Cinta Di Balik Awan - Bab 93 Kamu Ganti Pacar Lagi?

Kelly terkejut dan menatapnya dan berkata: “kamu latar belakang dari mana?”

Dalam hatinya berpikir, jangan-jangan ini mata-mata yang dikirim oleh Nona Mulan.

“Saya tidak mempunyai latar belakang apa pun, tetapi sama seperti kamu, orang bernasib buruk yang dipaksa untuk datang kencan buta.”

Apakah ada hal yang kebetulan seperti ini di dunia? Dia tidak mempercayainya.

“Mengapa kamu mau datang kencan buta? Kamu terlihat bukan orang yang susah untuk mendapatkan istri.”

Pria itu menghela nafas: ”Setiap keluarga memiliki kesulitan tersendiri, percayalah, dibandingkan dengan wanita, setengah dari waktu pria, jika bukan dalam kencan buta, maka dalam perjalanan ke kencan buta. ”

Kelly ditertawakan oleh bahasanya yang lucu, dan tiba-tiba kesan terhadapnya membaik.

Keduanya mengobrol dengan sangat bahagia, dia tahu namanya, Leheon, orang asal Beijing, yang mengejutkannya adalah Leheon juga pernah belajar di Universitas Zurich, dua tahun lebih tinggi darinya. Setelah lulus, dia direkrut oleh perusahaan besar lokal dengan gaji tinggi dan saat ini menjadi manajer departemen penelitian dan pengembangan.

Alasan kencan butanya adalah karena dia mengenal ibu angkat dua tahun yang lalu, ibu angkatnya itu terlalu antusias, selalu merasa bahwa umurnya sudah tidak kecil dan ingin memperkenalkan kekasih kepadanya, karena dia susah menolaknya, jadi terpaksa pergi kencan buta satu demi satu.

Matahari sore lembut yang menyinari orang dan suasana hati juga sangat menyenangkan.

Mulan membawa seorang pria masuk ke kafe dan Kelly sedang mengobrol dengan sepenuh hati, sehingga dia tidak menyadarinya.

Namun, Mulan sudah melihatnya pada pandangan pertama, dia mengira dia salah melihat, dia membuka mulutnya lebar-lebar dan tidak merespon untuk waktu yang lama.

“ Apa yang terjadi?”

Pria di sebelahnya bingung dan bertanya, Mulan tersenyum canggung: “Tidak apa-apa, ketemu seseorang yang kenal.”

Setelah menemukan tempat duduk, Mulan langsung mengambil kesempatan untuk pergi ke kamar mandi dan menelepon ke Dion.

Segera setelah telepon terhubung, dia dengan tergesa-gesa bertanya: Adikku, Apakah kamu ganti pacar lagi? ”

Dion menjawabnya dengan nada tidak enak: “Siapa yang ganti pacar, bolehkah kamu bicara dengan normal?”

“Bukan, maksudku, apakah kamu sudah putus dengan gadis bernama Kelly?”

“Belum pernah pacaran, Dari mana putusnya?”

Mulan menghela nafas:” Oh, pantas ...”

“Apa yang terjadi?”

“Tidak apa-apa, tadi aku melihat dia bersama seorang pria mengobrol dengan senang. Orang yang tidak tahu, lihatnya sih mereka adalah sepasang kekasih. ”

Ada sejenak keheningan di telepon. Setelah beberapa saat, Dion bertanya dengan datar: “Di mana kamu melihatnya?”

”Kafe Irlandia. ”

“Papp”, telepon ditutup, Mulan dengan cemberut berkata: “Tidak bisakah mengatakan bye bye? Pria yang tidak sopan!”

Setengah jam kemudian, sebuah mobil Spyker berhenti di depan pintu kafe Irlandia. Seorang pria turun dari mobil dan berjalan langsung masuk ke kafe.

Melihat ke sekeliling dan sekilas langsung menemukan targetnya.

“Nona Kelly”. Pria itu memanggilnya dengan pelan.

Kelly mengangkat kepalanya dengan terkejut: “Asisten Maxim? Kamu juga datang untuk minum kopi?”

“Bukan, Tuan Dion ada di luar dan memerintahkanmu keluar sebentar. ”

Kelly terkejut, tersenyum dan mengalihkan pandangannya ke Leheon: Senior Le, kita membuat janji lain kali saja, aku akan memberikan kamu informasi kontakku. ”

Setelah menukar nomor telepon masing-masing, Kelly melambaikan tangannya dan pergi.

Keluar dari kafe, matahari di luar agak menyilaukan. Kelly perlahan-lahan berjalan ke Spyker, membuka pintu dan memasukinya.

“ Ada apa kamu mencariku?

Ketika dia memikirkan sikap kakaknya yang menganggap dirinya lebih tinggi dari orang lain tadi, dia mempunyai keinginan untuk mencekik Dion.

“Siapa pria itu?”

Dion menunjuk ke posisi jendela di sisi kiri lantai dua. Mengikuti garis pandangnya, ternyata bisa melihat tempat dia baru saja duduk.

“Oh, seorang alumni yang aku ketemu tadi dalam kencan buta.”

”Kencan buta? ? ”

Dion berpikir bahwa dia salah mendengarnya dan mengangkat alisnya dengan tinggi.