Cinta Di Balik Awan - Bab 225 Menolak

Kelly dengan kuat mendorongnya dan berkata dengan kepala yang diangkat tinggi : “Aku bukan hanya akan menyebut namanya, aku juga akan berpacaran resmi dengannya, mulai dari hari ini, aku bukan wanita bodoh yang hanya bisa menangis dan khawatir, kamu ingin aku hidup rendah, aku malah mau hidup dengan bebas !”

Setelah dia selesai mengatakannya, menggerakkan kaki lari keluar dari bangunan itu, menghentikan mobil dan pergi ke apartemen Leheon.

Leheon juga baru pulang rumah dari bandar udara, Kelly menekan bel pintu, dia membukanya, dengan terkejut melihatnya.

“Kamu bukannya...”

“Biarkan aku masuk baru membicarakannya.”

“Baik.”

Dia masuk ke dalam ruangan, ada sedikit kesal : “Maaf, sebenarnya orang yang di bandara tadi orang suruhannya Dion”

“Tidak apa - apa, aku tahu.”

Leheon melihat dia yang seperti ingin berbicara tapi tidak, duluan bertanya : “Ingin mengatakan sesuatu kan?”

“Iya, aku ingin meminta bantuanmu lagi.”

“Lanjut membawamu pergi ?”

“Bukan, sudah ketahuan, tidak akan gampang untuk mau pergi lagi, aku ingin... berpacaran denganmu.”

“Berpacaran denganku ?” Leheon sedikit terkejut.

“Maksudku adalah berpura - pura pacaran, bukan pacaran yang sebenarnya.”

Kelly sebenarnya sangat tidak enak berkata seperti ini, karena meminta tolong seperti ini sedikit kelewatan.

“Menggunakanku untuk memancing Dion kan ?”

“Kamu boleh menolakku sepenuhnya, kamu ada hak untuk menolak.”

Leheon berpikir dan menganggukkan kepala : “Baik, aku menyetujuinya.”

Dia tidak berpikr dia dengan mudah sudah menyetujuinya, dalam sesaat malah merasa tidak enak.

“Terima kasih.”

“Kenapa sopan ? Aku sudah pernah bilang, asalkan kamu meminta tolong padaku, setiap saat aku bersedia untuk membahayakan diriku sendiri.”

“Kenapa kamu begitu baik padaku ?”

“Karena kita teman.”

“Kamu selalu sebaik ini pada temanmu ?”

“Umumnya iya.”

Dia berkata seperti ini, dia menjadi lebih tenang, perasaan tidak enak dalam hati juga sudah berkurang.

“Malam ini, makan malam lah disini ? Aku memasaknya sendiri.”

“Kamu bisa masak ?”

Leheon tertawa,” jangan meremehkanku, bekerja dengan baik di kantor maupun rumah, aku adalah pria yang paling baik di dunia.”

“Baiklah.”

Kelly menganggukkan kepala : “Maka lebih baik menerima daripada menolak.”

Keduanya pergi membeli sayur bersama, saat pulang Kelly ingin membantunya, tapi dia malah melambaikan tangan : “Kamu cukup bertanggung jawab untuk makan saja.”

Dia tertegun dan berbalik keluar dari dapur.

Kata yang sangat akrab, seperti dia juga pernah mengatakannya pada Dion, kamu cukup bertanggung jawab untuk makan saja.

Kelly yang bosan dalam waktu kosong setelah berkeliling beberapa kali, kembali ke pintu dapur melihat Leheon memotong sayur, teknik pisaunya sangat membuat orang memuaskan mata, tepat dan cepat, rapi lagi.

“Pria yang bisa memasak sangat berkarisma.”

Dia bersandar di pintu dengan sangat memuji.

“cukup memujiku saja, tolong jangan jatuh cinta padaku.”

......

Makan malam yang mewah dibawah keahlian masaknya yang sempurna dengan cepat disidangkan, seekor ikan kukus disidangkan dengan aroma yang sangat wangi, dia malah menggunakan sumpitnya menghalangi Kelly.

“Kenapa ?”

“Aku bantu kamu mengambilnya.”

Sumpit Leheon bergerak ke arah kepala ikan, lalu pelan - pelan mengeluarkan mata ikan dan membawa ke piringnya.

“Bagaimana makan malam ini ?”

Dengan mulut sedang mengunyah makanan.

“Maksudku kenapa membuatku makan mata ikan ?”

“Jangan meremehkan mata ikan, mata ikan itu diambil untuk orang tercinta.”

Dia terkejut dan membuka mulut besar : “Tercinta... kamu bukan bilang cinta aku kan ?”

“Tidak boleh ?”

“Tentu saja tidak boleh, kamu tadi baru menyuruhku tolong jangan jatuh cinta dengan kamu.”

“Aku bilang kamu tidak boleh cinta aku, tapi tidak bilang aku tidak boleh cinta kamu.”

Kelly menghembus udara dingin, dengan serius berkata : “Leheon, kamu jangan bercanda, candaan ini sama sekali tidak lucu, sungguh.”

“Tidak lucu."

Dia membuka mata besar : “Bercanda denganmu malah membuatmu terkejut seperti ini, masih bisa menyuruhku berpura - pura pacaran, untung saja Dion tidak ada disini, kalau dia disini dengan penampilanmu yang seperti ini, aku hanya bisa memberimu nilai sepuluh.”

......

Setelah makan malam, Leheon mengirimnya kembali ke taman bunga Wisteria, turun dari mobil, dia terkejut melihat mobil Dion berhenti di luar pintu taman, langsung mengeluarkan senyum seperti bunga dan berjalan ke hadapan Leheon, sengaja berpamitan lama dengannya.

“Sudah larut, aku pulang dulu.”

“Iya baik, hati - hati menyetir.”

Dia melambaikan tangan, melihatnya sampai mobilnya hilang menjadi titik hitam, sebuah suara dengki datang dari belakang : “Kamu benar menganggap perkataanku sebagai angin lalu saja ?

“Perkataan apa ?” Dia yang mengerti sengaja bertanya.

“Aku menyuruhmu jangan dekat-dekat dengannya !”

“Maaf, kamu ada hak untuk memilih menikah dengan siapa, aku juga memiliki hak berpacaran dengan siapa. Kita berjalan pada jalan masing-masing.”

Kelly mengangkat dagu dan berjalan masuk ke taman bunga Wisteria, berjalan beberapa langkah lalu berbalik kepala mengatakan : “Keterampilan tangan Leheon sangat bagus, tidak seperti seseorang yang hanya bisa bekerja di kantor.”

Kedua mata Dion hampir memunculkan api, dia dengan langkah yang cepat berjalan ke arahnya dan menahannya : “Kamu pikir dengan cara ini memaksaku maka akan sesuai dengan keinginanmu ?”

“Aku tidak memaksamu, semua keputusan tetap di tanganmu, bagaimana kamu memilihnya itu masalahmu, dan aku tahu, aku di hatimu tidak pernah sangat penting !”

Malam ini, Kelly resmi berpisah dengan Dion, dia pindah ke kamar tamu di sebelah, dan hilang dari hadapannya, Dion mengetuk pintu, dia tidak membukanya, pintu dikuncinya dari dalam, dalam keadaan marah dia menetap di ruang buku semalaman.

Pagi hari ke perusahaan, ekspresi Dion garang, memanggil Maxim masuk ke dalam kantornya, memesannya dua hal, pertama menyelidiki Leheon, kedua setiap hari melaporkan keberadaan Kelly.

Dia harus meyakinkan, wanitanya sungguh tidak berhubungan dengan pria itu.