Cinta Di Balik Awan - Bab 194 Tak Menyerah

Sampai ke sekolah, Giselle melihat tampang Kelly yang letih, bertanya dengan gugup: "ada masalah apa lagi?

"Jesan pindah ke Taman Bunga Wisteria."

"APA???"

Giselle melompat: "apa ada kesalahan? Atas dasar apa Jesan pindah ke sana? Bagaimana kamu kalau dia pindah? Apa Dion bisa setuju dia pindah!"

"Kalau Dion tak berhutang pada Jesan, ia pasti tak setuju, tapi ada cara apa lagi, Dion berhutang pada Jesan, lagian hutangnya begitu banyak……"

Kelly menghela nafas kuat-kuat.

"Ya Tuhan, kalau begitu kamu buruan pindah balik ke asrama lagi, wanita itu pikirannya sakit, bisa saja ia terpikir cara apa untuk menyiksamu."

"Tidak apa, aku masih bisa mengaturnya, sembunyi sebentar tapi tak bisa sembunyi seumur hidup, yang harus dihadapi suatu saat harus dihadapi, mungkin saja sekarang Jesan hanya tidak damai dengan ribut sedikit, aku percaya suatu hari nanti, Jesan bosan ribut terus, tak akan menghabiskan waktu dengan kami lagi."

"Kalau begitu kamu juga tak bisa membiarkan Jesan seenaknya menyiksamu, Jesan pindah ke Taman Bunga Wisteria, kamu balik ke Kediaman Besar Stenheim."

"Tak ada gunanya, hati Jesan terisi amarah, tak akan membiarkan tanpa mencari orang untuk melampiaskannya, aku mau pindah balik ke Kediaman Besar Stenheim, kamu percaya tidak, Jesan pasti mau ikut pindah."

Giselle menarik rambutnya dengan muram: "kalau begitu kamu menyerah saja sama Dion, jangan sampai waktunya nanti kamu mati dengan sedih."

"Dibanding mamaku yang pada awalnya bunuh diri memaksaku putus dengannya, sekarang ada sedikit kesulitan, tak masuk hitungan."

Kelly tak akan mudah menyerah, sama seperti pada awalnya ia, memulai dengan tak mudah menyerah.

Karena sudah dimulai, Kelly tak akan membiarkan dirinya sendiri untuk menyerah di tengah jalan.

Akhir pekan, cuacanya teramat bagus, Kelly tak perlu ke sekolah, pagi hari, Bibi Yu lari ke lantai atas memanggil Kelly dengan senang: "Nona, Nona, dandelion nya bertunas."

"Sungguh?"

Kelly menerobos ke lantai bawah dengan semangat, berlari gila-gilaam ke taman, sekalijnya melihat dandelion yang dirawat dengan hati-hati benar bertunas, bersorak dengan senang: “yay, syukurlah!!”

Nona, kalau Tuan Muda tahu pasti sangat senang.

Benar, Bibi Yu, aku sangat senang.

Kelly senang sampai memeluk Bibi Yu, setelah malam itu tahu Dion memberikan Kelly hadiah khusus ini, Kelly dalam hati diam-diam bersumpah, tak peduli seberapa sulit, Kelly harus membiarkan dandelion nya berakhir dengan mekar, sama seperti perasaannya dengan Dion, juga akan berakhir dengan mekar.

“Mereka sedang apa?”

Bibi Min mendorong Jesan keluar dari ruang tamu, melihat 2 orang berwajah senang, Jesan bertanya dengan dingin.

“Tak tahu.”

“Tanya sana.”

“Baik……”

Bibi Min pura-pura sembarang berjalan mendekat, bertanya dengan nada bicara yang sarkastik: “duh, pagi-pagi begini kalian menemukan harta karun ya? Senangnya sampai begini.”

Kelly tak menggubrisnya, Bibi Yu dengan bangga menunjuk dandelion dan berkata: “di dunia ini yang lebih berharga dari harta karun itu kesungguhan hati seseorang, sudah lihat belum, ini ditanam khusus oleh Tuan Muda untuk Nona Kelly, simbol cinta.”

“Bibi Yu.”

Kelly memberi sinyal dengan sorot matanya supaya Bibi Yu tak bicara, sayang ia terlambat menghentikannya, Bibi Yu tetap bicara, Bibi Min juga mendengar.

Novel Terkait

The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu