Cinta Di Balik Awan - Bab 180 Bercanda

“Ha, Apa yang kamu bilang ? Aku pergi dengan pria apa...”

“Bercanda.”

“Jadi kamu ada rencana ?”

“Harus menemukannya, tapi ada hal yang aku sedikit khawatir, dia kemungkinan bisa keluar dari Zurich.”

“Keluar yah keluar saja, kamu juga jangan banyak berharap dengannya, mungkin saja dia tidak memiliki apa yang kamu inginkan.”

Dion memukul ringan kepala Kelly : “Kalau dia tidak tahu apa - apa, apa perlu bersembunyi sampai segitunya ?”

“Betul juga.”

“Sudahlah, cepat tidur, besok pagi aku masih memiliki rapat yang penting.”

“Iya.”

Dia menganggukkan kepalanya dengan ringan, menutup mata, dan berbalik tidur.

Biasanya kalau tengah malam terbangun maka akan sulit untuk tidur kembali, dan lebihnya malam ini mimpi buruk.

Mengingat kejadian dalam mimpinya, dia dengan erat memegang pinggang Dion.

Mencintaimu, aku baru mengerti arti dari rindu, kesedihan dalam perpisahan dan penyiksaan dalam kecemburuan, dan sifat posesif yang tidak terbatas, Kenapa setiap pergerakanmu membuat perasaanku naik dan turun ? Kenapa aku selalu takut waktu akan berlalu dengan cepat dan tidak bisa bersamamu selamanya ?

.....

Pagi cerah, melihat kedua orang itu kembali ke pasangan yang penuh cinta seperti dulunya, muka bibi Yu terlihat sangat senang.

Setelah selesai sarapan, Kelly berkata : “Dion, hari ini aku ikut mobilmu ke sekolah boleh ?”

“Baik.” Dia menganggukkan kepala.

Setelah naik ke mobil, menyalakan mesin, mobil perlahan mengarah ke bawah gunung

Pemandangan dalam perjalanan sangat indah, dia sambil mengagumi sambil berkata :” Aku memutuskan lain kali naik mobilmu, menghemat tenaga.”

Dia tertawa : “Tidak masalah, mobil diduduki oleh wanita cantik, ini adalah hal yang membanggakan.”

“Oh ya, Kasih kamu sesuatu.”

Dari tasnya Kelly mengeluarkan jimat keselamatan, menggantungnya di mobil.

“Apa ini ?”

Sewaktu aku liburan aku membelinya, bisa menjagamu untuk tetap sehat dan selamat, dan juga bisa taruh foto.”

Dion melihatnya, dan bercanda :” Oh, Siapa ini ?”

Dia bersandar kearahnya, menutup wajahnya dan berkata :” Pastinya wanita cantik.”

Mobil tiba - tiba berhenti, dia dengan bingung bertanya : “Kenapa ?”

Mengikuti arah pandangnya, dia melihat Jesan yang menunggu di pinggir jalan, dalam sesaat, hatinya mengepal.

“Kamu tunggu disini, aku pergi sebentar dan kembali.”

Dion membuka pintu mobil, berjalan mendekati Jesan, melihat kakinya dan berkata :” Kaki yang keseleo sudah sembuh ?”

“Iya, sudah.”

“Apa yang kamu lakukan disini ?”

“Aku ingin bilang padamu, bibi Melvi kemungkinan sudah meninggalkan Zurich.”

“Aku tahu.”

“Jadi apa rencanamu ?”

“Aku akan mengatur orang untuk menjaga pintu imigrasi, membuatnya tidak bisa pergi kemana - mana.”

“Kalau begitu malam ini kita pergi lihat tempat tinggalnya ?”

Dion berpikir sebentar dan menggelengkan kepala : “Tidak usah, masalah ini aku akan menyuruh Maxim mengurusnya.”

Jesan terkejut, melihat Kelly, dan langsung mengerti, dia menarik nafas yang dalam : “Baik, begitu saja, kalau ada hal lain aku akan menghubungimu.”

Dia berbalik dan pergi, Dion juga kembali ke mobil.

Mobil lanjut berjalan, tapi pemandangannya tidak secantik tadi lagi,

Waktu semakin berkurang, makin berjalan makin cepat, setiap hari Kelly selain pergi ke sekolah, dia diam berada di taman bunga Wisteria, menanam bunga, berlatih menulis kaligrafi, dia tidak seperti Giselle, selalu depresi, merasa waktu berlalu dengan cepat, kebalikannya, dia selalu berharap waktu bisa berlalu lebih cepat, kalau bisa sampai suatu hari dimana dua tahun kemudian, saat itu, mimpinya akan terwujud.

Akan tetapi, belum sampai hari yang dia tunggu, hal yang dia tidak terpikirkan terjadi.

Di suatu hari tengah malam, bunyi dering yang keras membangunkannya dan Dion, membuka lampu, rupanya ponsel Dion, dia mengerutkan alisnya dan mengangkat :” Jesan, sudah sangat malam ada masalah apa ?”

“Dion, kamu cepat datang ke tempat tinggal Bibi Melvi, aku sudah menangkapnya, tapi dia masih tidak mau bilang apa yang terjadi waktu itu.”

Dion langsung membalikkan badan dan duduk, dengan suara yang tajam mengatakan : “Aku akan segera pergi kesana, kamu jangan membiarkannya kabur !”

Kelly menggosok matanya yang sulit terbuka, dengan suara ringan mengatkan : “Ada masalah darurat apa ?”

“Jesan sudah menemukan Bibi Melvi, aku harus segera kesana, kamu tidur dengan baik, jangan berpikir banyak.”

Dia menganggukkan kepala, melihatnya keluar dari pandangannya, hatinya mulai merasa tidak tenang.

Dion mengendarai mobil dengan cepat sampai ke tujuannya, Jesan melambaikan tangannya :” Dion, sini, sini !”

Melvi dengan sekuat tenaga ingin melarikan diri, tapi malah ditahan oleh Jesan, Dion menghampiri, dan memegang tangannya, melihatnya dengan pandangan yang tajam, dia dengan takut menundukkan kepalanya, akhirnya menyerah untuk bergulat.

“Katakan, apa yang terjadi di kapal tahun itu ?”

Melvi menggelengkan kepala : “Aku tidak tahu, aku tidak tahu...”

“katakan kalau tidak.. ?”

Dion mengeratkan pegangannya di tangannya, dengan sengaja memperingatkan : “Dengar - dengar putramu juga di Zurich, kalau kamu tidak berharap terjadi apa - apa padanya, lebih baik katakan semua apa yang kamu tahu.”

Setelah mengungkit putranya, Melvi dengan kasar mengangkat kepalanya, giginya menggigit bibirnya, hampir saja berdarah, baru dia mengatakan : “Baik, aku bilang.”

“Dion, hati - hati !!!”

Belum sempat mengatakan hal yang sebenarnya, sebuah mobil dari jarak 100 meter datang dengan cepat, karena kecepatannya terlalu cepat tidak sempat melakukan apa - apa, hanya terdengar suara tabrakan, darah, penuh dengan darah, malam penuh darah merah...

Sebelum subuh, ponsel Kelly berdering, dia dengan panik mengangkatnya, semenjak Dion pergi, selama empat jam ini dia tidak menutup matanya.

“Nona Kelly, kamu harus datang ke rumah sakit.”

Yang berbicara adalah Maxim.

Suara ‘plak’, ponsel jatuh dari tempat tidur ke lantai, dia tertegun.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu