuatu yang bisa membuktikan kata-kata Rime Retina itu dusta belaka, ayah tidak mungkin selingkuh sama ibunya Jesan, Ibu lebih tidak mungkin membuat keputusan antara hidup dan mati karena pikirannya terbelit amarah.

Dion tidak percaya, Dion sama sekali tidak percaya!

Akhirnya di ruang belajar ayah, Dion menemukan sebuah buku tipis jadul yang terselip di bagian paling bawah meja, membuka dan melihat isi buku tipis, di dalamnya tanpa disangka semua itu foto ayah dan Mila Retina, tak ada selembaran, foto ayah dan ibu.

Album foto terjatuh dari tangan ke lantai, Dion duduk putus asa tidak bisa bergerak di kursi, menutup matanya dengan penuh rasa sakit.

Waktu berlalu sedetik demi semenit, Dion tersadar dari keputusasaannya, perlahan meraba pelantiknya, sama sekali tidak ragu dan dengan dingin membakar buku tipis itu, dengan mata kepala sendiri melihat mereka terbakar sampai jadi abu.

Keluar dari ruang belajar, turun ke lantai bawah, berjalan ke arah luar dengan tetap tanpa ekspresi, seperti saat ia datang saja, tidak bicara sepatah katapun.

Melewati sisi Bibi Min, Dion menghentikan langkahnya, bertanya dengan suara serak: “kamu sudah bekerja di keluarga kami 20 tahunan kan?”

“Benar, Tuan Muda. Saat kamu berumur 5 tahun aku sudah di sini. “

“Kalau begitu kamu kasih tahu aku, perasaan antara ayahku dan ibuku baik tidak? “

Bibi Min terdiam, menjawab dengan sorot mata yang ambigu: “lumayan.”

“Bicara jujur.”

“Kadang-kadang bertengkar.”

“Karena masalah apa?”

“Aku tidak terlalu tahu jelas soal ini, Nyonya sangat sayang kamu dan nona ketiga, takut kalian khawatir, jadi meskipun bertengkar, juga disaat kalian tidak ada, tentu saja aku sebagai bawahan tidak enak bertanya.”

Dion selesai mendengar, pergi tanpa menoleh, melihat tampak belakangnya, dalam hati Bibi Min ada kesedihan yang tidak terungkapkan.

Setelah meninggalkan kediaman Stenheim, Dion menyetir mobil ke tempat penyembuhan Mila, 10 tahun lebih ini, Dion mengurusnya dengan sangat hati-hati, hanya karena keluarga Stenheim berhutang padanya, sekarang, bertemu dengannya lagi, hati Dion, ada rasa janggal yang tidak terungkapkan, seperti amarah tapi juga seperti simpati.

Sudah tengah malam, Mila sudah terlelap dengan tenang, Dion duduk di sisi ranjangnya, menatapnya parah, sebenarnya seberapa cantiknya ia dulu saat muda, sampai membuat ayah mengkhianati ibu demi dia?

Mila sudah seperti merespon saja, tiba-tiba membuka matanya, dan karena tiba-tiba melihat orang yang duduk di sisi ranjangnya, takut sampai berteriak kencang, menutupi dirinya sendiri dengan selimut.

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu