Cinta Di Balik Awan - Bab 98 Masuk Ketempat Yang Tidak Seharusnya

Dia satu-satunya orang yang tersisa di kamar yang mewah, mendorong pintu terbuka lalu keluar, meskipun beberapa kali ke kediaman Dion, dia tidak pernah mengamatinya dengan teliti.

Berjalan di sepanjang koridor panjang, seperti labirin tiada ujung, sesekali dia menghentikan langkah kakinya, berpikir: seorang diri tinggal di rumah yang begitu besar, apa tidak merasa kesepian?

Matanya tertarik oleh pintu putih, tentu saja, bukan pintu yang menarik baginya, tapi tanda peringatan yang tergantung di pintu: dilarang masuk.

Dengan ragu dia berjalan kesana, dengan rasa penuh ingin tahu, dia sangat ingin membuka pintu untuk menjelajah, tapi melihat tanda peringatan di pintu, ada sedikit kekhawatiran, orang asing? Orang seperti apa yang dimaksud orang asing? Dia seharusnya bukan orang asing? Saat Dion pergi, dia sudah mengatakan dengan sangat jelas, biarkan dia keliling sesuka hati, itu artinya tidak ada batas?

Dia yang berpikir demikian, hatinya tenang, dan percaya diri.

Berjalan masuk ke kamar, bisa melihat kamar tidur yang luas, dari dekorasi, itu seharusnya bukan ruang tamu, tapi kamar tidur utama, hanya saja suasana ruangan itu terlalu dingin, seolah-olah sudah lama tidak ditinggali.

Kelly mengangkat tirai, membiarkan sinar matahari yang lama hilang masuk, dia melihat sekeliling, dan menemukan bingkai foto yang didirikan di dekat meja samping tempat tidur, ada gambar seorang pria dan seorang wanita di bingkai, pria itu sangat dewasa dan wanita itu berpenampilan baik, terlihat bermartabat dan cantik.

Bahkan tanpa perlu menebak, dia memutuskan itu adalah orang tua Dion yang sudah meninggal.

Setelah dilihat lebih seksama, dia bingung apakah Dion lebih mirip dengan ayah, atau lebih mirip dengan ibunya, tiba-tiba dibelakang terdengar suara dingin bertanya: “tidakkah nona Kelly melihat papan peringatan yang tergantung di depan pintu? “

Dengan tergesa-gesa, dia mengembalikan bingkai itu ke posisi semula, dia berbalik dan menjelaskan dengan malu: “Maaf, aku melihatnya karena penasaran, jadi……“

“Kediaman Stenheim bukan tempat kamu boleh penasaran, dan, tuan muda kita juga tidak suka wanita yang melihat semuanya dengan matanya. “

Kulit kepalanya kesemutan, dia mengangkat bahu: “Aku mengerti, maaf, aku akan keluar.

Dion orang yang on-time, tadi bilang satu jam lagi akan kembali, dan benar kembali.

Ruang makan kediaman keluarga Stenheim sangat besar membuat orang merasa ini sangat berlebihan, mereka hanya bisa saling memandang wajah satu sama lain, kalau bicara tidak pakai teriak itu pasti tidak terdengar.

Kelly bangkit dan berjalan ke hadapannya, melihat Dion dan berkata: “aku bisa duduk di sisi kanan mu? “

“Kenapa? “

“Tidak apa-apa, hanya saja merasa desain meja makan rumahmu membuatku merasa ada rasa jaga jarak“

Dia tersenyum dan berkata: “Baik, kamu silahkan duduk dimana saja, anggap saja rumah sendiri, tidak perlu malu-malu. “

Pengurus rumah yang paling disayangi di mata Dion sangat tidak tenang, dia menghabiskan lebih dari 20 tahun di kediaman Dion, dan melihat tuan muda tumbuh dewasa, bahkan dia tidak pernah melihat tatapan mata dia yang begitu lembut, disertai sikap sabar, dan senyum tulus, ini semua, ada beberapa tahun yang lalu sebelum tuan dan nyonya meninggal.

Pelayan mulai menghidangkan makanan, tanpa ekspresi diwajahnya, dia melaporkan: “tuan muda, sore ini nona Kelly masuk ke tempat yang anda larang masuk. “

Kelly yang sedang mencicipi anggur merah Perancis yang terkenal, tiba-tiba mendengar suaranya, hampir tersedak mati oleh seteguk anggur, apa tidak salah, begitu cepat sudah lapor?

Dia memalingkan kepalanya, melemparkan tatapan membunuh, pengurus rumah mengabaikan keberadaannya, seolah-olah selama tuan memerintah, dia akan menarik keluar penjahat yang melanggar aturan untuk dihukum.

Dengan menyesal, dia menatap Dion, dengan tatapan mata yang rumit melihat dirinya, hatinya bergetaran, dia mulai menyesal tidak seharusnya tinggal untuk makan malam disini.