Cinta Di Balik Awan - Bab 126 Tidak Berjuang

Keesokan harinya, Samuel tidak datang menemuinya.

Kelly meneleponnya sekali lagi, tapi HP dalam mode mati.

Dengan putus asa, dia menelepon Maxim, berharap dia bisa membantu mencarinya.

Maxim langsung mengiyakan, dan siangnya mengirimkan hasil pencarian.

Dari lokasi, dia menemukan hotel berbintang di pusat kota, dia berdiri di depan pintu hotel, kakinya seberat besi, tidak bisa bergerak selama puluhan menit.

Dia naik lift ke lantai enam, membunyikan salah satu pintu bel, pintu setengah terbuka, Samuel berdiri di pintu dengan wajah kosong, dan bertanya: “Siapa. “

Kelly tidak mengatakan sepatah kata pun, begitu melihat, tatapan orang itu sedikit panik: “Kelly...“

“Kenapa kamu bisa tinggal disini？“

Dia melangkah maju kedepan, mungkin karena Samuel merasa bersalah, dia mundur dan berkata: “aku ingin pindah lingkungan baru. “

“Pindah lingkungan? “ Dia tersenyum dingin, lihat sekeliling: “lingkungan di sini benar-benar bagus, sangat mewah, sangat bermutu tinggi, sangat nyaman. “

Samuel menelan ludahnya dengan canggung: “Kelly, kamu masih belum beritahu aku, bagaimana kamu mencari tempat ini? “

“Bagaimana aku mencari kesini itu tidak penting, yang penting, kenapa kamu punya uang tinggal di tempat yang bagus?! “

Kelly lebih kurang sudah bisa menebak sesuatu, tatapan matanya berangsur-angsur berubah dari marah menjadi ironi.

Tidak ada uang lagi, tapi tinggal di hotel mampu......

“Iya kan? “ Matanya melirik tumpukan baju branded di sofa, sudut mulutnya menyeringai dengan ironi: “tinggal di hotel berbintang, beli baju branded, Samuel, dalam semalam perubahan kamu cukup banyak, tidak hanya pemikiran mu saja yang berubah, bahkan kamu juga berubah, sekali balik badan langsung berubah, boleh tanya tidak, bagaimana cara kamu berhasil berubah dalam sekejap menjadi orang kaya baru? “

Samuel balik badan mengeles: “apanya orang kaya baru, awalnya aku menabung untuk persiapan menikah denganmu, sekarang kamu tidak bersedia, apa gunanya aku menyimpan uang ini? Tentu saja aku akan membuatnyauntukku sendiri! “

“Jangan bohong, kamu Samuel orang yang seperti apa, apa aku tidak tahu？！ apa kamu menerima uang dari Dion, jadi tidak membocorkan masalahku? “

Kelly menatap tajam pria didepannya, untungnya dirinya cepat sadar, kalau tidak setelah menikah, takutnya suatu hari pasti tidak bisa melewatinya.

“Aku tidak ada...... “

Dia masih tidak mengaku.

“Ok, aku telepon tanya Dion! “

Dia mengeluarkan HP, mencari nomor Dion, dengan cepat dia menjulurkan tangan menghentikannya: “iya, aku mengaku, aku menerima uang Dion, terus kenapa? “

Senyum ironis: “mengakuinya bukankah sudah bisa, aku tidak bisa apa-apa, juga tidak berencana mengapa-apakan kamu, aku hanya beruntung, beruntung diri sendiri tidak memilihmu. “

Wajah Samuel menjadi suram, karena mendengar kata-kata yang dia katakan.

“Kamu kira aku mau menerima uang nya? Aku sekarang tidak punya apa-apa, demi mencarimu, aku menghabiskan tabungan setengah tahun, hasilnya kamu bersama dengan orang lain, kamu suruh aku bagaimana ikhlas? Aku tidak rela kehilangan uang itu! “

“Berhentilah mencari alasan untuk ketamakanmu, malam itu, kalau kamu tidak menundukkan kepala di depan cek, aku tidak akan berencana melepaskannmu, kamu yang menghancurkan harapan terakhir yang kuberikan padamu, kamu masih menyalahkan orang lain? Kalau mau salahkan, salahkan dirimu sendiri yang tidak berjuang! “

Setelah Kelly selesai marah, pergi tanpa menoleh kebelakang, saat ini dia sama sekali tidak ingin tinggal disini, tidak ingin menghadapi pria munafik, tidak peduli berapa banyak kata-kata baik yang dikatakan, bersedia berkorban demi dia, tinggal makan pakai baju yang bagus, kalau ini masih dibilang berkorban, kalau begitu orang yang benar-benar berkorban tidak usah hidup sama sekali.