Cinta Di Balik Awan - Bab 352 Tergila-Gila Padanya

“Malam ini menginap disini?” Kelly tidak menyangka Dion bisa tiba-tiba mengajukan permintaan seperti itu, Dia masih tenggelam dalam perasaan terkejutnya dan tidak bereaksi, tahu-tahu Dion sudah memeluk pinggangnya dan membawanya ke kamar tidur.

Baru setelah Dion membaringkannya di tempat tidur, menekannya dengan tubuhnya dan ciuman panas menghujani wajahnya, Kelly baru sadar dan mencoba mendorongnya pergi namun sudah terlambat……

“Jangan bergerak atau aku mungkin akan kalap dan melakukan sesuatu yang akan membuat kamu menyesal.”

Kata-kata Dion langsung mengejutkan Kelly yang ada dibawah tubuhnya, walaupun belum tentu benar, Kelly tetap takut, “Kalau aku bersedia, kamu juga akan menepati janjimu?”

“Iya.”

“Oke…..”

Kelly perlahan-lahan menutup matanya, jika dia tidak bersedia, Dion juga tidak akan membiarkannya pergi malam ini, kalau bernegosiasi, mungkin malah akan menginjak harga diri pria itu.

Sebenarnya, Kelly menebak dengan benar. Dion pikir Kelly akan berontak, tapi tanpa diduga, dia malah langsung setuju saja, Dion marah sekali karena Kelly ternyata rela berkorban demi Leheon sampai seperti itu. Mata, hati, dan otaknya tersulut api amarah yang sangat besar.

Api amarah ini membuatnya ingin sekali memeluk wanita yang sangat dicintainya ini, biarkan mereka berdua terbakar sama-sama dan menjadi abu…..

Kelly sudah lupa dia sudah menderita berapa kali semalam, dia akhirnya tertidur di pelukan Dion, Ketika dia bangun, sudah jam 4:30 pagi. Diluar Jendela masih gelap, Ada lampu kecil di samping tempat tidur, mengirimkan cahaya berwarna kuning yang redup.

Sejak kapan Dion suka tidur dengan lampu menyala? Jika Kelly tidak salah ingat, dia tidak menyukai cahaya apa pun saat tidur.

Buka selimut dengan pelan-pelan, Kelly mengambil pakaiannya yang tidak sobek di lantai dan memakaikan di tubuhnya. Kemudian dia mematikan lampu dan mencari-cari arah pintu dalam kegelapan.

“Apakah kamu akan pergi dengan diam-diam seperti sebelumnya?”

Tiba-tiba, terdengar suara serak kecil dan magnetis dari arah belakangnya.

Kelly tidak melihat ke belakang, dan berdiri dalam kegelapan serta menjawab dengan ringan: “Aku pergi, ada alasan bagiku untuk pergi.”

“Bukankah ini yang aku katakan padamu waktu itu? Kalau kamu ingat kalimat sebelum ini, kalimat sesudah ini kamu juga tidak mungkin lupa.”

Tentu saja Kelly ingat, Bagaimana mungkin dia lupa.

“Jika kamu mengatakan kamu masih mencintaiku, aku akan memberitahumu bahwa aku akan menunggumu.”

Begitu Dion selesai mengatakan itu, dia mendengar jawaban dingin Kelly: “Aku sudah tidak mencintaimu lagi, jadi malam ini adalah yang pertama dan terakhir sesudah lima tahun ini.”

Tidak ada suara lagi di belakangnya, hanya udara dingin yang mendekatinya, Kelly menarik napas panjang: “ingat janji kamu, jangan lampiaskan kepada orang lain karena dendam diantara kita.”

“Kenapa kamu harus melindunginya seperti ini?”

“Jika kamu berpikir begitu, aku tidak peduli.”

Kelly membuka pintu dan keluar tanpa menoleh lagi, Dia tidak menyangkal atau mengakuinya, Leheon berhutang padanya, Dia tidak pernah memaafkannya, tetapi dendam tetap dendam, hutang budi beda lagi, Leheon membantunya ketika dia berada di waktu yang paling sulit, Dia tidak akan melupakan itu.

Kembali ke rumah, berdiri di dalam kamar putrinya sebentar, lalu keluar, ke kamar mandi, tubuh bagian bawah masih sedikit sakit, Kelly ingin membersihkan semua yang ada hubungannya dengan Dion, jangan meninggalkan apapun yang bisa membingungkan kesadarannya.

——

Sepanjang hari, wajah Dion suram, Maxim sudah menahan diri sepanjang pagi sampai siang dan tidak berani bertanya, Pada sore hari, dia akhirnya bertanya: “apakah kamu ada ketemu Nona Kelly?”

Dion ragu-ragu sejenak dan mengangguk: “Ya.”

“Apa yang Kelly katakan? Apakah dia ada memberi tahu kamu siapa ayah anaknya?”

“Leheon.”

Maxim mengerutkan kening: “apakah kamu percaya?”

“Tidak percaya.”

“Apa yang akan kamu lakukan?”

“Karena aku tidak tahu harus berbuat apa, jadi aku sangat kesal.”

Dion menghela nafas pelan, Intuisinya memberi tahu dia bahwa anak itu 80% ada hubungan dengannya, tetapi sayangnya, Kelly tidak mau mengakuinya.

“Apa masalahnya? Tinggal periksa DNA anak itu, semuanya akan jelas.”

“Tidak, itu akan menyakiti hatinya Kelly.”

Mata Maxim membelalak kaget dan berbisik: "Kalau hanya terluka sedikit……”

Kirain hanya ngomel sendiri, tidak disangka terdengar oleh pria di depannya: “karena Kelly sudah sangat terluka, aku tidak ingin menyakitinya lagi.”

Tadi malam, setelah Kelly pergi, Dion duduk dalam gelap untuk waktu yang lama dan merokok habis sebungkus rokok. Setelah melewati lima tahun, ternyata harga diri seorang lelaki bukanlah yang utama, dia akhirnya mengerti bahwa hal yang tidak bisa dia tanggung adalah kehilangannya.

Kalau membawa anak untuk melakukan tes DNA pasti akan melukai hatinya, tetapi ini adalah satu-satunya cara. Dion tidak bisa mengharapkan Kelly akan memberi tahunya, Dia tidak akan memberitahu, Jika dia ingin memberitahu, dia dari awal sudah memberitahu, tidak akan menunggu sampai sekarang.

Di malam hari, Dion kembali ke Sungai Xing, Tanpa diduga, dia bertemu putrinya Kelly di depan gerbang komplek, Dion duduk di dalam mobil dan menatapnya dengan tenang, memikirkan saran Maxim dan tenggelam dalam perlawanan dan kontradiksi.

Setelah berpikir lama, dia akhirnya memutuskan untuk tidak menerima nasihatnya Maxim, Dia memikirkan mata menyakitkan Kelly ketika dia memintanya untuk menerima anak itu lima tahun yang lalu, Dia tidak tega untuk menyakitinya lagi.

Dion buka pintu mobil dan keluar dari mobil, dia berjalan lurus ke arah Wanwan, berjongkok dan bertanya: “Mau pergi dari rumah lagi?”

Anak kecil yang lucu itu mengangkat kepalanya, setelah melihat orang di depannya, dia tidak mengatakan apa-apa, dan menundukkan kepalanya lagi.

Wanwan duduk di taman komplek, memegang lututnya yang tertekuk dengan tangannya, dengan wajah merah muda kecilnya terkubur di tengah lututnya.

Bulu matanya yang panjang berkedip, sepertinya ada sesuatu di benaknya.

“Tidak ingat aku lagi? Aku pernah traktir kamu makan KFC, ingat tidak?”

Dia masih tidak berbicara, Dion melihat sekeliling dan menghela napas dengan sengaja dan berkata: “ah, sekarang guru TK ngajar murid-muridnya untuk tidak mengenali orang lagi.”

Langkah ini benar-benar berhasil, Wanwan mengangkat dagunya dan berkata dengan marah: “Tidak ada hubungannya dengan guru kami, ibuku tidak mengijinkan aku berbicara denganmu.”

“Kenapa ibumu tidak mengijinkan kamu berbicara denganku?”

“Aku mana tahu, Ini masalah antara orang dewasa.”

Dion tersenyum: “apa yang kamu lakukan di sini? Dimana ibumu?”

“Ibuku pergi karena ada urusan, aku menunggunya di sini.”

“Dia meninggalkan kamu sendirian di rumah?”

“Hari ini berbeda, bibi pengasuh kebetulan juga pulang, jadi aku sendirian.”

“Apakah kamu sudah makan?”

“Belum, ibu bilang dia akan segera kembali dan membawaku keluar untuk makan.”

Dion merasa tidak nyaman dan berdiri: “Ayo, paman akan membawamu pergi makan.”

“Tidak, aku sudah berbicara dengan kamu, Jika aku pergi makan bersamamu lagi, kalau ketahuan ibuku, aku pasti dihukum…….”

“Itu tidak masalah, Aku akan mengantarmu pulang setelah kita makan, Aku punya cara yang bisa membuat ibumu tidak akan marah padamu.”

“Bagaimana caranya?”

Dion memikirkannya: “Bagaimana kalau kamu bilang aku menculikmu? Bagaimanapun, ibumu memiliki kesan buruk terhadapku.”

Hati Wanwan jadi bimbang, apalagi dia sekarang benar-benar sangat lapar.

“Baiklah.”

Sebenarnya, Wanwan ingin menolaknya karena gengsi, tetapi perutnya tidak bisa diajak bekerja sama.

Dion merasa geli dengan kata-kata polos Wanwan, gandeng tangan kecilnya dan naik mobil, dan pergi ke restoran makanan barat.

“Ibumu pernah membawamu ke sini?”

Melihat matanya Wanwan yang bersinar dan melihat sekeliling, kurasa ini pertama kalinya kesini.

“Ya, belum pernah, ibuku bilang makanan khas China lebih bergizi daripada makanan khas barat, ibuku berharap aku bisa tumbuh lebih kuat.”

“Tapi kamu terlihat tidak begitu kuat, kan? bahkan kurus.”

“Karena kesehatan badanku kurang baik, ibu paling takut kalau aku sakit, selama aku sakit, dia pasti tidak bisa makan dan tidur.”

Novel Terkait

The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu